Dipagi buta, Rara sudah terbangun dari tidurnya, dia memang harus membiasakan diri bangun pagi karena sekarang ada orang lain yang perlu dia urus selain dirinya sendiri.
Setelah mandi, Rara pun pergi kelemari mengambil kemeja beserta jasnya untuk suaminya pakai bekerja hari ini. Karena Irwan sudah bilang kalau hari ini dia harus masuk kerja. apalagi jabatannya yang sebagai direktur, banyak dokumen dokumen yang harus dia selesaikan dan tandatangani, karena tidak mungkin dia terus-terusan menyerahkan semuanya pada papahnya. Karena ini masih pagi sekali dia tidak mau membangunkan suami yang tertidur lelap, dia pun akhirnya mengatur alarm sampai pada jam 07:00.
"nanti dibangunin sama alarm yah, aku keluar dulu, muach.." ucap Rara dengan sempatnya ia mencium pipi kanan Irwan, lalu keluar menuju dapur.
Karena pagi ini adalah pagi pertama ia dirumah suaminya, ia pun memutuskan untuk memasak hidangan spesial. Sebelum menikah Rara sudah banyak mempelajari resep-resep baru, bakat memasaknya pun sangat diuji karena dia memasak tidak untuk dirinya sendiri tapi untuk mamah dan papah mertuanya juga.
"oke, ayo kita masak, tanpa lihat resep google!" ucapnya lalu mengambil peralatan masak dan mulai bermain dengan alat tersebut.
Layaknya seorang chef handal, ia memasak dengan cekatan, kadang diselingi dengan nyanyian-nyanyian dari suara merdunya.
"Hummm..." ia menghirup aroma masakan dibuatnya. "wangi banget, semoga semua orang suka" harapnya, ia memasak nasi goreng yang berbeda dari nasi goreng biasanya, dan makanan lainnya seperti sandwice lalu menghidangkannya dimeja makan.
Saat dia menata meja bibi Ana datang. "Loh Astaga non, non Rara toh yang masak? Aromanya kecium sampai kamar bibi, wangi banget, padahal tadi bibi baru aja mau masak non" ucap Bi Ana
"iya bi, gak papa kok biar tugas bibi berkurang, lagipula ini kan hari pertama Rara tinggal disini sebagai menantu nah jadi Rara pengen masak sesuatu yang spesial" ucap Rara
"wah non Rara pandai banget masak yah, ini non masak apa?" tanya bi Ana
"enggak bi cuman nasi goreng aja kok" ucap Rara
"beneran ini nasi goreng, kok beda?"
"diimprove dikit bi biar beda" cengir Rara
"wah nanti kasih bibi resepnya yah" ucap Bi Ana
"haha iya bi" ucapnya tertawa renyah
"oh yah masih ada yang perlu bibi bantu gak non?" tanya bi Ana
"enggak ada kok bi, cuman tinggal nyiapin minumannya" ucap Rara
"yaudah kalo gitu biar bibi aja yah"
"eh gak usah bi, biar Rara aja"
"gak papa biar bibi aja, bibi nganggur nih, ntar gabut lagi" ucap Bi Ana
"haduh bibi, yaudah deh" ucap Rara
Saat bi Ana masuk kedapur untuk menyiapkan minuman, dan Rara masih menata piring dimeja, semua orang mulai keluar dari kamarnya.
"Loh Rara, pagi nak" ucap Soimah heran
"pagi mah, pah" ucap Rara begitu ceria
"eh sarapan udah siap aja, siapa yang nyiapin ini?" tanya Ramzi sudah duduk dimeja makan.
"non Rara yang nyiapin tuan" ucap Bi Ana yang datang membawakan minumannya
"Jadi kamu yang nyiapin sarapan nak, yaampun menantu papah rajin banget dipagi buta udah masak, terus aromanya wangi lagi" ucap Ramzi langsung duduk dikursi meja makan
"iya pah" ucap Rara begitu senang karena masakannya dipuji
"iya, aromanya tercium dari jauh lho" ucap Soimah duduk disamping sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy || Beautifulgirl [END ✔]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] SEBELUM MEMBACA ADA BAIKNYA FOLLOW DULU AKUN AUTHOR :) ______ "Aku mencarimu, aku merindukanmu, tapi kenapa aku tidak bisa menyadari bahwa kamu adalah dia yang selama ini bertengkar denganku. Aku tidak ingin kehilanganmu untuk yang kedua...