"Huwaaaaaaa!!!"
Bugh!
Ara berteriak setelah terbangun dari tidurnya dan mendapati Rafa yang berada tepat di depan wajahnya. Secara reflek Dia meninju Rafa yang membuat lelaki itu langsung terduduk.
"Awss! Bangsad! Lo apa-apaan sih, Raa!" seru Rafa sambil meringis menahan sakit di ujung bibirnya yang terkena tinjuan Ara.
"What! Waitt, kenapa gue bisa di sini, dan kenapa lo juga di sini dan– Huwaaaaaaa! Raffaaaaa! Kenapa kita–" Ara menggantung ucapannya sejenak dan melirik tubuhnya di balik selimut.
ASTAGA!
"RAFAAA LO APAIN GUEEE BADJINGANNN!!!" teriak Ara lagi ketika Dia mendapati tubuhnya tidak mengenakan apapun, yap.
"Hahh?!!" Rafa yang juga sama terkejutnya pun ikut melirik tubuhnya yang polos tertutup selimut. Seketika kedua pasutri itu mematung saling tatap dan mengingat apa yang telah terjadi pada mereka semalam.
-
Malam hari sebelum kejadian. (Shitt, geli gue anyink haha:v)
Rafa menggendong Ara dan meletakan tubuh gadis itu ke kasur. Bau alkohol menyeruak dari tubuh Ara, Rafa menggelengkan kepalanya dan berdecak.
"Demi apa istri gue beginian, astaga!" serunya sambil melepas sepatu yang melekat di kaki jenjang Ara. Sungguh suami yang pengertian. Namun, sayangnya tiba-tiba saja kaki gadis itu bergerak dan dengan tidak sopannya menendang dada Rafa dengan kencang.
"Buseddd! Woee, dusun banget ni kaki! Doraka siah!" kesal Rafa sambil mendorong kaki Ara yang hampir menyentuh wajahnya.
Ara yang merasa terusik pun mengerjapkan matanya dan merentangkan tubuhnya dengan nikmat sampai terdengar bunyi 'krek'. Rafa yang mendengarnya bahkan sampai merasa linu.
"Ehh ehh boss, ambilin minum, huamm minum euyy, cusss!" racau Ara menunjuk-nunjuk Rafa sambil mengibaskan tangan kanannya. Rafa berdecak dan menggeplak lengan gadis itu.
"Gue bukan babu, mon maap, enak aja lo nyuruh-nyuruh," ucap Rafa kemudian berbalik hendak keluar. Tapi tiba-tiba Ara menahannya.
"Hehh! Teu sopan pisan siah ka aing jurig! Kadieu siahh kadieuu!" teriak Ara dan menarik Rafa sampai lelaki itu terjatuh di atas tubuhnya dengan posisi miring.
"Buahhh, beuteung aing jangan di tendet bagong!" Ara mendorong tubuh Rafa pelan. Sementara Rafa sudah dugun-dugun tidak karuan karna kini Ara tengah memeluknya dan menaruh wajahnya di ceruk leher gadis itu.
"Ra–Raa, sadar Raa," ucapnya perlahan. Ara yang mendengar Rafa berbicara pun menutup mulut lelaki itu dan semakin membenamkan wajahnya.
"Cicing siah! Bisi di santet ku aing!" racau Ara semakin tidak jelas. Rafa tidak bisa berbuat apa-apa, sungguh. Tubuhnya tiba-tiba saja menegang. Yesshh, Yahhh You know what lahh guyss!
Rafa berusaha menahan tubuhnya agar tidak terlalu menindih Ara. Detak jantungnya sudah tidak karuan, bahkan dia juga bisa mendengar detak jantung Ara yang seirama dengannya.
Kuatkan baimm Ya Allah~
Ara menggeliat dan mengangkat kakinya kemudian memeluk tubuh Rafa layaknya guling. Oh astaga, Ara benar-benar sudah memancing pikiran liar Rafa yang melenceng kemana-mana.
"Raaa sadarr Raaaa!" teriak Rafa yang sudah tidak tahan dengan perbuatan Ara yang menyiksa batinnya. Ara yang mendengar teriakan Rafa pun melepas pelukannya dan menatap sayu pria itu yang masih berada di atasnya.
Rafa menelan salivanya kasar, tubuhnya benar-benar sudah berkeringat dingin melihat Ara yang entah kenapa mendadak jadi terlihat—ekhemm, sekseh.
Ara mengalungkan tangannya di leher Rafa sambil tersenyum evil. Tak lama, tangannya menarik wajah Rafa agar lebih mendekat dan, cup. Satu ciuman lembut pun mendarat di bibir keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
°メDipaksa Kawinメ° [SELESAI]~
Подростковая литератураBukan apa-apa sih sebenernya, cuma cerita gaje tentang seorang Ceo muda dan Cewek petakilan yang menikah karna terpaksa. Pemaksaan dari masing-masing orang tua mereka yang menjodohkan anaknya dengan cara yang berbeda. Tapi karna kepolosan mereka yan...