04

676 55 3
                                    


Di turunkannya Xiao Zhan secara perlahan pada ranjang putih bersih , pelan dan perlahan seakan Xiao Zhan akan rusak dan hancur jika ia tak berhati-hati.

'Cup'

Sebuah kecupan pada dahi dan kedua kelopak mata yang tertutup bulu mata lentik dan tebal itu basah karena air mata yang mengalir dibalik kelopak mata itu.

'Cup'

Kecupan dibibir dan usapan  dikepalanya membuat air mata kian deras mengalir. Ditatapnya mata sehitam kelamnya malam milik peria yang tengah berada pada atasnya yang kini tengah berbaring terlentang.

'Cup'

Xiao Zhan dengan tatapan kosong berurai air mata kini membalik posisi berada pada atas Yibo membawa Yibo dalam lumatan dan kecupan panas yang memabukkan.

' kau sudah menghancurkanku hingga tak ada yang tersisa '

Berguling beberapa kali dengan terus saling melumat dan berusaha membuka baju satu sama lain. Dirobeknya kemeja Xiao Zhan dan dibelainya semua tubuhnya dengan kecupan seluruh tubuh tersebut Yibo tak ingin melewatkan satu bagianpun dari tubuh indah dalam kungkungannya.

"Kau harus hancur dan itu harus karenaku . Hanya aku . Jalang " Bisik Yibo dengan membalik Xiao Zhan yang setengah telanjang untuk berada diatasnya.

Sialan!

Ingin rasanya Xiao Zhan berteriak tepat didepan Yibo dan memberinya satu atau dua pukulan. Namun jika ia lihat apa yang Yibo katakan memang benar apa adanya. Dia hanyalah jalang , dan lagi dia sudah hancur untuk apa dia mengotori tangannya jika kenyataan itu benar dan menamparnya talak.

"Wang Yibo "

Xiao Zhan tersenyum dan membuka semua yang tersisa pada dirinya.

"Lakukan yang ingin kau lakukan dan biarkan "

Xiao Zhan bagai menari dalam tebing dan dibawahnya jurang yang curam menantinya , ingin menghancurkan setiap tubuhnya dalam hantaman dan goresan luka.

Malam ini Xiao Zhan hancur untuk kesekian kalinya oleh Wang Yibo .

.
.
.

Kosong

Itulah yang terlihat dalam pandangan Xiao Zhan ketika ia membuka mata. Sungguh rasanya Xiao Zhan ingin tertawa sekeras mungkin saat menyadari betapa bodoh dan naifnya dirinya.

'Cklek'

Suara pintu terbuka menyadarkannya dari lamunan.

"Berhenti menangis. Mulai sekarang kau hanya menjadi peliharaanku. " Yibo berseru dengan keras seperti sebuah auman dan  Sebuah tarikan kuat dirambutnya tali terikat pada lehernya kuat hingga ia kesulitan untuk bernafas.

"..."

Mata Xiao Zhan terbelalak ketakutan ketika Yibo menempelkan sebuah pisau pada pipinya , pisau itu terasa dingin sangat dingin dipipinya.

"Jangan menangis jika itu bukan karenaku "Dijilatnya air mata yang mengalir dipipi Xiao Zhan.

" kau gila Yibo ! " lirih Xiao Zhan ketika Yibo menarik tangannya dan mengores tangan itu dengan pisau menuliskan 'WY' inisial dari Wang Yibo.

Dibuangnya pisau itu dan jilatan yang Yibo beri untuk luka itu menimbulkan rasa sakit dan ketakutan dihati Xiao Zhan.

Mata tajam elang dan mata bulat bak boneka itu saling bersitatap menyampaikan luka dan kepuasan lewat tatapan .

'Kring'

Suara deringan jam mengalihkan mereka.

"ku mohon kembali menjadi Yibo dulu yang ku kenal " Hanya kata itu yang dapat keluar dari bibir Xiao Zhan serta tatapan putus asa pada sosok yang melangkah menjauhinya.

"Yibo yang itu telah mati bersama penghianatanmu " ucapnya tanpa melihat kebelakang dan menutup pintu

'Bukan hanya pintu itu yang kau tutup tapi juga semua mimpi dan tujuan hidupku yang kau tutup'

.
.
.

Disebuah danau terdapat dua orang yang saling tertawa ditemani beberapa
Ekor kelinci yang mengelilingi mereka. Keduanya tersenyum dan tertawa lepas ketika bulu lembut dan halus itu bersentuhan dengan mereka.

Tak peduli seragam yang telah kotor dengan tanah dan lumpur akibat mengejar kelinci tersebut.

Senyuman dan tawa selalu terpasang pada bibir mereka , memperlihatkan kebahagiaan yang terpancar jelas tanpa bahkan hanya dari tatapan mata mereka terlihat jelas kebahagiaan .

.
.
.

Tepat tengah malam Xiao Zhan terbangun dalam tidurnya , Air mata jatuh bagitu saja tanpa bisa ia tahan . Ada rasa takut dan cemas ketika ingat bagian dalam mimpi tersebut.

Itu hanyalah sebuah mimpi.

Tapi kenapa terasa seperti sebuah bagian dalam ingatannya yang hilang.

Tersadar ia tertidur begitu lama saat melihat jam telah menunjukkan angka sepuluh dan gelapnya langit diluar dari jendela berlapis kaca dan besi tersebut.

'Clek'

"...." Tak ada kata yang keluar ketika Yibo membuka pintu kemudian menguncinya , dengan membawa makanan dalam tangan kirinya.

"Makan" hanya kata itu yang keluar menjadi pemecah keheningan.

Tak ada kesempatan bagi Xiao Zhan untuk menolak. Lagi pula bukannya bagus dia measih mendapat makan yang mengiurkan dan geratis catat GERATIS. Memang apa yang harus ia lakukan? Menolak dan mati kelaparan? Tetntu saja tidak!

Xiao zhan belum kaya dan dia tak ingin mati sebelum kaya dan hidup bahagia dengan Baekhyun dan ibunya.

Berbicara soal Baekhyun apa kabar dengan adiknya? Ibunya? Berhasilkah oprasi itu?

"Adik mu . " ucap Yibo seakan mengerti kegelisahan Xiao Zhan.

"Dia akan kembali pulih setelah oprasi kedua." lanjutnya.

Oprasi kedua? Harus bagai mana lagi dia menghadapinya.

"Aku sudah membayar lima ratus juta untuk yang saat ini. Jadi layani aku " makanan yang ia makan terjatuh kelantai ketika tubuhnya tanpa persiapan diterjang oleh laki-laki tersebut.

Ini gila!

Dia bisa mati jika harus menahan nafsu seorang Wang Yibo yang brutal dalam satu waktu yang berdekata.

Namun sekali lagi

Xiao Zhan tak punya pilihan lain selain mengkangkang dan mendesahkan nama laki-laki tersebut dalam setiap hentakan dan hujaman yang ia terima.

T

B

C

Kill Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang