Hei Guys... Welcome Back to My Story!!!!!!
Seneng gak Author balik???
Author lagi mencoba mengembalikan kebahagiaan dari dalam diri Author dengan mulai menulis lagi. Semoga kalian gak bosan dengan cerita Author yah... dijamin seru deh chapter ini.
then, hope you like this part, let's check this out...
enjoy and happy reading..
*
*
*
Dexter bangun dari tidurnya dengan perasaan sangat segar. Ia mengingat kalau tadi malam Bella mendekapnya dan membuainya sampai ia tertidur lelap sekali. Padahal ia tidak pernah merasa tidur selelap itu sebelum menikah. Pekerjaannya yang menumpuk membuat Dexter hanya bisa terus terkunci di ruangan kantornya, berurusan dengan clien kantor, memeriksa berkas perusahaan, berinteraksi dengan Logan. Yah keseringannya berinteraksi dengan Loganlah yang membuatnya lebih nyaman dan membuka dirinya lebih banyak pada Logan, meskipun tidak semuanya. Dalam konteks hidupnya, ada banyak sekali hal yang Logan tidak ketahui tentangnya.
Dexter baru menyadari itu, meskipun ia terus mengatakan bahwa Logan adalah kekasihnya, tetapi sebenarnya pria itu masih sangat jauh dari diri Dexter yang sebenarnya. Sebenarnya kekasih seperti apa yang dipahami Dexter di sini? nyatanya ia tidak pernah sekalipun berkontak fisik lebih jauh dari sekedar berpelukan. Itupun Dexter lakukan ketika ia benar-benar lelah dengan sesuatu. Selebihnya mereka hanya sering berjalan beriringan dan saling memahami satu sama lain tanpa harus mengatakan sesuatu.
Berbeda saat Dexter bersama Bella. Ia merasa membutuhkan sentuhan Bella untuk menenangkannya. Bukan sekedar pelukan seperti saat bersama Logan, tapi Dexter membutuhkan perhatian Bella, butuh pelukan hangat Bella, butuh belaian lembut Bella di tubuhnya, dan butuh kata-kata menenangkan milik Bella. Dexter kini bimbang dengan dirinya sendiri. Ada apa dengan dirinya? bahkan ia tidak merasa sebutuh itu dengan Logan. Padahal dia baru saja dua hari bersama Bella.
"morning..." sapa Bella sambil membawa nampan berisi sarapan yang tampak menggiurkan bagi Dexter.
Lamunan Dexter langsung buyar. Ia melihat istrinya menghampirinya membawakan sarapan untuknya. Seketika perasaan Dexter menghangat. Bella tersenyum hangat pada Dexter.
"bagaimana tidurmu? nyenyak?" ujar Bella lembut.
Dexter hanya mengangguk saja.
"kau melamun, apa yang kau pikirkan?" telisik Bella menatap Dexter penuh curiga.
"tidak ada" kilah Dexter.
"tidak mungkin, jelas-jelas aku melihatmu sedang melamun... apa yang kau pikirkan hmm?" goda Bella ingin tahu.
Dexter tidak menjawab. Ia hanya menatap Bella dengan mata memancarkan penuh kekaguman. Ia menggeleng lagi.
Bella tersenyum melihatnya. Apa laki-laki ini benar-benar polos atau memang pura-pura bodoh?. Sikapnya yang seperti itu sangat terbaca oleh Bella.
"kau sedang memikirkanku kan?" goda Bella.
Dexter melebarkan matanya terkejut. Bagaimana Bella bisa tahu?, apa Bella bisa membaca pikirannya?.
"ti tidak" jawab Dexter gugup.
"tidak usah mengelak, memikirkanku kan?" goda Bella lagi.
Dexter kikuk. Gengsinya terlalu tinggi untuk mengakui ia memikirkan Bella. Ia kembali menggeleng, berusaha memikirkan alasan lain yang logis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Gay Husband (COMPLETE)
Romance[21+] Memiliki suami posesif mungkin biasa bagi sebagian istri. Hal itu wajar dan bukti bahwa sang suami sangat mencintai sang istri dan tidak ingin berbagi dengan lelaki lain. Tapi bagaimana jika suami posesif itu adalah seorang yang gay?. Hal itu...