05

654 59 3
                                    


Dalam lebatnya hujan dan pekatnya malam terdapat sebuah langkah dari kaki kecil yang terselok. Darah mengalir dari luka menganga itu tak membuat kaki kecil itu berhenti.

'Buk'

Kaki kecil itu tak bisa menopang untuk tetap melangkah dan berdiri lebih dari batasnya.

Air mata putus asa mengalir dari mata sehitam arang tersebut, hujan itu dapat menyamarkan tangisnya dengan menunduk membiarkan air mata itu bercampur dalam derasnya tetesan hujan itu ia berlutut dan menangis dalam diam.

Ketika tak merasakan tetesan air yang tadi membantunya menyamarkan tangis , dia memutuskan untuk mengangkat wajahnya dan menemukan seseorang tengah tersenyum . memberinya perlindungan dengan payung usang dan terdapat beberapa lubang dalam payung tersebut.

"Jika kau terluka bilang luka itu sakit. Jika kau sakit maka menangis lah. "

Sosok yang lebih kecil darinya itu memeluknya dan menepuk pundaknya menyampaikan bahwa ia tak sendiri dalam melawan kekejaman dunia ini.

"Menangis lah "

Tepat setelah kata itu terlontar hatinya bagai mendapat perintah untuk mengeluarkan segala ketakutan dan kekalutan yang harus ia pikul pada usia yang masih belia.

"Hiks. Hiks. Hiks "

Pelukan itu sangat ia butuhkan ia menangis sekeras dan sekuat ia bisa ! Berteriak meluapkan beban berat yang sungguh terasa bagai menghancurkannya.

Kill Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang