28

19.4K 1.1K 14
                                    

Bulan berganti bulan, tak disangka besok adalah hari ujian. Alvariel edan Ayla tak pernah bertegur sapa setelah hari itu. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Ay. Ayla" Panggil Syasa.

"Apa?" Sahut Ayla malas.

"Ihh. Lo marahan ya sama Alvariel?" Tanya Syasa.

Ayla diam tak menyahut.

"Kok diem. Bener ya?" Tanya Syasa lagi.

"Marah? Siapa?" Tanya Ayla.

"Ya kamu dong, Ay. Gimana sih" Kesal Syasa.

"Gak ada tuh" Jawab Ayla.

"Tapi kok kalian diem-dieman. Ay, ingat loh udah lama banget ya kalian gak pernah tegur sapa. Emang kamu gak rindu apa sama Alvariel?" Tanya Ayla.

"Rindu? Alvariel? Gak" jawab Ayla tegas.

"Tapi kenapa? Padahal dari bulan yang lalu kalian masih dieman. Kenapa sih?" Tanya Syasa.

"Kok kepo ya?" Tanya Ayla dengan nada jail.

"Sama sahabat ini" Jawab Syasa dengan memayunkan bibirnya.

"Sya, saya udah males berurusan sama yang namanya laki-laki" Jawab Ayla.

"Tapi kamu suka kan sama Alvariel?" Tanya Syasa.

"Enggak dong. Masa cuma kayak gitu baper. Bukan saya banget. Cuma ya setelah saya tahu Alvariel siapa saya males. Bukannya apa. Saya cuma jaga hati saja" Jawab Ayla.

"Emang kamu tahu apa tentang Alva?" Tanya Syasa.

"Males aku cerita" Jawab Ayla.

"Idih. Ayo dong sudah lama loh kamu janji bakal cerita ke aku tentang pacar kamu" Kesal Syasa.

"Males" Jawab Ayla.

"Ayo lah Ay" Rengek Syasa.

"Oke langsung aja ya. Saya punya pacar namanya Algatra dia udah meninggal tiga tahun yang lalu" Cerita Ayla dengan muka datar.

"Ay, kamu marah?" Tanya Syasa.

Ayla diam.

"Terus beberapa bulan ini Saya baru tahu kalau sepupu Algatra orang sini" Lanjut Ayla.

"Siapa?" Tanya Syasa.

"Alvariel" Jawab Ayla pendek.

"Hah"

"Jadi kamu gak mau deket-deket sama dia cuma karena mantan kamu" Kata Syasa.

"Apa kamu bilang?" Kata Ayla dengan wajah lebih datar.

Syasa menunduk takut.

"Kamu bilang cuma" Lanjut Ayla dengan nada lebih tinggi.

"Dia bukan mantan saya. Saya belum pernah dengar dia akhiri hubungan ini. Sekalipun iya saya tetap gak akan
mau mengakhiri. Dia itu bagaikan matahari bagi saya. Bagi orang-orang terdekatnya" Kata Ayla dengan nada merendah.

"Sorry saya udah keterlaluan sama kamu" Kata Ayla.

"It's ok. Aku yang salah" Jawab Syasa.

"Tapi kenapa kamu gak coba buat suka sama Alva?" Tanya Ayla.

"Coba? Udah. Tapi saya memutuskan untuk berhenti mencintai dia. Saya takut ada yang terluka" Kata Ayla.

"Tapi cinta gak mudah untuk dihentikan" Kata Syasa.

"Tau. Kaya kamu kan. Cowok yang suka gonta-ganti pacar" Sarkas Ayla.

Syasa gugup sendiri.

"K-kok tau?" Tanya Syasa.

𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐁𝐨𝐲 & 𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐢𝐫𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang