Part 29

5 3 0
                                    

Jangan lupa vote and komen

Kedua laki laki yang berbeda generasi duduk di kursi taman melihat hamparan danau yang indah itu di dekat taman yang cukup dekat dengan rumah sakit

"Entah bagaimana ayah ingin memulai cerita ini semua terasa tidak bisa di jelaskan dengan kata kata" ayah Kevin berkata dengan nada yang sedih seperti akan menangis

Kevin hanya diam menautkan kedua jari tangannya dan menunduk

"Harusnya ayah menjelaskan kepadamu kenapa ayah pergi maaf, ayah memang tidak bisa memahami dirimu maaf kan ayah, ayah melakukannya semua hanya demi melindungi mu dan ibumu tapi malah membuat kalian kecewa ayah menyesal bahkan ayah tidak pantas di sebut ayah" air matanya yang menggenang mulai menetes

"Maaf karna aku juga tidak pernah mau mendengar kan semua penjelasan ayah" kata ayah yang pertama Kevin ucapkan selama 7 tahun terakhir

Air terus menetes tanpa henti di mata ayah dan anak

"Maaf karna ayah melepas tangung jawab sebagai ayah dan suami, maaf karna ayah tidak bisa menjaga adikmu, maaf karna semuanya" kata ayah Kevin tersendat sendat karna menangis

Hati Kevin sakit karna menahan semuanya bahkan neneknya tidak pernah tau itu karna ia tidak mau neneknya sakit sudah cukup neneknya melindunginya selama ini dan neneknya memberikan kasih sayang yang melimpah dan semua barang yang di berikan nya

"Iangatkah ayah waktu dulu kita masih berkumpul bersama di danau "

"Yah Bun, Kevin ingin memancing boleh tidak?"

"Memangnya putra ayah akan memancing dimana"kata Mahendra

Dan bundanya menyiapkan makanan diatas tikar

"Kevin ingin memancing di sana Kevin bawa alat pancing, yah Bun?" Tunjuk Kevin di danau

"Sayang, di danau tidak ada ikan-"

"Jadi anak ayah ingin memancing disana baiklah besok ayah buatkan perahu dan ayah akan memasukan segala jenis ikan di danau agar Kevin senang bagaimana?" Potong ayah Kevin karna tidak ingin anaknya sedih lalu ayahnya menggendongnya di depan

"Sungguh ayah, Kevin mau ayok buat perahu agar kita bisa sampai di tengah danau nanti biar ayah dan Kevin yang mengayuh bunda duduk saja " kata Kevin di gendongan ayahnya dan bundanya tersenyum

"Sungguh, anak kesayangan bunda memang hebat" kata bundanya sambil mengelus rambut Kevin di gendongan suaminya dan mereka saling memeluk satu sama lain

" Bukankan kita terlihat seperti keluarga Poh"kata Kevin dan orang tuanya tertawa bersama

Semua bayangan itu seperti Kevin lihat semuanya kilasan di depan matanya seperti ia kembali ke masa itu dimana ia dan orang tuanya Dengan berbahagia, keluarga yang harmonis dan nyaman

"Semuanya masih terasa "kata ayah Kevin

"Maaf karna membuatmu tidak bahagia, ayah menyesal andai waktu bisa ayah putar-"

"Waktu tidak dapat di putar atau di kembalikan sekarang jalani saja yang ada biarkan waktu juga yang menghapus luka, biarkan waktu berjalan seperti semestinya
Dan mari buat lembaran baru dengan waktu yang masih ada" kata Kevin sambil memandang ayahnya

" Bukankan kita harus secepatnya pulang dan menemui bunda dan adik kecilku" kata Kevin

Ayahnya melihat keatas dan melihat Kevin

"Jangan buat bunda dan adikku tidak tenang sekarang waktunya melepaskan semuanya beban yang selama ini ayah, aku dan semua orang yang ada di antara kita"

Bintang Kedua (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang