13. Perdebatan

1.6K 167 10
                                    

Perdebatan kecil terjadi diantara illy, ali, dan kedua orang tua ali. Bagaimana tidak, mereka akan mengikutsertakan baby salwa yang usianya belum genap dua bulan untuk pergi ke puncak yang disana cuacanya sangat dingin sekali.

"mama gak ijinin kalian bawa salwa ke puncak ya, kalo kalian mau kepuncak, kepuncak aja biar mama yang jaga salwa "pinta mama widya.

"iya papa setuju sama saran mama kalo kalian mau kepuncak silahkan tapi tidak dengan anak kalian"

Illy dan ali hanya mampu menunduk. Dalam hati illy menggerutu kenapa mertua nya bisa mengetahui niat mereka, sebenarnya bukan niat, tetapi untuk menghadiri acara Pertunangan daffa dan siska.

"lo sih kenapa pake bilang ke mama"bisik illy yang membuat ali mati kutu.

"ya mana gua tau kalo akhirnya seperti ini, yaudah ntar gua omongan sama daffa kalo kita ngga ikut" sebenarnya ali bingung, kalo ia dan illy ikut bagaimana dengan baby salwa, tapi kalo mereka tidak ikut, dia tidak enak dengan daffa.

"yaudah pikirin baik baik sekarang kalian tidur, jangan sampai salah bertindak"lalu mama widya dan papa amar pergi kekamar. Tak lama terdengar suara grasak grusuk dari kamar nessa.

"itu si nessa kenapa tuh grusak grusuk ngga jelas, intip tuh adek lo gue mau tidur"illy berlalu menuju kamar dan merebahkan dirinya dikasur. Hari ini lumayan capek buat dia yang banyak tugas, belum lagi baby salwa yang rewel.

"Sialan tuh bini, maen ninggalin gua aja, lly"teriak ali. Illy yang mendengar teriakan alipun langsung beranjak dan menghampiri ali lalu mencubit pinggang lelaki itu hingga meringis kesakitan.

"awsss sakit banget bego" Ali memegangi perut nya yang tadi dicubit oleh illy.

"cungur lo kalo ngomong ngga difilter dulu, inget noh ada bayik minta gue tampol" illy berdecak pinggang.

"udah ah gua ngantuk besok berangkat pagi"kata ali yang merebahkan dirinya disamping salwa yang sedang tertidur pulas.

"uhh anak papa, tidur pules banget sih, pipinya tembem kek mama ucil ya hahaha"kata ali sambil meledek illy. Benar benar ini si ali Minta dijitak kepalanya.

"ishhh awas lo ngatain gue sekali lagi, sono lo tidur di emperan toko whahahaha" ali sepertinya sedikit geram dengan ucapan illy jadilah mereka bertengkar.

Ali memiliki ide yang sangat jahil dan ini trik ampuh untuk illy yang terus terusan memukulinya dengan bantal.

"huh...ahhh... Gue cape udah ampun "pinta illy yang sudah kewalahan karena terus terusan digelitiki oleh ali.

"kalo mau berenti cium gua dulu bolehlah " pinta ali yang menaik turunkan alisnya sambil tersenyum devil.

"ah itumah mau lo, kagak kagak"enak enakan saja ali, dia yang untung gua yang bunting, eh buntung maksudnya"batin illy

"yaudah, tinggal gua gelitikin aja, atau mau yang lebih nih? "

"sialan lo iya iya gue cium puas lo" lalu illy memajukan bibirnya untuk bersiap siap mencium pipi ali, dan,,,, ternyata bukan pipi yang ia cium tapi, benda kenyal yang terasa manis.

Lalu illy menarik dirinya untuk menjauh dari ali dan menatap tajam suaminya itu.

"tau ah modus lo gue mau tidur" ucap illy lalu membaringkan tubuhnya dikasur.

"ngambek cieee, maafin gua dong lly"pinta ali menoel pipi illy. Illy sangat geram dengan tingkah suaminya itu, ditepisnya tangan ali dan dia memejamkan matanya.

"ishhh udahlah males gue sama lo mending lo tidur sana katanya ada yang mau berangkat pagi"ucap illy yang sedikit menyindir ali.

"hemmmm" alipun merebahkan tubuhnya dan menyusul illy serta salwa kealam mimpi.

Ya begitulah rumah tangga, tidak ada yang mendasari cinta, namun tak membuat mereka memikirkan hal itu, bagi mereka seperti ini saja udah cukup tidak perlu lebih.

¤¤¤

Sepertinya daffa berubah fikiran untuk mengganti tempat acara yang akan ia laksanakan untuk besok sabtu. Ia sepertinya akan memilih kawasan jakarta untuk menjadi saksi kemantapannya melabuhkan hati kepada wanita yang setahun ini menemaninya didalam keadaan susah maupun senang.

"itu terserah kamu nak, semua keputusan ada ditangan kamu, papa sama mama nurut aja, lagian puncak itu terlalu jauh untuk keluarga kita semua"tutur papa yuda selaku ayah daffa.

"iya nak, lagian dipuncak itu lagi dingin dinginnya kan, Lagian kamu mintanya outdor gimana nanti kalo hujan? "tanya mama wina yang sedang menasihati anaknya.

"iya pa, ma, aku juga berfikiran seperti itu, alangkah lebih baik dijakarta aja biar semuanya engga ribet"

"yasudah kalo gitu, kamu istirahat saja, biar dekorasi, semuanya mama yang atur, kamu terima jadi aja, okey boy"

Daffa terkekeh mendengar perkataan sang mama. "yes mom"

Dini harisuara keributan terdengar dari kamar pasutri muda ini, ya siapa lagi kalo bukan ali dan illy, mereka ribut karena baby salwa mengompol, dan bodohnya illy, kenapa semalaman tidak memakaikan pampers ke anaknya, jadilah sekarang kasur mereka basah oleh pipis salwa.

"lo sih, sebelum tidur makanya di cek dulu anaknya pake pampers apa engga, jadinya kan engga basah kaya gini, alamat mandi jam segini nih gua" dumel ali yang bajunya basah oleh pipis salwa.

"ya mana gue tau, gue lupa kalo belum pakain dia pampers, yaudah sih mandi tinggal mandi bae gausah ngedumel gitu. Gantiin nih baju salwa biar gue tarik spreinya" pinta illy.

Sedangkan baby salwa, bayi mungil itu hanya terdiam melihat kedua orangtuanya yang sedang ribut.

"utututu cini cini kita ganti baju ya baby girl biar harum gak bau acem kayak mama"kata ali, illy yang mendengar itu langsung memukul bahu ali.

"kurang asem ya lo ngatain gue bau, gini gini gue pake deodoran mahal nih" kata illy yang tak terima dikatain oleh ali.

"tau lah sewotan banget lo, PMS buk? "ledek ali, illy hanya menatap suaminya itu dengan sinis. Biarin lah sesuka hati ali aja.

"kan masih jam tiga nih tidur dikamar tamu ajalah daripada tidur dilantai "ajak ali yang sudah mengganti pakaian salwa.

"iya, besok biar bibi yang beresin udah ngantuk gue sumpah, itu anak nya kasih susu yang udah gue panasin yak. Byebye cuami gue" ucap illy yang langsung merebahkan dirinya dikamar tamu. Sedangkan baby salwa belum juga tidur lagi.

"tidur sayang, papa ngantuk nih, besok mau kerja, mimi cucu dulu ya nih"kata ali menyodorkan dot milik salwa ke bibir mungil bayi itu. Bukannya meminum, bayi kecil itu malah menolak asi yang berada didalam dot itu.

"ish mimi sayang ya, papa udah ngantuk, tuh mama udah tidur lagi yuk bobo" dengan perlahan ali menimang nimang baby salwa diajaknya jalan kesana kemari hingga waktu menunjukkan pukul 03.15 dini hari.

"akhirnya tidur juga, huffftt gini nih punya istri kebo, gatau apa suaminya kerja ya kuliah " gerutu ali.

▪️▪️▪️

Yeaayyy selamat membaca gais 🥳
Sementara gini aja dulu sambil aku mempersiapkan konfliknya 🤭
Gimana nih ada yang masih nunggu atau udah bosan? Capcusss coment dan vote yang banyak 😍
See you next part byebye 😄

Semarang, 05 agustus 2020

Promiscuty (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang