Chapter 10

1.5K 153 2
                                    

Pagi hari~

Dahyun pov

Mentari mulai bangun dan Sinar yang menembus jendela kamar itu membuat gadis empunya kamar itu bangun.

Ia mengerjapkan matanya berusaha memfokuskan pandangannya dan langsung ke dapur untuk menyiapkan makanan.

Tetapi ia baru ingat bahwa mereka kehabisan bahan makanan,mau tidak mau ia memesan fast food lalu pergi ke kamarnya untuk mandi,menunggu pesanan yang ia pesan datang.

Dahyun turun ke bawah untuk menunggu dengan pakaian rapih ala anak kampus yang siap berangkat ke kampus,saat ia menunggu terlihat Sana yang beru selesai mandi dengan rambut yang basah dan handuk piyama putih yang melekat di tubuhnya.

"Kita kehabisan makanan tetapi aku sudah memesan makanan,sebentar lagi pasti sampai"kata Dahyun

Sana hanya berjalan melewatinya dengan tatapan cuek lalu duduk di meja makan,Dahyun sadar kalo Sana masih marah karena kejadian kemarin,dia membiarkannya.

Tingtong

Suara bell mengambil atensi Dahyun lalu ia berjalan ke arah pintu utama dan ia sudah tahu kalau itu adalah pesanan yang ia pesan tadi.

"Atas nama Kim Dahyun?"

"Iya,nih uangnya. Terima kasih"kata Dahyun sambil memasang senyum yang membuat pengantar itu terpesona sebentar.

"Oh iya,ini makanannya"katanya lalu berlari,pengantar itu salah tingkah.

Dahyun kembali ke meja makan dan terlihat Sana masih dengan handuk tadi duduk sambil minum teh,dan Dahyun meletakkan pesanan itu di meja makan dan pergi mengambil piring untuk mereka berdua.

Mereka makan dengan canggung,sekali lagi karena kejadian kemarin,Sana menjadi pendiam dan belum pernah bicara satu katapun pagi itu.

Selesai makan aku lihat Sana kembali kekamarnya sepertinya dia akan mengganti pakaiannya dan Dahyun merapikan meja makan sehabis mereka makan tadi.

Sana turun lagi kebawah dengan pakaian rapih ke sekolah,rapi tapi tidak sopan,ia memakai rok pendek diatas lutut dan baju yang kebesaran,membuat orang yang melihatnya akan tergoda. Aku membiarkannya karena aku hanya adiknya yang tidak berhak mengaturnya.

Kalo kalian penasaran akan penampilanku... aku memakai baju yang kebesaran dan celana panjang yang pas denganku dan sepatu ketz tanpa kaos kaki.

Sana mengambil kunci mobilnya dan menarik tanganku mengikutinya.
"Sebentar kau harus pulang denganku"

"Baik eonni"aku hanya menurut karena mengingat moodnya yang sedang tidak baik.

Kami sampai di kampus.
"Ingatlah untuk menungguku di depan kelasku"lalu kami berpisah.

Sana pov

Pagi hari aku bangun dengan mood yang tidak baik karena kesalahan Dahyun kemarin,padahal aku udah bilang tapi dia melawan dan entah kenapa aku langsung marah padanya hanya karena itu.

Ah sudahlah moodku sudah terlamjur hancur,saat aku sudah mau berangkat entah setan apa yang membuatku untuk menyuruhnya mengikutiku untuk ke kampus bersama.

Ia hanya mengikuti,sepertinya dia tahu kesalahannya, aku mengatakan kepadanya untuk pulang denganku dan aku kembali fokus kejalanan yang tidak terlalu ramai.

Selama mengikuti pelajaran aku tidak fokus karena mengingat Dahyun terus,entah kenapa dia tidak tertarik denganku padahal tidak ada yang pernah menolak akan pesonaku. Yaa meskipun dia adikku memangnya kenapa? Kita bukan kaka adik kandung.

Our precious love[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang