Dinner

3.2K 216 9
                                    

Hari sudah mulai senja, anak anak tertidur di kamar bayi Renata. Mereka nampak kelelahan bermain, sehingga tertidur dengan pulasnya. Mike dan Thomas juga telah tiba dari kantor, mereka saling melepas rindu dengan Cathrina yang baru saja kembali. Clara sudah beristirahat di kamar bersama Thomas, Mike juga menyusul Renata yang sedang sibuk usai memandikan si kecil Mytha. Lantas Cathrina menuju dapur untuk memasak makan malam nanti, sedangkan Adam juga berada di kamar yang sudah Clara siapkan untuk Cathrina sewaktu waktu jika mereka ingin menginap.

"Mau di bantu, Nona?" Tanya salah seorang pelayan pada Cathrina.

"Boleh!" Jawab Cathrina dengan suara lembutnya, gadis manis itu tengah sibuk mengaduk ngaduk adonan pudding di atas kompor.

Sedangkan pelayang itu menyiapkan berbagai sayuran dan berbagai jenis daging yang akan di masak oleh anak majikannya.

Selesai dengan pudding coklat dan pudding labu kuning kesukaan Adam, Cathrina beralih pada daging ayam dan daging sapi yang telah selesai di marinasi oleh pelayannya. Ia kemudian memanggang daging daging tersebut di atas grill pan, tak lupa ia memasak garlic butter untuk saus nya.

"Potong buah saja ya!" Perintah Cathrina. Pelayan itu mengangguk patuh sembari menunggu Cathrina menyelesaikan mashed potato untuk menemani daging panggangnya.

Pelayang tersebut menatap takjub pada Cathrina, sebab gadis itu terlihat lihai dan cekatan di depan sebuah kompor. Berbeda dengan Renata yang sama sekali tidak bisa memasak dan juga tidak mau repot repot memasak hanya untuk ia makan.

Di saat semua orang lebih memilih beristirahat di kamar, Cathrina justru lebih memilih terjun ke dapur untuk membuat makan malam. Semua sudah tersedia di atas meja.
Daging sapi dan daging ayam panggang dengan garlic butter sebagai toppingnya. Serta mashed potato sebagai makanan pelengkap, tak lupa pudding coklat, puding labu kuning serta fruit salad sebagai makanan penutup.

Cathrina tersenyum puas telah menyelesaikan sesi masak memasaknya malam ini. Ia segera menuju kamar untuk mandi dan memanggil Adam tentunya. Sedangkan keluarga yang lain para pelayanlah yang memanggilnya.

"Kau darimana saja?" Interupsi Adam, ketika Cathrina baru saja masuk kedalam kamar mereka.

"Aku menyiapkan makan malam, kau sudah mandi?" Tanya Cathrina, ia berjalan pelan menuju lemari untuk mengambil sebuah bathrobe sebelum ia memutuskan untuk menceburkan diri ke dalam bathup.

"Mandi bersama bagaimana?" Ucap Adam penuh semangat, pria itu langsung bangkit dari tempat tidurnya, setelah beberapa saat yang lalu ia tengah sibuk bermain game online dari ponselnya.

"No, Adam. Aku tidak mau melewatkan makan malam bersama!" Ketus Cathrina, gadis itu berlari kecil ke kamar mandi lalu menguncinya dari dalam.
Sedangkan Adam hanya mendengus kesal, lantas kembali duduk di atas ranjang dan memainkan ponselnya kembali.

Kali ini Cathrina tak ingin berlama lama, lima belas menit ia rasa cukup untuk menyegarkan badannya. Ia segera membungkus tubuh rampingnya dengan bathrobe berwarna putih sebelum keluar dari kamar mandi.

"Kau sudah selesai?" Tanya Adam. Pria itu menghampiri Cathrina lantas mengungkung pinggang gadis itu dengan lengan kokohnya.

"Jangan memulainya, Sayang!" Tegur Cathrina. Ia berusaha melepaskan lengan Adam namun sepertinya sia sia.

"Give me a kiss."  Pinta Adam.

"Just a kiss, right?"

"He'em!" Adam mengangguk.

Cathrina membuang nafasnya pasrah, ia segera memajukan wajah nya lantas mengalungkan lengannya ke leher Adam sebelum melumat bibir merah itu. Adam mengambil alih ciuman Cathrina yang terkesan lamban dan malas malasan. Pria itu begitu tak sabar untuk melumat habis bibir Cathrina yang semanis permen strawberry tersebut.

"Eeuughhhh..." lenguh Cathrina disela sela ciuman mereka.

Adam beralih menciumi leher jenjang Cathrina dan meninggalkan beberapa bekas merah disana.

"Mom.. Dad.."

Cathrina terkejut, lantas segera melepaskan cumbuan Adam dengan terpaksa ketika mendengar suara pintu di gedor oleh anak anak dengan sangat keras.

"Cepat mandi!" Suruh Cathrina sembari mengusap bibir Adam yang basah.

Adam merengut kesal, sebab Ia harus menunda semuanya sebab Anak anak sudah menggedor pintu kamar mereka. Dengan terpaksa Adam harus cepat mandi untuk mendinginkan gairahnya yang memuncak. Sedangkan Cathrina segera membenarkan Bathrobenya yang berantakan lalu bergegas membukakan pintu.

"Ya sayang!" Sapa Cathrina senormal mungkin.

"Granny sama Grandpa sudah menunggu untuk makan malam, Mom!" Ungkap Saga.

"Ohh iya, bilang sama Granny kalau Mom masih ganti baju, dan Daddy masih mandi. Oke!" Titah Cathrina.

"Oke Mom!" Seru kedua anak anak tampan itu secara bersamaan.

Cathrina mendesah lega, lalu segera menutup pintu untuk memakai pakaiannya dengan cepat. Tak lama Adam juga keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap, tak lagi memakai kemeja seperti tadi, melainkan memakai kaos ketat berwarna navy dan celana pendek selutut berwarna coklat susu.

Cathrina nampak terdiam sejenak menyaksikan penampilan kekasihnya, selalu saja menawan dan terlihat sempurna setiap saat.

"Air liur-mu menetes Sayang!" Ledek Adam sembari mengacak gemas puncak kepala Cathrina.

"Bisa nggak sih, sekali saja kau jangan setampan ini!" Timpak Cathrina lalu membelai rahang Adam sekilas.

"Kau memancingku, hm? Kau mau kita melewatkan makan malam hari ini?" Adam sudah mendekap pinggang Cathrina dengan erat.

"No Dear, tapi kurasa selesai makan malam adalah waktu yang tepat!" Cathrina menjilat bibir Adam sebelum akhirnya mereka keluar dari kamar.

Adam mengerang frustasi sebab Cathrina selalu saja menggodanya, tidak peduli dalam kondisi apapun juga. Ia selalu membuatnya menahan gairah yang meledak ledak.

"Itu Mom sama Daddy!" Tunjuk Saga dan Agra hampir bersamaan.

Keduanya nampak senang sebab mereka sudah sangat lapar dan harus menunggu kedua orangtuanya datang bergabung dengan mereka.

"Maaf lama!" Ucap Cathrina sekedar berbasa basi, lantas ikut bergabung bersama keluarga yang lainnya.

Semua orang nampak menikmati hidangan yang di masak oleh Cathrina, hidangan biasa itu terlihat lezat dinikmati oleh mereka. Adam juga sangat antusias ketika ia melihat pudding labu kuning yang sangat ia rindukan dan sangat ia inginkan. Begitu juga anak anak juga sangat senang sebab Cathrina membuatkan pudding coklat kesukaannya.

"Ini untuk Uncle!" Cathrina menyodorkan satu mangkuk fruit salad untuk Thomas.

"Panggil Papa sayang, kan Papa sudah bilang sejak tadi padamu!" Ujar Thomas menerima mangkuk tersebut.

"Maaf Pa!" Timpal Cathrina masih ada rasa canggung yang menggelayuti hatinya.

"Buat Kakak mana?" Sahut Mike dengan wajah memelas.

"Kau tidak pantas disebut Kakak!" Ketus Adam yang masih saja asik menikmati pudding labu kuningnya.

"Ini punyamu!" Cathrina juga memberikan pudding yang sama dengan Adam buat Mike.

Makan malam itu terasa hangat dan akrab sebab kehadiran Cathrina, Adam dan kedua anak anaknya. Suasana rumah sangatlah ramai, dan membuat Clara tersenyum senang.

~TBC...

I Wanna You x Michele Morrone #2 (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang