Part 11: Azra Pengirim Note Biru Itu?

33 8 0
                                    

"Jangan percaya pada siapapun di dunia ini. Bahkan, bayanganmu sendiri meninggalkan mu ketika berada dalam kegelapan"
***

"Lo udah sembuh?" tanya Valef yang melihat Ghea memasuki kelasnya.

"Gue gak pa pa" jawab nya cuek sambil berjalan menuju bangkunya.

"Jam pertama olahraga. Lo gak usah ikut"

"Gue gak selemah itu" sarkas Ghea tajam. Dia duduk di bangkunya dan meletakkan tasnya diatas meja. Kemudian dia melirik disamping tempat duduknya. "Azra belum datang?" batinnya.

"Gue khawatir lo kenapa-kenapa" ucap Valef yang berdiri tepat disamping meja Ghea.

Ghea melihat kearah Valef. "Gak usah lebay deh" sarkasnya.

Valef mengacak kepala Ghea dengan senyuman yang tercetak di bibirnya. "Jutek amat"

"Bisa minggir dikit? Gue mau lewat" ucap seseorang tepat di belakang Valef. Valef membalikkan badannya menghadap kearah sumber suara. itu Azra.

"Kenapa pada jutek sama gue sih. Pada PMS semua nih cewek?" batin Valef. Kemudian dia kembali menghadap Ghea.

"Gue duluan ya" pamitnya yang mendapat anggukan dari Ghea. Kemudian Valef berlalu dari hadapan mereka menuju keluar kelas.

Azra mulai duduk di bangkunya. Dia sibuk memeriksa isi tasnya, apa seragam sekolahnya sudah dimasukin mamanya atau belum. Sebentar lagi jam masuk akan berbunyi. Jadi dia harus memastikan semuanya. Tadi dia buru-buru untuk berangkat ke sekolah. Dia kesiangan.

"Lo kesiangan?" tanya Ghea memulai pembicaraan mereka.

Azra melirik Ghea sebentar. "Hmm" jawabnya.

Sebenarnya diantara mereka merasakan keadaan yang sangat canggung setelah kejadian kemarin. Jika di diamkan, mereka pasti tidak akan bertegur sapa. Tapi, Ghea tidak mau itu terjadi. Bagaimanapun juga, Azra adalah sahabat satu-satunya. Azra adalah sahabat pertama yang Ghea punya selama hidupnya.

"Ra, lo marah?" tanya Ghea.

"Buat apa gue marah"

"Gue minta maaf, udah bohongin lo"

Azra menatap lekat kearah Ghea. "Gue paham kok. Gue yakin, ada satu alasan yang gak bisa lo ceritain"

"Tapi gue bisa ceritain ke lo" ucap Ghea cepat.

Azra mengerutkan keningnya bingung menatap Ghea. Apa semudah itu dia menjelaskannya? Lalu kenapa dia bohong selama ini? Pikir Azra.

"Lo percaya gue?" tanya Azra.

Ghea tampak berfikir. Sebenarnya dia mencurigai Azra. Dia curiga Azra yang mengirim note biru itu. Tapi pertanyaannya, Apa Azra juga yang mengirim note biru satu tahun yang lalu?

"Kenapa diam? Lo gak percaya kan sama gue?" tanya Azra.

"Apa yang mau lo tau dari gue?" tanya Ghea.

"Dari siapa lo dapat gelang Leya?"

"Gelang Leya?" beo Ghea.

"Gelang yang lo pakai. Itu gelang Leya. Catleya Sabrina"

"Siapa sih dia? Apa dia, penyebab kecelakaan itu?" tanya balik Ghea.

"Maksud lo?"

"Gue dapat gelang ini dari Ghea Ladisya. Dia menemukan gelang ini dalam mobilnya" jelas Ghea.

Azra semakin bingung. Kenapa gelang Leya bisa ada di mobil Ghea saat kecelakaan itu? Tidak mungkin Leya penyebab kecelakaan tersebut. Karna, satu bulan sebelum kecelakaan itu terjadi, Leya sudah meninggal. Seperti apa kejadian itu sebenarnya?

Siapa Aku? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang