Part 12: Kebenaran!

12 9 0
                                    

"Ada saat dimana aku ingin waktu berhenti. Ada kata yang tak ingin ku dengar. Ada momen yang tak ingin ku kenang. Ada mimpi yang tak ingin ku gapai. Dan ada rasa yang tak ingin kumiliki"
***

Sesuai perkataan Azra saat jam istirahat tadi, mereka akan pulang bersama. Ada hal yang ingin Azra sampaikan kepada Ghea. Dan Ghea juga, ada hal yang ingin dia tanyakan kepada Azra.

Setelah jam sekolah berakhir, Azra membawa Ghea ke sebuah tempat, dimana dia akan menjelaskan sesuatu kepada Ghea. Tempat yang bisa dilihat secara langsung oleh Ghea sebagai bukti.

Ghea terus mengikuti langkah Azra dengan heran. Sampai tiba di depan sebuah makam. Ghea menatap makam itu. Dia membaca nama di nisan tersebut. Catleya Sabrina.

"Leya udah meninggal?" tanya Ghea menatap Azra.

"Satu bulan sebelum kecelakaan itu, Leya udah gak ada. Dia sakit Leukimia selama dua tahun. Dia putusin Valef karna penyakitnya itu. Leya gak ingin Valef terbebani" jelas Azra.

"Leya mantan Valef?"

"Iya. Mereka pacaran sejak masuk SMP. Dan gelang itu pemberian Valef di hari jadian mereka yang ke satu tahun"

"Jadi?"

"Apa lo masih berfikir, Leya penyebab kecelakaan itu?" tanya Azra.

"Lalu kenapa gelang Leya ada di mobil Ghea waktu itu? Siapa yang meninggalkan gelangnya di mobil Ghea?"

"Gue gak tau. Yang jelas bukan Leya penyebab kecelakaan itu"

"Pengirim note biru tahun lalu, bukan Leya juga?" tanya Ghea.

"Gue pastiin memang bukan dia. Gue teman Leya sejak kecil. Gue tau bagaimana Leya"

"Menurut lo pengirim note biru itu, orang yang sama dengan tahun lalu atau bukan?" tanya Ghea.

"Gue fikir juga gitu"

"Apa lo orangnya?" tebak Ghea langsung.

"Lo nuduh gue?" tanya Azra menatap Ghea tak percaya.

"Hari ini gue dapat surat lagi" ungkap Ghea. Ghea memberikan note itu ke Azra. "Pertanyaannya sama dengan pertanyaan lo" lanjutnya.

Azra membaca surat itu. Dia menatap Ghea lekat. "Ini bukan gue" ucapnya.

"Lo gak boong?"

"Gue gak boong. Hanya Leya yang tau siapa pengirim note biru satu tahun yang lalu. Dia gak pernah bilang ke gue. Dia hanya minta gue buat lindungi Ghea Ladisya. Gue gak tau apa yang di rahasiakan Leya. Jadi sekarang gue di pihak lo" jelas Azra.

"Apa sekarang gue bisa percaya lo?" tanya Ghea.

"Gue bukan penghianat. Lo bisa percaya sama gue" ucap Azra.

Benar. Azra bukan penghianat. Bukan Azra pengirim note biru itu. Azra merasa ada yang ganjil. Kenapa gelang Leya bisa ada di mobil Ghea waktu itu? Setahu Azra, Leya selalu memakai gelang pemberian dari Valef. Lalu kenapa bisa? Dan apa yang di rahasiakan Leya? Apa yang ingin Leya bicarakan waktu itu, sebelum dia koma? Apa yang sebenarnya terjadi?

"Ra..." panggil Ghea.

Azra menatap Ghea. "Gue minta maaf" ucap Ghea.

Azra tersenyum. "Lo tetap sahabat gue" ungkap Azra. Kemudian Azra memeluk Ghea. Ghea juga membalas pelukan Azra. Kecurigaan Ghea ternyata salah. Artinya ada orang lain dibalik ini semua. Setidaknya, Ghea percaya Azra. Hanya Azra yang bisa membantunya memecahkan masalah ini.

"Ge, gue boleh tau siapa lo?" tanya Azra setelah melepaskan pelukan mereka. Ghea menatap Azra. Kemudian dia tersenyum. Dia menganggukkan kepalanya. "Gue ceritain. Tapi kita cari tempat dulu gimana?" saran Ghea.

Siapa Aku? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang