CF 48

418 34 4
                                    

PERCEPAT


Hari-hari berlalu, tak terasa usia pernikahan Irwan dan Rara sudah satu bulan. Suka duka mereka lewati bersama. Hanya saja masalah semakin banyak. Bukan, ini bukan masalah Irwan tapi ini masalah Rara yang setiap hari menanggung rasa cemburu dan kesal karena ulah Sepupu suaminya itu, siapa lagi kalau bukan Alif, semakin kesini semakin terlihat bahwa Alif memang berusaha ingin merebut Irwan darinya. Tapi Rara tidak akan membiarkan itu terjadi, dia sudah hafal dengan apa saja yang biasa Alif lakuin hanya untuk menarik perhatian suaminya, tapi dia selalu percaya bahwa Irwan akan selalu mencintainya, meski kadang kekhawatiran selalu menyergapnya. Karena pria manapun bisa saja tergoda dengan penampilan Alif yang begitu seksi.

Hari ini Rara berniat akan berkunjung kerumah orang tuanya, ia yang baru saja keluar dari kamarnya, tak sengaja mendengar percakapan Alif bersama mamah mertuanya diruang tamu. Rara menghentikan langkahnya dan mendengarkan dengan seksama dari lantai atas.

"Alif, tante mohon nak kamu temui dia sekali aja ini perintah dari mamah dan papah kamu" ucap Soimah

"enggak tante, aku gak mau dijodohin, emang aku gak laku apa, aku bisa cari calon suami sendiri" ucap Alif yang selalu terfokus pada hp nya.

"awas aja kalau dia maunya kak Irwan" batin Rara

"kamu itu udah dijodohin dari lima bulan yang lalu, harusnya kalian ketemu saat kamu datang ke Jakarta, tapi kamunya selalu gak mau" ucap Soimah

"ya karena aku gak mau dijodohin tante, plis deh tan" ucap Alif

"terus kamu mau cari suami dengan penampilan kamu yang kaya gini" ucap Soimah namun tidak direspon oleh Alif

"tante mohon yah, temuin dulu dia hari ini, tante yakin kok kamu suka sama dia, tante temenin" ucap Soimah

"ciihh iya-iya" ucap Alif malas

"yaudah sekarang kamu ganti baju, pakai baju yang sopan, untuk pertemuannya biar tante yang atur" ucap Soimah

"iya-iya" ucap Alif lalu pergi menaiki tangga, Rara langsung membenarkan posisinya seolah-olah tidak tau apa-apa. Alif menatapnya sinis saat ia berpapasan dengannya. Rara pun memilih untuk turun.

"Rara sayang.."

"eh iya mah?"

"Mamah sama Alif mau keluar bentar yah nak, kamu gak papa kan sendiri dulu dirumah sama bi Ana" ucap Soimah

"iya mah, lagipula Rara juga mau keluar, Rara mau kerumah mamah, boleh ya mah" ucap Rara

"ya tentu boleh lah, mamah juga titip salam yah buat mamah kamu" ucap Soimah

"iya mah, nanti disalamin" ucap Rara

Tidak lama kemudian Alif pun keluar mengenakan mini dress berwarna hitam dengan rambut berpita.

"yaudah Rara kami berangkat dulu yah nak"

"iya mah, hati-hati dijalan" ucap Rara

Setelah mamah mertuanya dan Alif pergi, Rara pun mengambil tas nya dan pergi juga, sebelum itu dia sudah memberitahukan bi Ana bahwa dia akan keluar.

*****

Rara kini sampai dirumahnya, rumah yang sudah ia tinggalkan satu bulan ini. Ia memarkirkan mobil diperkarangan rumahnya yang luas itu lalu memencet bel rumah. Beberapa menit menunggu tidak lama kemudian seorang wanita paruh baya datang membukakan pintu.

"eh non Rara toh, silahkan masuk non, yaampun non lama gak kemari" ucap bi Ina begitu antusias dengan kedatangannya

"iya bi, Rara kangen sama orang-orang dirumah ini" ucap Rara berjalan masuk kedalam rumah.

Badboy || Beautifulgirl [END ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang