12

533 38 6
                                    


"Jika aku memaafkanm untuk apa? Kita sekarang sama-sama pembunuh. aku hanya mohon jika kau masih kurang dan ingin meenyiksaku beri aku sedikit kelongaran untuk bernafas." Xiao Zhan menatap Yibo sayu dan senyuman kecil .

"Maafkan aku .  aku tak bisa melepasmu aku menyukaimu " anggap Yibo egois karena walau sudah menyakiti Xiao Zhan begitu dalamnya ia masih ingin Xiao Zhan tetap disampingnya.

"Aku ingin tidur bisakah kau keluar?" Xiao Zhan tersenyum , Yibo hanya bisa menunduk dan berdiri memberi kalimat 'selamay malam ' pada Xiao Zhan sebagai salam perpisahan.

Setelah Yibo pergi Xiao Zhan menangis dalam diam membayangkan bagai mana cara agar ia bisa menghadapi hari esok . Menutup bibirnya dengan telapak tangan untuk menahan isakan yang keluar dari bibirnya.

*
*
*
*

Pagi hari Xiao Zhan duduk dihalaman rumah ditemani Gulf disampingnya yang sejak tadi hanya diam.

"Gulf ! " Xiao Zhan gatal sekali ingin memanggil pelayan aneh ini tapi ia juga malas diacuhkan.

"Iya tuan muda " Tanpa diduga pelayan itu mau menjawabnya.

"Aku ingin minum satu botol anggur dengan kadar alkohol 40% . tolong bawakan untukku " Xiao Zhan menatap mata pelayan itu dengan binar penuh harap. Mata coklat terang mereka saling bersitatap dan entah kenapa Xiao Zhan merasa nyaman dan hangat seperti seorang kakak yang melindungi adiknya .

"Anda sedang mengandung dan itu tidak baik maaf " Xiao Zhan menyesal menanggap orang ini bagai seorang kakak . Kakak apanya yang menolak permintaan adiknya dengan wajah tenang menjurus datar itu.

"Bukan untukku bodoh! Tapi kau yang minum ! " Sial Xiao Zhan merasa setiap ia bersama soaok itu bagaikan emosinya sedang diuji.

"Terima kasih. Tapi saya tidak minum." Sial!sial!sial! Xiao Zhan sangat ingin berteriak pada Gulf yang saat ini hanya menatapnya datar.

"Aku tak peduli! Hei paman kebun tolong ambil anggur yang disimpan Yibo sebanyak lima botol! " Xiao Zhan menyuruh laki-laki yang sudah cukup berumur yang tengah menata kebun itu dengan emosi yang menguasainya.
Tak berselang lama laki-laki paruh baya tersebut kembali dengan satu ember yang diisi es batu dan lima botol anggur.

"Kemari!" dengan melangkah penuh keraguan Gulf mendekat pada Xiao Zhan yang tengah menyeringai.

"Jika kau menghabiskan satu botol aku akan diam tanpa berusaha bunuh diri selama satu hari . Itu penawaran yang cukup bagus " Xiao Zhan memberi sebuah tawaran yang cukup mengiurkan menurutnya tapi tidak untuk Gulf.

"Tidak " Hanya jawaban itu yang terlontar pada bibir pelayan kurang ajar itu dan Xiao Zhan sangat menahan diri untuk tidak memukul kepala pelayan itu dengan botol anggur.

"Satu botol untuk lima hari " Ini merupakan penawaran yang cukup gila menurut Xiao Zhan.

"Setuju" Segera ditenguknya cairan merah itu tanpa menuangnya kedalam gelas. Rasa manis pahit dan asam bercambur pada mulut Gulf dan rasa panas ketika cairan itu mengalir pada tengorokannya.

Satu botol telah tandas dan dilanjut botol berikutnya. Pada botol ketiga kesadaran Gulf sudah terambil. Saat ini Gulf tertidur pada rerumputan sesekali tersenyum atau tertawa. Menurut Xiao Zhan sosok ini sangat cantik ketika tersenyum dan tawa hangat yang menjalar melelehkan hati siapa saja yang mendengarnya.

Kill Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang