Irwan meminta bantuan Lesty dan Putri kali ini, meminta bantuan agar Rara bisa mengingatnya, pernikahannya dan anak-anaknya.
Lesty dan Putri mengiyakan, ia juga ingin melihat sahabatnya itu bahagia lagi seperti sedia kala, bersama keluarga kecilnya.
Lesty dan Putri mengajak Rara berpiknik disebuah taman. Taman pelangi. Tempat bermain Rara dan Irwan waktu kecil. Banyak kenangan yang tersimpan disini. Ditaman ini mereka sering menghabiskan waktu bersama baik itu sekedar bernyanyi atau belajar bareng.
"lo tau taman ini Ra?" tanya Lesty
"taman pelangi, gue tau!" jawab Rara
"maksud gue kenangan lo ditaman ini, dengan siapa aja dulu lo menghabiskan waktu disini" ucap Lesty
"gue tidak mengingatnya" ucap Rara sembari mencomot cemilan dan memakannya.
Dari kejauhan Irwan melihat dan mengawasi mereka.
"mau gue ceritain gak?"
"hmm~ ceritain aja" ucp Rara sambil memetik senar ukulele ditangannya.
"jadi ditaman ini dulu lo sama Irwan bermain disini dari kalian kecil sampai kalian besar, kalian juga sering belajar bareng disini, bernyanyi bareng dan masih banyak hal lagi yang kalian lakuin disini" ucap Lesty menceritakan apa yang Irwan ceritakan padanya.
"hmm, lalu~"
"Rara, lu sama Irwan itu suami istri kalian sudah menikah, ini undangan pernikahan kalian" ucap Putri memberikan undangan pernikahan mereka kala itu.
"undangan doang gue gak percaya kali sama yang beginian, ini mah bisa diedit" ucap Rara
"ini foto pernikahan lo sama Irwan kita berfoto bersama waktu itu" ucap Lesty memperlihatkan foto mereka saat dipernikahan Rara.
"ini buku nikah kalian, kalian sudah menandatanganinya" ucap Putri memberikan buku nikah Rara dan Irwan. Irwan memberikan semua bukti pernikahannya kepada Putri dan Lesty mempercayakan semuanya kepada mereka untuk membantunya.
"Rara lo adalah ibunya Leo dan Lea, Mommynya si kembar!" ucap Lesty
Rara terpaku, ia mengambil barang-barang bukti pernikahannya itu melihatnya satu persatu.
Rara menutup mata, mencoba mengingatnya. Tapi itu membuat kepalanya berdenyut nyeri. Terasa sakit.
"Akhh~"
"Rara, Rara, lo baik-baik ajakan?" Putri panik, ia mendekati sahabatnya itu dan memberikannya air minum.
Rara menggeleng, kepalanya terasa sangat sakit, sekelebet bayangan masalalu muncul dikepalanya.
"A-apa itu tadi.." Rara memegangi yang berdenyut dan semakin sakit. Ia bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Lesty dan Putri, pulang kerumahnya.
*****
Rara menangis, dia tidak mengerti dengan semua ini, dengan apa yang Lesty dan Putri katakan, dengan bayangan yang terlintas begitu saja dipikirannya. Apa arti dari semua itu.
Rara selalu bertanya banyak hal, tapi setiap kali ia ingin mengingatnya kepalanya terasa sangat sakit, begitu sakit sampai ia sendiri tidak bisa menahannya.
Rara berlari masuk kedalam rumah, tanpa tau kalau saat itu bi Ina sedang mengepel lantai, Rara menabrak ember hingga air didalamnya tumpah berserakan. Dan kaki Rara terpeleset saat itu juga. Kepalanya terpentok meja, menambah rasa sakit dikepalanya.
"Akkhh~" Ia tidak bisa menahannya hingga akhirnya pingsan.
"Non Rara" bi Ina langsung menghampiri anak majikannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy || Beautifulgirl [END ✔]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] SEBELUM MEMBACA ADA BAIKNYA FOLLOW DULU AKUN AUTHOR :) ______ "Aku mencarimu, aku merindukanmu, tapi kenapa aku tidak bisa menyadari bahwa kamu adalah dia yang selama ini bertengkar denganku. Aku tidak ingin kehilanganmu untuk yang kedua...