22. Perpisahan

537 103 19
                                    

semua sudah terlanjur rumit. Mau dijelaskan bagaimanapun tidak akan membuat keputusan seorang keyra prilly andara berubah. Menurutnya ini sudah keputusan yang sangat baik setelah kejadian tempo hari. Ali berusaha menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi, namun illy sama sekali enggan mendengarkannya.

Pagi ini, ia sudah sangat siap dan mantap untuk mendaftarkan gugatan perceraian nya dengan ali. Ya ia sudah siap dengan konsekuensi nya, bahkan sudah siap dengan title janda mudanya. Illy tidak ambil pusing dengan omongan kedua orangtuanya tentang bagaimana nasib anaknya nanti.

Ia terlalu egois mementingkan dirinya dan enggan melihat orang sekitarnya.

"lo yakin nih kak dengan keputusan yang menurut gue terlalu konyol itu"sagara menatap kakaknya yang sedang bercermin dikaca.

"yakinlah buat apa gue ngebangun rumah tangga tanpa adanya kepercayaan, bahkan gue berusaha ngilangin rasa benci gue untuk bajingan itu "

"pikirin baik-baik nak, bukan hanya kalian, ada anak kalian yang harus diberi kasih sayang"tutur mama sinta sambil menggendong baby salwa

"mama engga menuntut illy, tapi pikirin lagi nasib anak kamu. Kamu hidup dalam lingkungan yang kedua orangtuanya utuh saja kamu masih bandel, gimana nanti sama anak kamu yang melihat kedua orangtuanya pisahan "lanjutnya dengan menitihkan airmata.

"mama percaya aja ya sama illy, illy udah pikirin ini semalaman dan perlu mama tau illy bahagia sama kehidupan illy yang sekarang"

"yasudah itu kalau mau kamu, mama gak mau nanti kedepannya kamu akan menyesal karena engga mau mendengar penjelasan ali dulu"

Yah waktu setelah kejadian itu, mama ali menyuruh anaknya datang kerumah dan meminta penjelasan didepan kedua orangtuanya.

Flashback

"mama dan papa minta penjelasan kamu sekarang. Mama engga mau ada kesalahpahaman diantara kalian lagi ngerti"mama widya menatap ali dengan tatapan penuh selidik.

"papa malu sama diri papa sendiri al, kenapa kamu selalu bikin masalah terus, apa salahnya sih nurut dan belajar jadi laki laki yang dewasa dan bertanggung jawab. Mau sampai kapan kamu seperti ini "papa amar memijat kepala nya yang sedikit pening karena melihat sikap anaknya yang terus saja menurutnya bikin ulah.

Ali yang sedari tadi menunduk kini menatap kedua orangtua nya bergantian.

"ini salah paham ma, pa, ali gak ciuman seperti yang illy lihat tadi"ia berusaha meyakinkan kedua orangtuanya.

"mata naira kemasukan rambut dan ali diminta untuk mengambilnya dan yang illy lihat itu tidak benar, oke kalo mama dan papa engga percaya kita tanya aja kenaira sekarang?"

"engga! Mama engga setuju dengan ucapan konyol mu itu al, mana mungkin pelaku mengakui kesalahannya"emosi mama widya menggebu gebu.

"mama sebagai wanita tidak terima jika wanita sebaik illy kamu selingkuhi"

"bukti apa lagi yang harus kami percaya al untuk meyakinkan kami bahwa kamu memang tidak berselingkuh "papa amar terlihat tenang meski raut wajahnya terlihat gelisah.

"cctv, yah pa, ma kalian bisa lihat cctv yang ada disana, dan ali bisa membuktikan itu"

"oke kalo cctv bisa membuktikannya mama akan memaafkan kamu, dan kalau cctv tidak bisa membuktikan, maaf, mama kali ini tidak akan memaafkan kamu"

Dan akhirnya mereka kembali kerestaurant hanya untuk membuktikan kebenarannya saja. Dan ternyata benar, ali hanya membantu naira, bukan mencium naira.

Promiscuty (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang