Kembali pulang

4.3K 248 3
                                    

Cathrina tengah berjalan menyusuri pantai malam itu. Kaki telanjangnya menyentuh pasir dan membuatnya sedikit meremang.

"Sial!" Umpatnya.

Berkali kali ia menendang pasir dengan kakinya.  Perasaan kesal masih merayapi hatinya, bagaimana bisa Adam tiba tiba saja kembali meninggalkannya seorang diri di kamar hotelnya? Ini sungguh membuat Cathrina kesal.

"Adam sialan!" Umpatnya lagi.
Ia tak peduli dengan hawa dingin yang menyapu permukaan kulit mulusnya.

"Vio!" Teriak seseorang dari arah jalanan.
Cathrina menoleh dan sangat hafal sekali dengan suara itu. Ia melihat orang itu berlari kecil menghampirinya.

"Ayo kembali, kau bisa masuk angin jika berada disini malam malam begini!" Orang itu memasangkan jaketnya ke bahu Cathrina yang telanjang, sebab ia hanya mengenakan dress kemben sebatas dadanya.

"Kau berada disini malam malam, ada perlu apa?" Tanya Cathrina datar.

"Aku tidak sengaja lewat, bukankah kekasihmu sudah kembali? Lantas mengapa kau tak menikmati malam yang indah bersamanya? Justru berada disini seorang diri."
 
"Dia membuatku kesal Jo!" Yaa.. orang itu adalah Jonathan, ia tak sengaja lewat ketika pulang dari club.

"Kesal?"

"Dia tiba tiba saja pergi lagi, dan entah kemana!"

Jonathan hanya tertawa sembari mengacak rambut Cathrina pelan.

"Kau setakut itu, huh? Adam akan baik baik saja dan yakinlah bahwa ia akan segera kembali. Mungkin dia ada urusan." Ujar Jonathan mencoba menenangkan gadis yang sudah ia temannya selama dua tahun terakhir.

"Aku takut jika tidak bisa bersamanya lagi!" Desahnya.

"Itu tidak akan terjadi, Dear! Percayalah aku akan selalu berada disisimu!"

Cathrina terlonjak ketika suara Adam terdengar dari arah belakangnya. Pria itu segera memeluk Cathrina dari belakang sembari menghujani kecupan kecupan lembut di tengkuknya.

"Thanks sudah menjaga Violetta untukku Jo, kami akan kembali ke Italy dua jam lagi!" Ungkap Adam, sontak membuat Cathrina terkejut.

"Bukankah minggu depan?"

"No Babygirl. Kita akan pulang malam ini, Ethan sudah mengirim pesawat untuk kita. Sekarang kemasi semua barang barangmu. Kita akan berangkat sebentar lagi!"

"Lalu, bagaimana dengan semuanya? Kontrak dengan cafe cafe itu?"

"Jangan risau, aku sudah mengurusnya. Kami pergi Jo!" Tiba tiba Adam membopong tubuh ringkih Cathrina menuju mobilnya. Jonathan hanya tersenyum menyaksikan kebahagiaan diantara mereka. Dan sekarang juga saatnya ia harus kembali, sebab istrinya pasti sudah menunggu di rumah.

Cathrina hanya membawa slingbag dan laptopnya saja. Sebab ia masih ingat jika rumah barunya dan di Mansion pasti masih tersedia baju baju mahalnya. Jadi, ia tak perlu membawa baju baju ini lagi. Cukup dress selutut yang ia kenakan saat ini dengan perpaduan crop jeans yang menutupi bahu telanjangnya.

Adam sudah menunggunya di sofa ruangtamu apartmennya. Cathrina duduk di tepi ranjangnya sebentar, meneliti detail kamarnya serta setiap sudut ruangan yang menjadi tempatnya berteduh selama hampir tiga tahun terakhir. Cathrina sedikit terharu, akhirnya kini ia akan kembali ke negara asalnya dan meninggalkan apartmen ini. Dia berdoa di dalam hatinya berharap suatu saat ia bisa berkunjung lagi ke tempat ini. Di hapusnya kasar bulir bening yang hampir tumpah dari sudut matanya.

"Are you okey, Dear?"

Rupanyan sejak tadi Adam sudah bersandar di ambang pintu mengamati setiap gerak gerik kekasihnya.

"Kau, aku baik baik saja!" Cathrina tersenyum lantas berjalan mendekati Adam dan mencium bibir itu singkat.

"Ku rasa ada sesuatu yang mengganjal pikiranmu, katakan ada apa?" Adam mengunci pingang ramping Cathrina dengan kedua lengan kekarnya.

"Apa suatu saat kita akan kemari lagi? Pulau ini terlalu indah untuk di lupakan begitu saja!" Ucap Cathrina penuh harap.

"Tentu saja, kelak kita akan honeymoon disini!"

"Honeymoon? Bukankan selama beberapa hari ini kita juga honeymoon, astaga!" Cathrina melepas kungkungan lengan Adam pada pinggangnya lantas memutar bola matanya malas. Apa mungkin pria ini lupa jika tiap malam ia selalu membuatnya tidak bisa tertidur nyenyak?

"Ya, kau memang benar! Kita bisa kapan saja honeymoon sesuai kemauanKu tentunya, dan kurasa kau tak akan pernah menolak!" Ucap Adam.

"Kau terlalu seksi dan menggairahkan untuk di tolak." Cathrina mencubit gemas kedua pipi Adam.

"Don't provoke me, Sweetheart! Atau kau mau merasakan seks kilat sebelum kita ke bandara?" Goda Adam.

"Kurasa itu ide yang buruk, aku tak mau sampai di bandara dengan aroma percintaan yang menguar dari tubuhku. Ayo berangkat sekarang!" Ajak Cathrina.

Adam tertawa lantas mengikuti Cathrina dari belakang. Gadis kecilnya kini tak malu malu lagi dengan bahasan vulgar tentang ranjang mereka. Tapi, apa mungkin Cathrina sudah siap untuk ia nikahi sekarang? Entahlah..
Adam masih takut takut untuk kembali mengajaknya menikah, sebab ia takut Cathrina akan menolaknya lagi.

Perjalanan dari apartmen menuju bandara terasa sangat cepat dari biasanya, Cathrina menghela nafasnya yang berat saat ia turun dari mobil yang Adam kendarai. Adam tahu bahwa gadisnya sangatlah berat untuk meninggalkan pulau yang indah di negara ini. Sebab ia tahu bahwa di Italy nanti akan ada banyak hal dan masalah yang harus ia lewati. Kalau di tanya Cathrina akan memilih tinggal disini, tapi ia juga sangat merindukan anak anak Adam, Mamanya dan keluarga barunya.

Cathrina memejamkan matanya sejenak, memenuhi paru parunya dengan aroma pulau dewata yang sebentar lagi akan di tinggalkannya. Mengingat setiap sudut keindahan yang tak akan pernah ia lupakan sama sekali. Ia berterimakasih pada Ammar tentunya, sebab tanpanya ia tak akan mengetahui ada pulau yang tak kalah indah dengan Maldives.

"Ayo.. Ethan sudah menunggu!" Ajak Adam, pria itu menggenggam tangan Cathrina menuju pesawat yang sudah siap untuk menerbangkan mereka. Cathrina melihat ada orang orang berpakaian seperti dari angkatan udara. Lalu ada dua orang yang berpakaian parlente dengan stelan jas dan celana bahan persis seperti yang Adam pakai sehari hari. Cathrina berjalan acuh di samping Adam, mungkin penjagaan ini memang di perlukan. Sebab Jared Dimitri masih saja mengincar Adam untuk mau bekerjasama dengannya.

"Bagaimana kabarmu, Dam?" Sapa salah satu pria yang berstelan jas tadi.

"Seperti yang kau lihat, aku merasa lebih baik sekarang!" Ada tersenyum sembari melepaskan kacamata hitamnya.

"Cathrina, benar? Ternyata dia lebih cantik dari foto foto yang selalu kau tunjukkan padaku! Senang bertemu denganmu, Nona!" Ethan mengulurkan tangannya tanda perkenalan.

"Senang bertemu denganmu!" Ucap Cathrina, ketika ia ingin menjabat tangan Ethan tiba tiba Adam menepisnya dengan sangat cepat.

"Tak perlu menyentuh milikku, Ethan." Sungut Adam.

"Kurasa penyakit lamamu itu tak akan pernah sembuh!" Cibir Cathrina, gadis berambut panjang itu lantas langsung memasuki pesawat pribadi tanpa menunggui Adam yang masih berdiri di luar.

"Yaa.. Cathrina memang benar, penyakit posesive mu itu tak akan pernah sembuh!" Goda Ethan sembari tergelak lucu.

"Dan sampai kapanpun aku tak akan membiarkan siapapun menyentuh milikku. Kau tentu tau itu." Adam mengendikkan bahunya lantas menyusul Cathrina ke dalam pesawat.

~TBC...

I Wanna You x Michele Morrone #2 (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang