Part 16: End

25 9 0
                                    

"Kuncinya, saling percaya aja dulu. Siapa penghianatnya, urusan belakangan"
***

"Maa... Sepatu aku yang warna pink putih itu dimana?" tanya Ghea.

Sore ini, Valef datang kerumah Ghea untuk mengajak gadis itu keluar. Lebih tepat nya berkumpul bersama Diwa dan Zaky. Bisa dibilang double date gak ya??

"Makanya taro sepatu itu jangan sembarangan" tegur Valef yang sudah datang sejak tadi.

"Gue naro nya bener kok disini. Mama nih" kesal Ghea. "Maaa" teriaknya lagi.

"Sepatunya mama cuci. Pake yg lain aja" teriak mama dari arah dapur.

"Tuh kan mama" rengek Ghea.

Valef hanya tersenyum sambil mengacak kepala Ghea. Sedangkan Ghea berdecak kesal sambil memakai sepatu warna dongker.

Setelah pamit, Valef dan Ghea menuju kafe tempat mereka janjian.

"Gue kira lo masih marah sama gue" ucap Ghea memulai percakapan.

"Ngapain marah, kan semalam udah baikan" jawab Valef yang fokus menyetir.

Dengan gerakan cepat, Ghea menatap Valef dengan tajam. "Trus tadi, kenapa cuek banget?" tanya Ghea.

Valef melirik Ghea dengan senyuman di bibirnya. "Pengen aja" jawabnya enteng.

Ghea berdecak. Kemudian dia menatap lurus kedepan memperhatikan jalanan yang cukup padat di sore ini.

"Oh ya Ge, kata lo..."

"Sekarang gue Ana Val. Bukan Ghea"

"Tapi nama lo juga Ghea kan?"

Ghea menatap Valef yang fokus dengan setirnya. Apa sekarang Valef benar-benar sudah menerima keadaan ini?

"Ge, kata lo Azra nyembunyiin apa?" tanya Valef.

"Ntar aja kalo udah nyampe gue cerita" jawab Ghea.

"Oke deh"

***

"Lama deh kalian" ucap Diwa.

"Iya, macet banget soalnya" jawab Valef sambil duduk dengan kursi disebelah Ghea.

"Yaudah yuk langsung aja" desak Diwa.

"Kita mulai dari lo dulu deh Ge" ucap Zaky.

"Oke. Gue rasa Azra tau sesuatu. Soalnya, diary pertama Ghea Ladisya ada pada Azra" jelas Ghea singkat.

"Maksud lo?" tanya Valef dan Diwa serentak.

"Yah diary Ghea ada pada Azra. Gue gak sengaja lihat sih. Tapi jelas, itu diary hitam Ghea yang pertama. Gue gak tau kenapa bisa ada pada Azra. Dan gue juga gak tau ada apa dengan diary hitam pertama itu"

"Maksud lo, Azra nyembunyiin nya dari lo?" tanya Zaky.

Ghea hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Zaky.

"Tunggu deh, kenapa diary itu ada pada Azra? Apa mungkin Leya yang nyuruh?" Tebak Diwa.

"Mungkin" jawab Ghea.

"Artinya pengirim note biru itu antara mereka berdua dong" ujar Diwa.

"Bisa jadi. Tapi gue rasa yang lebih tepat pengirim note biru itu Leya deh" pikir Zaky.

"Menurut lo gimana Val? Dari tadi diam aja" ucap Diwa.

"Menurut gue??" ulang Valef. Kemudian dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecilnya. Sebuah buku. Buku catatan kimia milik Diwa. Valef meletakkan buku itu di atas meja yang mereka lingkari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Siapa Aku? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang