Chapter 2

2.3K 192 4
                                    

Author pov~

Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam akhirnya mereka sampai di sebuah gerbang besar yang didalamnya terdapat taman yang luas dan sebuah rumah megah nan besar yang di cat berwarna putih menambah kesan elegan.

"Dahyun udah sampai nak,ayo turun"ucap paman itu.

"Ngh...oh udah sampai paman?wah besar sekali paman"takjub Dahyun saat melihat rumah itu.

"Iya mulai sekarang kamu akan tinggal disini dan berhenti panggil paman,panggil appa saja."

"Siap appa"ujar Dahyun sambil membawa turun kopernya yang dibawa tadi.

"Kamu taru disitu aja nanti pembantu yang bawa barangnya,sekarang kamu masuk dulu"kata appa baru Dahyun yang diberi anggukan olehnya.

Saat memasuki rumah itu sekali lagi rumah itu dibuat takjub oleh Dahyun dengan dekorasinya yang indah dan cantik serta warna yang didominasi dengan putih dan emas.

"Dahyun kamar kamu diatas yah...mandi lalu tidur lagi supaya kamu nggak kelelahan"kata appa sambil menunjuk dari bawah.

"Makasih appa"kata Dahyun dan langsung berjalan keruangan yang ditunjuk appa.

"Wah...apa benar ini kamar aku?ini bahkan 2x lipat dibanding kamarku dulu"

Note:
Dahyun sebenarnya kaya tapi nggak sekaya teman appanya yang ini.
Dan meskipun Dahyun memiliki keluarga baru tapi ia tidak mau mengganti marganya.

Setelah Dahyun melihat lihat kamarnya itu ia masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.

Dahyun keluar dengan badan yang segar dan pergi ke lemari dan ternyata barang yang ia bawa sudah tertata rapih disana dan ia melihat beberapa baju dan aksesoris yang mungkin di berikan appa minatozaki?

Setelah ia mengganti dengan pakaiannya ia tidur karena 3 jam saja tidak menutupi tangisan satu malamnya kemarin.

19.00 kst

Seseorang mengetuk pintu Dahyun yang membuat Dahyun bangun dan beranjak ke arah pintu.

"Ayok turun non Dahyun appamu memanggil untuk makan malam bersama"kata bibi itu.

Dahyun mengangguk lalu turun ke bawah dan ia melihat appanya yang sudah duduk disana.

"Dahyun,ayo kita makan bersama,oh iya bentar appa panggil anak ayah"

"SANA,SANA ,ayo turun kita makan"teriak appa dari bawah karena kamar Sana dilantai 2 sama seperti Dahyun.

"BENTAR APPA"terdengar suara Sana dan terlihat seorang gadis yang mungkin lebih tua dari Dahyun menuruni tangga dan sampai ke meja makan.

"Oh iya appa belum bilang ke Dahyun kalo appa juga punya anak satu perempuan dan dia lebih tua setahun dari kamu"kata appanya,seperti dugaan Dahyun ia lebih tua darinya.

Dan Dahyun berdiri dan memberi salam kepada Sana sebagai lambang perkenalan sambil memasang senyum yang selalu membuat orang terpana karena manisnya senyuman itu.

Lalu Sana membalasnya sambil memasang tatapan cuek.

"Oke sekarang ayo lanjut makan"sembari mengunyah kembali makanannya.

Note:
Sana tidak memiliki ibu karena ibunya sakit,ibunya meninggal saat Sana berumur 15 thn dan sekarang ia berumur 19 thn meskipun begitu Sana masih merindukan ibunya.

Selesai makan~

Dahyun pov

Setelah aku menuntaskan semua urusan perutku aku pamit ke appa untuk keatas kekamarku.

Saat aku hendak memasuki pintu aku berpapasan dengan Sana yang ternyata kamar kita bersebelahan.

Saat tatapan kami bertemu aku hanya memberi senyuman tipis dan Sana juga tampaknya cuek seperti tadi didalam hati aku berkata 'ada apa dengannya?' Sambil memutar kenop pintu dan akupun masuk kekamarku lalu aku sepertinya akan tidur lagi?

Segitu dulu yah....
Jangan lupa voment💖

Our precious love[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang