Part 5: Keterlaluan!

32 9 1
                                    

"Aku tak punya tempat untuk kembali. Maka dari itu aku harus melangkah kedepan"
***


"Gue udah bilang, ikutin ide Diwa aja" ucap Zaky.

"Udah gue bilang gue gak mau. Diwa terlalu kejam untuk itu!" timpal Valef dengan tegas.

Valef dan Zaky memang selalu bersama berangkat sekolah. Setelah memarkirkan motor masing-masing mereka berjalan beriringan menuju kelas.

"Menurut gue ide Diwa bagus kok. Cara dia menjadikan Ghea sebagai target sangat..."

"Kalau lo setuju dengan cara dia, gak usah ngajak gue. Satu lagi, sampai Ghea terluka sedikit pun Diwa berhadapan langsung sama gue!!" Valef melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan Zaky menuju kelasnya.

"Itu karna lo belum tau siapa Ghea sebenarnya Val" gumam Zaky sambil menatap punggung Valef yang semakin menjauh dari pandangannya.

"Gue gak perlu persetujuan dia buat ngikutin rencana gue" ucap seseorang tepat dibelakang Zaky.

Zaky langsung membalikkan badan menghadap sumber suara. Dia sangat terkejut melihat seseorang yang tiba-tiba ada di hadapannya.

"Diwa" gumam Zaky.

"Bilang sama dia. Mungkin sekarang cara gue lebih sadis dari yang dibayangkan" pesan Diwa. Kemudian dia berjalan menuju kelas XI IPA 1.

"Di tungguin gue!!" teriak Zaky sambil mengejar Diwa.

***

Ghea memasuki kelas yang sudah diisi oleh teman-temannya. Dia melangkah menuju bangkunya dan melihat Azra yang sudah duduk disamping tempat duduknya.

"Tumben lama" ucap Azra saat melihat sahabatnya duduk dan meletakkan tas di meja.

"Lo tumben cepat" balas Ghea sambil tersenyum pada Azra. Azra berdecak kesal. Sedangkan Ghea hanya cuek bebek saja.

"Ge" panggil Azra.

"Hm" gumam Ghea sambil memainkan ponselnya.

"Valef merhatiin lo mulu tuh" bisik Azra pelan ketelinga Ghea.

Ghea langsung mengarahkan pandangannya pada Valef. Benar. Sekarang Valef sedang menatap dirinya dengan tatapan datar. Ghea yang bingung mengerutkan alisnya dengan menatap Valef curiga. Kenapa Valef sering memperhatikan dirinya??

"Kenapa??" ucap Ghea tanpa suara kearah Valef.

Valef yang melihat itu langsung tersenyum melihat tingkah Ghea. Kemudian dia menggelengkan kepalanya.

Ghea berdecak dan kembali menatap kearah ponselnya.

"Kalian berdua udah akrab??" tanya Azra.

"Belum"

"Berarti ada rencana mau akrab dong"

"Hah? Eh ya enggak lah"

"Ciee lo udah mulai suka ya sama Valef" goda Azra.

"Gila kali" bantah Ghea.

Azra hanya tersenyum melihat sahabatnya ini. "Eh btw lu kemarin jadi dianterin Valef?"

"Gue naik taksi"

"Kok bisa?? Bukannya kemaren dia bil..."

"Gue tinggalin. Gue gak mau dianterin sama orang yang belum gue kenal" potong Ghea.

"Tapi bukannya..."

Triiiiiiiiinggg

Suara bel masuk menghentikan ucapan Azra. Ghea hanya terkekeh melihat ekspresi kesal Azra. Tak lama kemudian guru matematika masuk. Siapa lagi kalau bukan pak Anggry. Guru terr on time se sekolah. PBM pun dimulai.

Siapa Aku? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang