Fluke Natouch menopang dagunya sambil menatap keluar jendela Cafe. Memperhatikan pengendara dan para pejalan kaki yang lumayan ramai berlalu lalang di depan Cafe.
Fluke mengetuk-ngetuk meja Cafe, pasalnya sudah satu jam ia menunggu seseorang yang tak kunjung datang.Ohm Thitiwat. Rekan kerjanya saat di series dulu dan sampai sekarang pun walaupun series yang mereka berdua mainkan sudah selesai masa tayangnya mereka masih menjadi couple yang memang diincar oleh banyak Brand Ambassador ternama. Bahkan fandom yang mereka namakan sendiri sebagai MyBlue semakin besar.
Berkali-kali Phi Note -selaku manager yang juga sudah dianggap orangtua- menggerutu kala dua orang yang mereka tunggu tak kunjung terlihat batang hidungnya. Ia meratapi sepiring dessert dan gelas minuman yang sudah kosong. Tidak mungkin bukan ia memesan lagi dessert dan minuman? Apa kabar dengan berat badannya saat ini?
"Sekarang bagaimana? Kita sudah menunggu selama-- satu jam tapi mereka belum muncul juga. Lebih baik kita pulang Nong," ucap Phi Note yang sudah tidak tahan ingin pulang.
Fluke mengalihkan pandangannya menjadi menatap Phi Note. "Tunggulah sebentar lagi Phi. Mungkin mereka terjebak macet. Lokasi syuting Phi Ohm juga jauh dari Cafe ini. Tunggulah sebentar lagi ya?" Pinta Fluke, wajahnya memelas.
Lagi dan lagi. Ia tidak bisa menolak wajah memelas itu. "Hahh, baiklah baiklah. Kita akan menunggu mereka. Apa kau senang?"
Fluke mengangguk dan tersenyum lebar. Phi Note pun ikut tersenyum, namun senyumannya hilang saat mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu.
Flashback
Fluke mengistirahatkan tubuhnya yang sedikit pegal di tempat yang memang sudah disediakan oleh para staff. Ia sudah selesai melakukan syuting untuk sebuah iklan hanya tinggal menunggu Ohm yang masih harus melakukan syuting.
Diam-diam Fluke mengambil foto Ohm. Ia tersenyum saat melihat hasil fotonya. Ia tidak menyangka begitu sempurna. Apa karna kamera handphone-nya atau memang seseorang didalam foto itu.
Membayangkan foto, Fluke jadi mengingat saat beberapa fans-nya mengirimkan nya sebuah bukti bahwa Ohm sering mengambil foto maupun videonya secara diam-diam juga, sama sepertinya. Pantas saja selama ini ia seperti sedang ada yang mengawasi. Ternyata yang mengawasinya saat itu adalah Ohm. Rekan kerjanya juga seseorang yang kini tengah mengisi relung hatinya. Yah, ia jatuh cinta kepada rekan kerjanya sendiri.
Ia jadi ingin melakukan selfie menggunakan handphone Ohm.
"Phi Ohm--- bolehkah aku meminjam handphone mu?" Teriak Fluke melihat Ohm yang tengah membenarkan make-upnya.
"Pakai saja Nong," Ohm tak kalah berteriak.
Dengan senang hati Fluke mengambil handphone didalam tas Ohm dan mulai mengotak-atik password handphone yang sudah diberitahu Ohm dan tak pernah berubah. Password-nya selalu sama. Handphone terdahulu juga menggunakan password yang sama.
Begitu pula dengan ia, terkadang Ohm juga suka memakai Handphone-nya dan sudah mengetahui password kedua handphone miliknya.
'katanya Phi Ohm suka mengambil fotoku, tapi dimana ia menyimpan foto-foto itu ya?' batin Fluke.
Fluke mencari-cari foto candid dirinya di handphone Ohm tapi sama sekali tidak ada yang ada justru beberapa foto selfie mereka, foto Ohm dan juga teman-temannya di lokasi syuting. Tak patah semangat Fluke kembali melihat-lihat isi galeri foto di handphone Ohm dan ia menemukan sebuah foto yang mampu membuat jantungnya berdetak kencang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Indonesia Version
Fanfiction"Aku merasa nyaman saat bersamanya...." _ Ohm Thitiwat _ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• "You are the best!!!!!" _ Fluke Natouch _ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Ketika rasa nyama...