2. Terluka

275 78 356
                                        

Memang sudah seharusnya Aldercy mengusir keluar Cope aneh ini karena ia semakin menyebalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang sudah seharusnya Aldercy mengusir keluar Cope aneh ini karena ia semakin menyebalkan. Seperti sekarang ini, Aldercy harus menahan diri untuk tidak melempar dua cangkir teh panas yang baru dibuatnya di dapur. Hanya karena Cope itu mengangkat kakinya ke meja dengan sepatu yang belum dilepasnya.

Sambil berusaha menahannya, Aldercy duduk di sebelah Cope itu setelah meletakkan teh di meja. Karena jengah, Aldercy langsung saja menegurnya.

"Turunkan kakimu," suruh Aldercy. Setelahnya ia bertanya, "Cope punya nama, kan? Siapa namamu?"

Cope itu lantas menurut dan segera menurunkan kakinya. Kemudian, ia meletakkan busurnya di samping meja dan menjawab, "Apa nama itu penting?"

"Tentu saja," jawab Aldercy jengkel.

"Panggil saja aku Daffin." Daffin menjawab seadanya saja.

Setelah itu Aldercy hanya diam, ia menunggu Cope yang bernama Daffin itu menanyakan namanya juga. Gadis itu tetap menunggu dan menatap ke arah Daffin penuh harap. Apakah namanya tidak sepenting itu?

"Kau ... kenapa kau selalu menatapku seperti itu? Aku tidak suka," desis Daffin pelan.

"Apa kau tidak penasaran dengan namaku?"

Daffin mengangkat sebelah alisnya karena pertanyaan Aldercy. Memang benar adanya kalau Daffin sama sekali tak peduli akan nama gadis di sampingnya sekarang ini.

"Tidak sama sekali. Memangnya kenapa?" Setelah menjawab, Daffin bersandar pada sofa untuk melepas penat.

"Kurasa kau lebih buruk dari Spirit, Pak." Aldercy menyindir.

"Aku masih muda," balas Daffin penuh penekanan. Daffin sungguh heran. Apa wajahnya terlihat boros?

"Oh, ya? Berapa? Tiga puluh?" Aldercy menebak asal pada akhirnya. Hal ini membuat Daffin melirik Aldercy dengan tatapan tak suka. Wajah Daffin yang terlihat kesal langsung mengundang gelak tawa Aldercy.

Walaupun Cope terlihat seperti manusia pada umumnya, tetapi Cope adalah makhluk berumur panjang atau mungkin bisa dibilang Cope berumur panjang dan sedikit berhubungan dengan umur manusia. Pilihan Cope ada dua, tetap hidup atau menunggu saatnya mati, entah kapan waktunya.

"Kalau dilihat dari segi fisik manusia, anggap saja sekarang aku telah berumur dua puluh tahun." Daffin menjawab seraya menunjuk wajahnya.

Memang, kalau diperhatikan dari wajahnya, ia terlihat seperti remaja yang telah beranjak dewasa. Tidak tua, tetapi juga tidak juga terlihat seperti remaja yang baru saja mengalami pubertas.

"Tetap saja kau lebih tua dariku," balas Aldercy. Namun, Daffin tak menjawab dan malah menyesap teh hangat buatan Aldercy.

Sudah sekitar dua jam semenjak Cope bernama Daffin itu menyelamatkan Aldercy dari Spirit. Namun, Daffin masih belum beranjak dan pergi dari rumahnya. Apakah perkataan Daffin benar-benar serius untuk melindungi Aldercy? Kalau benar, harus berlindung dari siapa?

Miracle Cope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang