Chapter 12

1.5K 138 25
                                    

"Tentu saja sudah kusiapkan" Sana sambil menyeringai

Sana mulai mendekati tubuh Dahyun membuat Dahyun tersandar di meja belajar milik Sana.

"Eo-eonni apa yang k-kau lakukan?" Dahyun

"Seperti yang kubilang, memberimu hadiah" Sana membisik di telinga Dahyun.

"U-uhm aku rasa, aku tidak usah diberikan hadiah,aku ikhlas kok membantu eonni" Dahyun

"Aku juga ikhlas kok memberimu hadiah" Sana semakin mendekat hingga Dahyun dapat merasakan hembusan nafas Sana di wajahnya.

"Tidak apa apa eonni, aku ik-" Dahyun membelalakkan matanya karena ucapannya dipotong oleh Sana dengan sebuah ciuman dibibirnya.

Sana mencium,melumat bibir Dahyun dengan sangat ganas membuat Dahyun tidak dapat menginbanginya.

"Humm...uhm" Dahyun yang mulai kehabisan nafas karena Sana terlalu ganas menciumnya.

Karena pasokan SaiDa sudah mulai habis akhirnya Sana menarik kepalanya,menyudahi ciuman mereka.

"Apa kau senang dengan hadiah yang ku berikan?" Goda Sana

"Eonni ini tidak baik, kitakan kaka adik" Dahyun

"Memangnya kenapa? Selama kita menikmatinya itu bukan masalah" Enteng Sana

"Tapi tetap saja"Dahyun

"Bukankah yang lalu lalu kau begitu agresif menciumku.. kenapa sekarang kau begini?" Sana

"Itukan hanya untuk menenangkanmu" Dahyun

"Heh, itu sama saja, lagipula waktu itu bukan aku yang memintanya." Sana

"Maafkan aku karena sudah menciu-" Dahyun

"Tidak apa apa,sebenarnya aku menyukainya" Sana

"Benarkah?!uhm.. eonni sebenarnya a-a a"

"Bicaralah dengan benar" Sana

Rasanya susah untuk menggerakkan bibir ini untuk bicara,lidahku jadi keluh seketika'Dahyun.

"Seharusnya tidak begini,tapi aku harus jujur. Aku menyukai eonni!" Dahyun dengan suara lantang membuat Sana terkejut.

"Be-benarkah?!" Sana senang.

"Ya benar" Dahyun malu malu

"Sejak kapan?" Tanya Sana

"Aku juga tidak tahu sejak kapan,yang pasti jantungku selalu berdetak dengan kencang apabila aku melihatmu dan didekatmu. Aku merasa aneh dengan perasaan itu,akhirnya aku mencari tahu lewat internet" Dahyun polos.

"Yakk! Kau sangat polos" Sana

"Jadi eonni bagaimana?" Dahyun

Sana menciumnya lagi tetapi kali ini dengan lembut dan menggoda.

"Eonni~! Apa jawabanmu, jangan hanya menciumku" rengek Dahyun

"Bukankah itu sudah jelas...sayang" goda Sana

"Jadi eonni menerimaku?" Dahyun dengan mata yang berbinar

"Nee chagi~mulai sekarang panggil aku Sana, jangan eonni. Kau membuatku terdengar tua" Sana

"Nee Sana" Dahyun malu malu lalu pergi kekamarnya dan langsung tidur berharap ini bukan mimpi.

"Dasar... kenapa aku bisa menyukainya?" Sana

Lalu segera tidur karena semua tugasnya sudah selesai.

Pagi hari~~

"Chagiya bangun,chagiya" suara seorang gadis membangunkan kekasihnya.

Our precious love[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang