"Apaan?! Di jodohin?! Ma! Aku udah punya pacar!" Ucap lelaki berwajah cantik.
Sementara wanita paruh baya di depannya tetap bersikeras dengan keputusannya.
"Pokoknya kamu harus mau di jodohin sama anak temen mama. Keluarganya udah bantu kita, Ten! Perusahaan papa kamu yang hampir bangkrut di bantu sama mereka, dan sebagai gantinya kamu sama anak mereka di jodohin."
"Pokoknya aku nggak mau! Kalo sampe mama tetep kekeuh jodohin aku sama anak mereka, aku bakal pergi dari rumah ini." Ucapnya lantang.
Ia hendak beranjak, namun ucapan papanya membuat dirinya terdiam beberapa detik.
"Kalau kamu mau pergi dari rumah, pergi! Jangan pernah kembali! Semua fasilitas yang papa berikan sama kamu, balikin. Kuliah, kamu bayar sendiri!" Ucap papanya - Kim Donghae.
Ten tercekat, bagaimana mungkin dirinya pergi dari rumah tanpa uang dan mobil? Mau jadi gembel?
Namun, dirinya malah berjalan meninggalkan ruang makan dengan emosi yang meledak-ledak.
Donghae menghela napas panjang, "Anak itu, memang susah banget di kasih tau. Padahal ini keputusan yang terbaik buat dia kelak."
Taeyeon pun menghela napas, "Pasti anak kurang ajar itu yang bikin Ten kita jadi bandel kaya gini, pa. Emang bener-bener, Jung Jaehyun!"
.
.
."Doy, bayangin gue mau di jodohin sama anak temen bonyok! Gila gak tuh!" Ucap Ten menggebu-gebu.
Mereka berada di rooftop sekolah sambil membawa es teh dari kantin. Mereka membolos pelajaran Matematika bukan karena malas dengan pelajarannya, tetapi malas dengan gurunya. Anak jaman sekarang memang seperti itu.
Doyoung-- sahabatnya sejak kecil pun menghela napas, "Lo udah coba buat nolak?"
"Udah, Doy! Bahkan ngancem mereka buat pergi dari rumah tapi malah di ancem balik sama papah! Gur malah di suruh pergi trus barang-barang yang di kasih sama papah dibalikin." Wajahnya memerah, ia sangat kesal dengan orang tuanya yang seenaknya menjodohkan dirinya dengan orang yang tidak ia kenal.
"Wah kalo gitu sih udah gila, bonyok lo kekeuh gitu buat jodohin lo sama anak temen mereka. Kalo gak gini aja, lo pura-pura mau di jodohin, tapi pas hari-H lo pergi." Usul lelaki mirip kelinci itu.
"Anjing, bisa-bisa di coret dari KK gue cuk. Gak gak, ngasih solusi yang bener kek! Oh, atau gak gue kawin lari aja ya sama Jaehyun?"
"Dih gila lo? Yang mau ngidupin lo siapa? Jaehyun aja pengangguran." Ucapnya, "Jaehyun udah tau lo mau di jodohin?"
"Belom tau, gue mau nutupin ini sih dari Jaehyun. Gue belom siap di putusin sama dia." Tangannya terangkat untuk menyesap rokok yang berada di sela jarinya. Lalu menghembuskannya di depan wajah Doyoung.
"Jingan, bau kali! Minta satu njir." Ten menyerahkan sebungkus rokok dan korek kepada Doyoung.
"Enak kan?" Tanyanya pada Doyoung setelah lelaki mirip kelinci itu menyesap batang rokoknya.
"He'eum, kapan-kapan minta lagi yak."
"Minta, beli dong. Gak modal banget lo."
"Dasar pelit, trus ntar mau gimana sama perjodohan lo? Mau lo terima?" Tanya Doyoung.
"Kayaknya iya deh, abisnya anceman papah ngeri banget cuy. Gila aja sih gue di usir dari rumah tanpa bawa apapun. Jadi gembel ntar gue." Jawab Ten, ia menyeruput es tehnya yang tinggal sedikit.
"Jaehyun? Sampe kapan lo mau sembunyiin perjodohan lo ini?" Doyoung menoleh menatap Ten dengan wajah seriusnya.
Ten menghela napas, "Gatau, tapi gue bakalan tetep rahasiain ini. Kalau memang suatu saat Jaehyun tau dan mutusin gue, mungkin gue agak bisa nerima. Tapi kalau sekarang, gue belum siap kalau di putusin sama Jaehyun." Ucapnya sedih.
"Yang sabar ya brou, gue yakin pilihan bonyok gak pernah salah." Doyoung menepuk pundak Ten pelan, lalu membuang puntung rokok yang sudah habis.
Ia beranjak dan mengajak Ten untuk turun mengikuti kelas selanjutnya.
.
.
.tbc or unpub?
Buat TenniChitta cek ya :>
Maap, tapi tanganku gatel buat publish :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohin || TaeTen✔
Fanfiction"Saya ini suami kamu, harusnya kamu menghargai!" "Gue nggak sudi punya suami kayak lo!" [short story]