18

29.6K 1.6K 14
                                    

Kalau ada typo komen ya...

Happy reading 🖤

"Iya--" Ucapan Ayla terpotong karena deringan handphon milik Alvariel.

'Oh jadi Ayla sudah punya pacar. Tapi gak papa deh, tikung dikit gak dosa kan? Masa sekali cinta gak ada perjuangan. Sesekali jadi sosok egois demi kebahagiaan sendiri' Batin  Alvariel.

Alvariel sangat penasaran seperti apa sosok yang sudah masuk kedalam hati Ayla. Tapi lagi lagi Alvariel harus menahan segala pertanyaan di dalam benaknya.

Alvariel meminta izin kepada temannya untuk mengangkat telepon.
Setelah temannya mengiyakan, Alvariel langsung melenggang pergi keluar ruangan tersebut.

Deringan handphonenya tak kunjung diangkat. Ia tahu pasti ada sangkut pautnya dengan dia-

Kemudian Alvariel menarik tombol hijau keatas. Yang tertera nama Bunda.

"Assalamualaikum Alvariel" Salam Bunda dari ujung sana terlihat bergetar.

"Waalaikumsalam. Kenapa suara bunda seperti itu" Jawab Alvariel khawatir.

"Kamu bisa ke rumah sekarang gak, sayang. Mama,-"

"Kenapa dengan wanita itu?" Tanya Alvariel dingin setelah tahu maksud ucapan Bunda.

"Siapa yang kamu sebut wanita itu nak? Kamu jangan lancang ya? Yang kamu sebut dengan wanita itu mama kamu, wanita yang telah mengandung kamu. Saudara perempuan Bunda, Al" Jawab Bunda dengan nada tergugu.

"Maafin Alvariel, Bunda. Alvariel sudah membuat Bunda nangis" Ucap Alvariel dengan wajah terlihat lebih gusar.

"Kamu sekarang kesini ya? Mama kamu kangen kamu Al, putra kesayangannya" Jawab Bunda.

"Haha. Putra katanya, Bunda tahu apa yang dibenci Alvariel? Alvariel benci pulang kerumah. Karena apa? Karena Alvariel selalu berada di bawah bayang-bayang masa lalu, Bun. Coba deh Bunda atau Orang itu, kalian sama-sama wanita kan? Bagaimana perasaan kalian jika kalian tidak diinginkan sama orang tua kalian?"
Ucapan Alvariel membuat nafas Bunda, Mama dan Papa tercekat.

"Bunda gak maksud gitu? Alvariel, Bunda mohon sekarang Alvariel kesini ya? Jika Alvariel gak kesini tapi usahakan ya? Demi Bunda. Ingat nak setidaknya demi Bunda" Ucap Bunda.

"Oke, Al bakal kesana. Tapi ingat ini demi Bunda" Jawab Alvariel dingin.

Tut.

Setelah Bunda menjawab salam  Alvariel. Alvariel langsung menutup sambungan teleponnya.

Alvariel sedari tadi gusar. Alvariel bimbang antara tetap disini atau kesana.

Alvariel memutuskan untuk kesana. Hitung-hitung sebagai permintaan maafnya untuk Bunda.

Alvariel membuka pintu UKS. Alvariel dapat melihat terkejutan mereka. Alvariel tersenyum dalam hati setelah tahu bagaimana Ayla terkejut. Sangat lucu. Bikin gemas. Pingin cubit pipinya.

"Maaf ya, gue mau pulang dulu. Nanti gue kabar kalian" Kata Alvariel dengan jalan terburu-buru.

"Iya, hati-hati" Ucap mereka hampir bersamaan.

𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐁𝐨𝐲 & 𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐢𝐫𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang