Hari-hari berlalu...
Tak terasa Rara sampai dihujung perjalanan pendidikannya untuk meraih gelar sarjana. Kini, ia tengah sibuk menyelesaikan skripsinya. Beberapa hari ini harinya diisi dengan kesibukan membuat skripsinya itu."huhh pusinggg mamah, kapan selesainya ini" rengek Rara dikamarnya
Rara bangkit dari duduknya menuju kamar Ridwan
"bang, abangg.." teriak Rara
"berisik woy, gue disini" ucap Ridwan sibuk dengan laptopnya diruang kerja khusus yang sudah dibuatkan oleh papahnya.
"gue pinjam buku-buku lo yah bang" ucap Rara membuka lemari Ridwan
"ambil!" ucapnya singkat
"semuanya lo warisin ke gue yah, gue pungutin nih buku warisan lo" ucap Rara sembari mengambil buku-buku Ridwan dilemari.
"ambil aja serah lu!"
Setelah mengambil buku-buku Ridwan, ia pun beranjak pergi meninggalkan kamar Ridwan dan kembali kekamarnya.
"huhh kapan ini selesai, mending gue nikah sekarang ajalah, tapi sayang juga bentar lagi gue nerima tittle S1 masa gue tinggal nikah, kasiann..." oceh Rara
"kek abang lulus kuliah hukum bukannya jadi jaksa atau pengacara gitu dia malah jadi CEO kan gak nyambung..."
"ntar nama gue berubah jadi Tiyara Ramadhani Dirga S.H beeh bangga banget gue mah huhuu..." ocehnya
"Rara..." panggil sang mamah membuka pintu kamar anak perempuannya itu
"eh mamah, kenapa mah?" tanya Rara
"sudah dulu ngerjain tugasnya yuk makan siang bareng" ucap mamah
"ntar lah mah, nanggung nih habisin selember dulu baru deh Rara makan" ucap Rara
"yaudah gini aja, nanti mamah suruh bi Ina yang bawa makanan kamu kekamar yah" ucap mamah
"oke deh mah" ucap Rara
"yaudah semangat yah sayang bentar lagi lulus loh" ucap mamah
"Asyiapp mamahque" ucap Rara hormat
"hah anak ini.. Yaudah mamah keluar dulu yah"
"iya mah"
Hari ini adalah hari dimana ia akan mempresentasikan hasil skripsinya. Berbekal ilmu presentasi yang sering dilakukannya dikelas kecil dan pengalamannya mengajar anak nakal seperti Irwan. Rara tidak menghadapi kesulitan yang cukup berat dalam menyampaikan presentasinya. Berbekal doa ia pun memulai presentasinya didepan dosen-dosen. Rara merasa yakin dan bisa menghadapi ujian terakhir sekaligus terberat ini. Walaupun ada rasa gugup dan gelisah awalnya.
"bismillah ya Allah, lancarkan semuanya" ucapnya sebelum memulai presentasinya.
Saat presentasi dimulai, ia menyampaikan semuanya dengan lancar dan percaya diri. Hingga semua dosen yang menyaksikannya berdiri dan memberi tepuk tangan untuknya.
"Alhamdulillah.." ucapnya bernafas lega setelah berhasil mempresentasikan tugasnya dengan baik
Detik itu juga, semua beban yang selama ini tertanam diotaknya hilang begitu saja dan memberikan kelegaan luar biasa bagi Rara.
Sebelum meninggalkan ruangan, seorang dosen memberikan Rara sebuah amplop cokelat yang berisi nilai hasil skripsinya.
Rara membuka amplop itu dan melihat hasilnya. Kini semua jerih payahnya selama ini berbuah manis. Semua orang memberikan selamat kepadanya.
Rara dinyatakan lulus begitupun dengan teman-temannya, Rara menjadi mahasiswi yang mendapat nilai terbaik dikelasnya, dia tidak menyangka sama sekali padahal harinya dihabiskan hanya untuk pacaran bahkan jam belajar dirumah pun terkuras hanya untuk jalan-jalan bersama sang kekasih, tapi dengan otak cemerlang dan kecerdasannya ia mampu meraih nilai tertinggi, walau kadang menjengkelkan, menyebalkan, bahkan dengan mempertipis jam belajar Rara tetap saja pintar dan cerdas, walau hanya belajar satu jam Rara sudah bisa mengingat dengan jelas apa yang ia pelajari. Memiliki prestasi dideretan tiga wanita tercantik dikampus dan menjadi mahasiswi teladan, kalian hanya perlu meneladani kepintaran dan kecerdasannya jangan teladani kepribadiannya yang menjengkelkan itu yah wkwk :v

KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy || Beautifulgirl [END ✔]
Fanfiction[COMPLETED] SEBELUM MEMBACA ADA BAIKNYA FOLLOW DULU AKUN AUTHOR :) ______ "Aku mencarimu, aku merindukanmu, tapi kenapa aku tidak bisa menyadari bahwa kamu adalah dia yang selama ini bertengkar denganku. Aku tidak ingin kehilanganmu untuk yang kedua...