Matahari pagi tersenyum cerah ceria. Awan berbaris rapi di atas kubah dan menara masjid yang sangat indah nan megah. Siapa yang mengira, situs warisan dunia UNESCO yang memiliki sejarah panjang kembali beralih fungsi menjadi masjid pada tanggal 10 Juli 2020 di tangan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Tentu hal ini disambut haru bahagia oleh seluruh umat Islam di dunia pada waktu itu.
Angin sepoi meniup lembut jilbab besarnya. Cadar hitam yang dikenakannya seakan ingin terbang, namun ia sadar harus menjaga wajah seorang wanita yang menjadi tuannya, dia masih duduk di depan masjid itu, pemandangan yang indah. Wanita bercadar duduk santai di depan masjid.
Tiba-tiba seorang lelaki datang menhampirinya, ia memiliki tubuh yang tinggi dan sedikit berisi (maksudnya lemak), sedikit keriput dan belang putih hitam pada bewok dan jenggot yang menambah mimik gagah di wajahnya.
“Jasmine, ayo kita pulang,” ajaknya kepada wanita itu.Ternyata wanita itu Jasmine.
“Abii sudah selesai Shalat Dhuhanya?” Jasmine menyebut laki-laki itu dengan sebutan Abii, ya dia mungkin adalah ayahnya.
“Udah, sejuk sekali Abii Shalat di sini, semoga Allah memberikan keberkahan kepada orang yang telah mengembalikan masjid ini, sebagaimana Muhammad Al-Fath dahulu, dan pasti nama beliau tercatat dalam sejarah umat Islam, bahkan dunia.” Jelas sang ayah.
“Abii!” sapa Jasmine kepada ayahnya.
“Iya, kenapa?” Tanya sang ayah.
“Presiden Recep Tayyip Erdogan kan yang mengembalikan fungsi Hagia Shopia ini menjadi masjid?” Tanya Jasmine.
“Iya, emang kenapa?” Tanya sang ayah kembali.
“Gak papa Abii, pasti dia akan sangat dikenang oleh seluruh umat Islam,” jawab Jasmine.
“Pastinya, yuk kita pulang!” ajak sang ayah.
Mereka pun berjalan meninggalkan masjid itu.
***
Jasmine Enfleda, begitulah nama seorang wanita yang kerap disapa Jasmine itu. Ia adalah putri dari seorang Ibu yang bernama Maryam dan sang Ayah bernama Ismail Can. Sebagaimana namanya, Jasmine Enfleda, yang memiliki ma’na wanita yang ceria dan penuh keyakinan, menarik dan penuh perhatian dalam namanya juga tersirat do’a semoga Jasmine menjadi wanita subur yang menjadi ibunda dari orang-orang hebat di kemudian harinya.
Jasmine hidup di lingkungan keluarga berada. Sang Ayah dan Ibundanya sering kali bersafari ke luar kota, ke beberapa temapt wisata. Walau demikian, Jasmine sendiri lebih menyukai diam di rumah, ia jarang ikut keluarga pergi bersafari. Bahkan Jasmine lebih suka pergi dan bermain di sekitaran Masjid Hagia Shopia, ia menyukai Masjid itu, ia berharap bisa bertemu dengan orang-orang yang membebaskan Hagia Shopia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Jasmine
General FictionFitrah manusia tumbuh antara benci & cinta. Maka cintailah jasad yang tak mungkin sama, dan bencilah sikap yang tak senada dengan norma. Hingga saat sikap itu hilang, yang tersisa antara kita hanyalah cinta. ~Aladin