Hanya berdiri menatap Xiao Zhan yang terbaring dengan perban yang mengelilingi kepala sosok itu lamat-lamat dan dalam.Yibo harus berterima kasih pada para tenaga medis karena berhasil menyelamatkan sosok dia yang paling ia benci dalam hidupnya namun sayangnya sosok itu tengah mengandung darah dagingnya.
"Sekali pembunuh maka tetap pembunuh "
Yibo tak bisa mengambarkan perasaan apa yang tengah ia rasakan saat ini. Ia sangat membenci sosok itu namun ia juga tak bisa kehilangan sosok itu dengan mudahnya tanpa sosok itu menahan rasa sakit yang pantas ia dapat.
Yibo membenci sosok itu dengan segala rasa sakit yang sosok itu torehkan pada hatinya, sosok itu membuatnya seakan seperti orang gila .
"Kau membunuh dia dan kau ingin aku membunuhmu "
Yibo tak lupa kejadian mengerikan satu tahun lalu yang merubahnnya menjadi seperti ini. Ia merasa semua yang sosok itu terima tak seberapa dari rasa sakit yang ia terima.
Yibo sangat ingin membunuh sosok itu namun ia tak ingin sosok itu mati dengan mudahnya ia tak ingin mengotori tangannya ia ingin sosok itu perlahan tapi pasti membunuhnya.
Dan sosok yang ia benci adalah Xiao Zhan . sosok yang mengajarkannya akan kasih sayang dan kebencian dengan begitu dalamnya.
Yibo harus lebih ketat mengawasi Xiao Zhan karena Xiao Zhan sangat licik dan berbahaya satu-satunya kekuatan orang tersebut adalah kasih sayang terhadap adiknya Baekhyun . seseorang pernah berkata jika kau ingin menjatuhkan musuhmu maka pegang lah kekuatan terbesar orang tersebut karena kekuatan itu tak akan berguna jika hilang. Kekuatan sama saja dengan kelemahan namun terlapisi dengan kepercayaan, rasa percaya diri ,dan penopang dorongan orang tersebut yang menjadi pembungkusnya.
Yibo sudah mengenggam kelemahan Xiao Zhan dengan menyekap bocah kecil penopang hidup Xiao Zhan . Terdengar kejam! Tapi apa peduli Yibo? Xiao Zhan sudah membunuh kekuatan dan kelemahan Yibo satu tahun yang lalu jadi jika Yibo membunuh bocah itu seharusnya mereka impas.
"Eng "
Leguh Xiao Zhan perlahan membuka mata dan yang pertama kali menyapa pandangnya adalah Yibo beserta Baekhyun yang terikat tepat didepannya.
Tunggu! Ini bukan rumah sakit namun ini rumah lebih tepatnya kamar Wang Yibo. Dan adikknya saat ini tak sadarkan diri tengah terikat oleh rantai pada tangannya tanpa alat bantu pernafasan jelas saja adikknya kesulitan bernafas.
'Bedebah kau Wang Yibo '
Xiao Zhan sangat ingin meneriaki dan memukuli Yibo yang saat ini tengan berdiri dan menatapnya remeh.
"Kenapa? Ingin menolongnya? " Yibo tersenyum remeh melihat Xiao Zhan yang tak bisa melakukan apapun dan hanya menatapnya tajam seakan ingin membunuhnya lewat sebuah tatapan mata.
"Marah? " Yibo melangkah menuju pada sosok kecil yang tak sadarkan diri dan tebelit rantai tersebut.
"Ku mohon jangan " Xiao Zhan lebih memilih ia mati dari pada melihat tubuh rapuh adiknya ditendang oleh kaki kotor Wang Yibo.
Air mata mengalir melihat tubuh kecil itu kejang dikarenakan kekurangan oksigen dan menahan sakit dari tendangan yang ia rasakan. Adiknya sedang kesakitan dan dia hanya bisa melihat tanpa bisa memeluk atau menahan tendangan itu. Adiknya lah yang membutuhkan oksigen bukan dia .
Siapapun tolong adikknya dia kesakitan!
Adiknya kesakitan!
Baekhyunnya kesakitan!
Xiao Zhan berusaha bergerak untuk membuat Yibo berhenti karena Baekhyunnya tengah kesakitan dan berhasil ia bisa bergerak.
'Buk'
Xiao Zhan terjatuh dari ranjang dengan merangkak dan menyeret kakinya ia perlahan bisa mendekati tubuh adikknya.
"Lihat betapa menyedihkannya dirimu saat ini Xiao Zhan " Yibo menghentikan tendangannya pada tubuh kecil itu dan memilih menikmati pemandangan yang menarik ini. Dimana Xiao Zhan yang merangkak dan menyeret tubuhnya menghampiri tubuh kecil yang sedang Kejang tersebut.
'Bug'
Yibo menendang dada Xiao Zhan ketika Xiao Zhan hampir berhasil mengapai tubuh Baekhyun dalam dekapannya dan membuat Xiao Zhan harus ter lempar menjauh dari tubuh adikknya. Xiao Zhan kembali merangkak mendekati tubuh adikknya yang telah berhenti kejang namun tubuh pucat itu perlahan membiru . Rasa sakit dan sesak didadanya bukan apapaun karena saat ini adikknya lebih kesakitan .
"Ku mohon selamatkan adikku " lirih Xiao Zhan dengan memuntahkan seteguk darah akibat tendangan Yibo yang saat ini lebih kuat dari tadi.
"Pelayan! Bawa anak ini pada dokter park " Ucap Yibo , Xiao Zhan lega sungguh lega karena adik mendapat pertolongan medis dan tertolong.
'Bug'
Tak apa ia kembali mendapat pukulan dan tendangan yang terpenting saat ini adikknya selamat walau harga yang ia bayar adalah rasa sakit ditubuhnya dan ini menurutnya setara.
Setelah puas Yibo melangkah keluar dari kamar tersebut dan berniat membersihkan tubuhnya.
Tanpa Yibo sadari Xiao Zhan menyimpan sebuah pisau buah yang terjatuh dari meja ketika ia pertama kali ditendang Yibo. Xiao Zhan menarik Yibo ,karena gravitasi Yibo berusaha mempertahankan diri menjaga keseimbangan dengan menarik sesuatu dan Xiao Zhan tak melewatkan hal itu. Xiao Zhan berdiri membalik tubuh Yibo dengan sisa kekuatan yang ia miliki tak lupa pisau buah yang ia pegang kini ia lempar pada Yibo yang refleks mengengam pisau tersebut untuk mempertahankan keseimbangan.
Xiao Zhan memeluk Yibo erat dan sepersekian detik darah mengalir membasahi pisau dalam gengaman Yibo.Xiao Zhan sudah mempertimbangkan hal ini .
"Kau gagal "
'Sial '
Bagai mana pisau itu bisa mengores lengan atasnya dan bukan perutnya?
"Kau sedikit terlambat dan itu sangat fatal sayang, harusnya kau tau aku kidal "Mata Xiao Zhan terbelalak .
Sial! Bagai mana dia bisa melupakan hal penting itu.
" kau terlalu lemah memutarku karena setaminamu hampir habis dan itu membuatku dapat mengurangi tekanan dan sedikit mengubah arahnya. "Xiao Zhan merasakan seluruh tubuhnya melemas dan tak bisa menopangnya. Harusnya dia paham bagai mana pola pikir Yibo dan semua hal penting itu.
" kau terlalu menganggap mudah permainan ini sayang " Yibo menatap wajah Xiao Zhan remeh kemudian melangkah keluar dari kamar tersebut.
Sial harusnya dia mengunci pergerakan Yibo dari arah kiri bukannya kanan dan Yibo tak akan bisa memutar serangan dan membuatnya terlihat seperti orang bodoh.
Jika seperti ini bagai mana dia bisa mati dan terbebas akan semua rasa sakit yang menyiksanya selama ini.
Semua hal ini membunuhnya secara perlahan dan ini sanggat menyakitkan.
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill
FanfictionDalam dunia ini keadilan bagi orang miskin hanyalah omong kosong! Hukum hanyalah bagian omong kosong yang bisa dibeli. Maka dari itu membunuh atau dibunuh menjadi sebuah jalan keluar dalam memperoleh keadilan atau semakin kehilangan keadilan. Nyawa...