15. First Touch (21+)

123K 4K 404
                                    

Hei Guys... Welcome Back to my Storyy....!!!!!

Author comeback....!!!! seneng gakkk????

and here I am, membawa kelanjutan dari kisah sebelumnyaa.... siapa yang udah gak sabar???? Hehehe terima kasih buat kalian semua yang udah berkoar-koar dari kemaren komen minta kelanjutan cerita ini, terlebih buat ewfeelings_ 
sherina_a

dan semua komentator lain yang udah spam komen minta lanjut. Hehehe kalian semua menghibur Author loh yang sedih viewers jomplang parah sama votersnya.

Jadi kali ini Author ingetin, budayakan vote sebelum baca ya Guys.... satu vote dari kalian sangat berharga untuk Author terus membuat karya-karya untuk kalian semua.  Dan Author gak kasih target sekarang tapi Author akan update ketika dirasa udah saatnya update.. Jadi tolong kerjasamanya ya Guys... karena Author gak mungkin jalan sendiri tanpa dukungan dari kalian semuanyaa.... Love you....

so hope you enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading...

*

*

*

Suara jarum jam berdentam menggema di seluruh ruangan kamar ini. Lebih tepatnya hanya menggema di telinga Dexter, karena dia yang sejak tadi merasa waktu melambat dan kecanggungan menghampirinya. Semua itu bukan tanpa sebab, karena memang ini semua akibat istri Dexter yang masih duduk di depan meja riasnya. Bella masih melepas anting dan kalungnya secara perlahan sambil menatap pantulan dirinya di cermin, jangan lupakan pakaiannya yang hanya menggunakan bathrobe saja.

Dexter yakin sekali dibalik bathrobe itu, istrinya tidak menggunakan apa-apa lagi. Karena memang begitulah kebiasaan Bella. Hal yang membuat Dexter heran adalah kenapa malam ini ia tidak bisa bersikap biasa saja melihat penampilan Bella. Semua yang dilakukan Bella adalah kegiatan rutin yang biasa, tapi kenapa berpengaruh begini pada Dexter? ia tidak bisa tenang, sepanjang ia memejamkan mata bukannya terlelap malahan bayangan pelukan hangat Bella yang terus berputar di kepalanya. Semua itu membuat Dexter frustasi.

Dexter melirik Bella yang masih betah berada di meja riasnya. Entah kenapa Dexter merasa tubuhnya gerah, ia merasa pelipisnya mulai mengeluarkan keringat. Tapi bukan keringat biasa, melainkan keringat dingin. Ah ada apa dengan tubuhnya sekarang?.

Bella yang merasa diperhatikan pun menatap Dexter dari pantulan cerminnya. Suaminya seperti sedang gelisah.

"ada apa?" pertanyaan singkat terlontar dari mulut Bella menyadari kegusaran Dexter.

Dexter terperanjat. Ia tidak menyangka Bella akan menanyainya.

"ti tidak ada" jawab Dexter yang kemudian berbalik memunggungi Bella dan merapatkan selimutnya sampai ke batas leher. Ia harus tidur sekarang juga atau tubuhnya akan semakin bereaksi aneh.

Bella yang melihatnya hanya mengernyitkan keningnya heran. Maka Bella mendekati Dexter dan menaiki ranjangnya. Ia menyentuh kening Dexter yang terasa lembab.

"kedinginan? mau kuturunkan suhunya?" tanya Bella perhatian.

Dexter yang kaget akan sentuhan Bella langsung terlonjak. Tubuhnya menegang dan tenggorokannya terasa tercekat.

"tidak" jawab Dexter akhirnya.

Bella pun hanya menatap Dexter aneh dan kembali berbalik. Ia segera mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang nyaman. Gaun sutra berwarna merah tanpa lengan setengah paha menjadi pilihannya. Ia segera menaiki ranjangnya dan mematikan lampu utama di kamar itu dan menyalakan lampu tidur yang remang.

My Possessive Gay Husband (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang