5. Teman terbaik

1.7K 179 14
                                    

Tiga bulan lamanya ali mendekam dipenjara. Miris, saat ketiga temannya sudah dikeluarkan dari dalam penjara namun tidak dengannya, hanya ia yang ada disini. Selama itu pula mamanya terus menangisi anak laki-laki nya itu.

Ketiga temannya begitu prihatin dengan nasib ali yang masih dibalik jeruji besi. Setiap hari vanessa menjenguk abangnya dan memberi support dan menyemangati ali yang sedang terpuruk.

Alipun hanya memberikan pesan terhadap adiknya itu dan menanyakan kabar kedua orangtuanya.

Kemarin siang, ia dijenguk kedua orangtua illy , sekaligus memberi kabar tentang illy. Yang membuat ali lebih murung lagi, kondisi anak yang dikandung illy sangat lemah bahkan dokter memperkirakan illy akan melahirkan secara prematur.

"kamu jangan khawatir nak, illy dan anak kalian pasti baik-baik aja. Sekarang kamu berdoa aja semoga lekas keluar" kata-kata itu terus tergiang dikepala ali. Bagaimana pun ia akan menjadi seorang ayah, meskipun dalam diri nya belum siap sama sekali.

Ia berharap papanya berubah pikiran dan mengeluarkan nya dari penjara dan bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.

"gua kasihan sama ali, gara-gara gua, dia masuk bui"

"engga, ini bukan salah lo, ini salah kita, seharusnya kita nanggung bareng-bareng"

"iya bener kata lo daff, kita harus nanggung barengan ini semua"

Ya mereka adalah daffa, varrel, dan rendy. Mereka sedang berada di markas besar "The Blis" nama yang terlihat urakan.

"gimana kalo kita ngomong sama om amar yang sebenarnya kalo ali kita yang ajak "usul varrel.

"iya gua setuju, terus kapan nih kita kerumah om amar? " tanya rendy.

"sore ini aja lah bro, biar masalah lekas selesai, kita bisa lanjutin kuliah"

"ngikut aelah gimana enaknya "

"fix berarti ya hari ini, setelah ali bebas, gua berjanji, gaakan ada balap lagi, apalagi tawuran gito"

Daffa mengangguk mengiyakan ucapan rendy. Memang sobat the best mah mereka, yang lain aja sampai lewat.

¤¤¤

Via baru saja mendapat kabar dari varrel bahwa mereka akan kerumah om amar untuk menjelaskan semua, agar semua keadaan tak semakin rumit. Via juga setuju apa yang dikatakan varrel dan teman-temannya.

Sedangkan vivi, ia hanya mendengarkan cerita dari via, dan menurutnya biarkan saja ali dibalik jeruji besi, karena memang pantas seorang bajingan berada disana. Dari awal ia mengetahui bahwa sahabatnya dihamili oleh ali, vivi semakin sengit dengan ali, bahkan rasanya ia tidak sudi berhadapan dengan manusia biadap seperti dia.

"dia emang pantes di penjara a, jadi lo jangan belain dia, apalagi nyuruh illy maafin manusia macam dia"

"apa salahnya orang mau berubah sih vi, semua orang memiliki kesalahan dimasalalu, tapi ada kalanya mereka menebus kesalahan itu. Dan kita berhak memberi semangat untuk illy agar mau nerima ali dengan apa adanya"

"terserah lo deh a, gue pusing ditambah marahan sama dito lagi"

"besok gue kerumah lo, kita selesaikan ini semua, biar kita bisa sama-sama masuk kuliah"

"gue tunggu lo jam 9, no ngaret, no alesan aja lo "

"aye-aye bu. Ribet lo macam mak arisan"

Ya beginilah mereka, kadang sepemikiran, kadang juga tak sesuai dengan kenyataan. Mereka saling memahami satu sama lain, bahkan disaat illy terpuruk, mereka menggenggam tangan sahabatnya itu, memberikan ketenangan yang membuat illy tak merasa dikucilkan karena hamil diluar nikah.

ΦΦΦ

Illy merasa bosan dengan aktivitas nya saat ini, hanya berguling guling dikasur tanpa arah, kedua orangtuanya sedang berkunjung kerumah orangtua ali, katanya sih ada yang ingin mereka omongkan. Entahlah, illy pusing dengan semua ini ditambah lagi ia sedang berbadan dua, semakin sulit untuk bergerak. Memang usianya sudah menginjak enam bulan. Dan berarti tiga bulan lagi ia akan melahirkan.

Sulit rasanya menerima takdir yang menurutnya engga pernah adil dalam hidupnya. Mulai dari kedua orangtua nya yang sibuk dengan bisnisnya, dirinya dan sagara yang harus diasuh oleh pembantu rumah tangga, dan yang terakhir ia hamil diluar nikah. Sungguh miris hidupnya. Masih terlalu muda untuk ia menjalani semua ini.

tok...tok...tok

"non, permisi didepan ada non vanessa, katanya mau nyariin non" kata bibi.

"eh iya bi, suruh nunggu illy aja, illy mau cuci muka dulu, jangan lupa buatin minum untuk nessa ya bi"

"baik non, kalo gitu bibi pergi kedapur dulu ya"

sepeninggal bibi, illy cuci muka dan segera menghampiri nesaa. Memang illy membenci ali, tetapi ia tidak ingin egois untuk mwmbenci nessa.

"eh, hai sa udah lama ya? " kata illy sambil duduk disamping nessa.

"baru aja ko kak, maafin nessa ya siang siang gini gangguin kakak" nessa rupanya masih agak canggung dengan illy, takut ia juga dibenci dengan wanita yang berada didepannya.

"ohiya, ngomong ngomong nessa ada apa ya kesini, Kayaknya baru pulang sekolah ya "

"eummm... Iya kak hehe, maafin nessa ya kak" ucapan nessa membuat illy terkejut. Kenapa nessa meminta maaf? Ada kesalahan apa, itulah yang ada dibenak illy.

"maaf non, ini minumnya diminum" illy mengurungkan niatnya untuk bertanya kepada nessa karena ada bibi.

"ah iya bi terima kasih, maaf ngerepotin" kata nessa. Memang benar saja, nessa jauh dari ali, nessa yang kalem dan ali yang urakan.

"iya non sama sama, bibi permisi dulu kalau begitu"

Bibipun pergi kebelakang untuk menyelesaikan tugasnya.

"ohya tadi nessa kenapa ko minta maaf segala? " kata illy.

"maaf ya kak, karena abang nessa kakak menderita, dan sekarang abang gabisa keluar dari penjara " nessa menunduk lesu, mengingat apa yang sedang terjadi didalam permasalahan nya.

"nessa ngga perlu minta maaf, nessa Gapunya salah ko sama kak illy, emang kak illy benci sama abang kamu dan mungkin belum bisa memaafkan abang kamu sampai saat ini, tapi nessa ngga ada salah sama kak illy, udah ya, nessa jangan sedih gitu. Kak illy fine aja" illy berusaha tersenyum, berbanding terbalik dengan suasana hatinya.

"tapi kak, abang ngga bisa keluar, papa ngga mau maafin abang" nessa terisak, illy pun membawa nessa kedalam pelukan nya. Illy bingung harus berbuat apa, karena memang ia tak akan Pernah bisa maafin ali, mungkin saja.

"itu pelajaran buat abang kamu ssa, dan maaf kak illy ngga mau tau " kata illy. Nessa hanya mengangguk dan bingung dengan semuanya, ia ingin abangnya keluar dari penjara, tapi papanya susah untuk diajak ngomong, bahkan seperti enggan mendengar nama ali.

▪️▪️▪️

Hayuluuuu.... Gimana gaisss sama part ini, dapet feel gasih? Sumpah aku ngetik malam hari, demi kalian nih. N kenapa vote nya makin ambyar aja 😢
Dark readernya makin didepan ajanih..
Uwuwww gimana gitu nyesek kan, udah ngetik panjang kali lebar tp dilihat aja.

Yaudahlah kalo semakin hari semakin menurun ak update seminggu sekali aja.

Byebye 🤗🤗

Semarang, 20 juli 2020

Promiscuty (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang