CF 37

643 46 10
                                    

Hari ini keluarga besar Rara dan Irwan saling bertemu disebuah Resto ternama yang sudah dipesan oleh keluarga besar Irwan. Disana mereka membahas hubungan Rara dan Irwan dan menentukan tanggal pernikahannya.

"jadi gimana nih dengan penentuan tanggal pernikahan anak-anak kita?" tanya Gilang

"bagaimana kalau pernikahannya kita adakan satu minggu kedepan?" saran Ramzi

"GAK BISA!" sergah Ridwan cepat

Semua langsung menatap kearah Ridwan dengan tatapan bertanya.

"maksud kamu gak bisa apa Uwan?" tanya Gilang

"aaah pah, maksud Uwan minggu depan pernikahan Uwan dulu baru Rara, Rara gak boleh nikah duluan" ucap Ridwan

"Aah begitu" ucap Gilang lega

"kamu ini bikin semua panik" ucap Inul sedangkan Ridwan cengar-cengir gak jelas

"baiklah kalau dua minggu lagi bagaimana?" tanya Ramzi

"bagaimana anak-anak?" tanya Soimah

"aaah setuju om" ucap Rara

"setuju pah" ucap Irwan juga

semua setuju bahwa pernikahan akan dilaksanakan dua minggu lagi, mereka berbincang dan makan-makan setelah itu pulang.

*****

Sebagai Direktur tentunya kini tugas Irwan tidak sedikit, dia harus menjalani meeting sana sini dan mengurus proyek ini itu.

Saat ini Irwan tengah sibuk berkutat dengan laptopnya, tangannya pun tidak lepas dari polpen yang harus menandatangani ini itu.

Irwan menyerahkan sebagian tugasnya kepada Asistennya, ia juga kadang dibantu oleh papahnya.

"huhh ternyata begini kerjaan seorang direktur" ucap Irwan

Irwan menaruh polpennya dan berniat keluar karena sudah saat nya makan siang. Baru saja ia membuka pintu ruangannya seorang wanita cantik sudah berdiri disana dengan senyuman khasnya sembari menenteng sebuah rantang.

"Siang calon suami" sapanya

"kamu kesini? ah yaampun kenapa gak bilang-bilang dulu, biar aku jemput sekalian" ucap Irwan

"biar surprise" ucap Rara

"hmm.. yaudah ayo masuk" ucap Irwan membawa Rara masuk keruangannya

Mereka duduk disofa yang tersedia disana.

"aku bawa makan siang buat kamu, ini resep baru aku gak tau rasanya kaya gimana, tapi semoga aja enak yaah.." ucap Rara membuka rantang bawaannya

"semoga aja" ucap Irwan

"kamu cobain yah, aku suapin, aaa..." Irwan membuka mulutnya dan menerima suapan dari Rara, ia mengunyahnya perlahan

"gimana? Enak? Asin? Pedes? Manis? Asem? Atau Pahit?" tanya Rara, semua rasa aja sebutin yak

"enak.." ucap Irwan sambil terus mengunyahnya

"aaah yang bener dong enak kagak?" tanya Rara

"enak pake banget, gak nyangka kamu bisa masak seenak ini" ucap Irwan

"hah masa sih, aku baru belajar tadi pagi" ucap Rara menyendok makanannya dan memakannya juga

"iyayah, yeey resep hari ini berhasil" ucap Rara tersenyum senang

"cepet banget si belajarnya" ucap Irwan mengusap kepala Rara

"demi kamu, aku akan belajar jadi istri yang baik nantinya, gak mungkin kita hidup makan dengan satu resep pasti bosen dan pengen masakan lain.." ucap Rara

Badboy || Beautifulgirl [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang