"Siapa Rafa?" tanya Alan tiba-tiba tanpa basa-basi, Ara seketika mematung terkejut dengan pertanyaan itu, darimana Alan tau Rafa.
"A–Alan,"
"Jawab aku Ra, siapa Rafa?" tanya Alan lagi. Ara menunduk, tidak berani untuk menjawab, Alan yang melihat Ara diam saja pun mengacak rambutnya merasa frustasi.
"Kamu gak mau jawab? Atau biar aku aja yang tanya langsung sama Dia?!" geram Alan yang membuat Ara langsung menatapnya.
"Ja–jangan."
"Kalo gitu jelasin sekarang, Dia siapa? Kalian ada hubungan apa, dan– kenapa kalian bisa tinggal serumah?"
Ara menggigit bibirnya karna tidak tau harus menjawab bagaimana, apa hubungannya dengan Rafa sudah terbongkar. Tapi darimana Alan tau jika dirinya satu rumah dengan Rafa.
"Ka–kamu tau darimana, ka–kalo aku serumah sama Rafa?" tanya Ara takut-takut.
"Oh, jadi bener kalian tinggal serumah? Wahh," ujar Alan tidak menyangka dengan apa yang baru saja dia dengar.
"Lan, aku–"
"Kalian ada hubungan apa, hmm?" tanya Alan lagi yang masih belum puas dengan jawaban Ara. Sedangkan Ara mengepalkan lengannya kuat-kuat, apa dia harus menjawab semua pertanyaan Alan, dia takut jika Alan tau yang sebenarnya hubungan mereka akan berakhir.
"Tapi, Ka–kamu harus janji, kalo aku jawab, kamu ga–gak bakal marah."
"Oke, asal kamu jujur."
Ara menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, mencoba untuk tetap tenang. Semoga saja Alan tidak marah dan memutuskan hubungan mereka setelah mendengar penjelasannya.
"Jadi, aku sama Ra–Rafa ... Ki–kita udah, Nikah," ucap Ara ragu sambil menunduk, tidak berani menatap mata Alan yang tengah memperhatikannya dengan serius. Sementara Alan mendadak terdiam, tidak tau harus berekspresi seperti apa. Kecewa? Tentu saja, siapa yang tidak kecewa saat mendengar kekasihnya sendiri sudah menikah dengan pria lain.
"Jelasin semuanya Ra, aku mau denger titik awal sampe akhir cerita kamu sampe bisa nikah sama dia," kata Alan dengan santainya dan mencoba untuk menahan emosi yang mulai bergejolak. Ara yang mendengarnya pun pasrah.
Akhirnya Dia memutuskan untuk menjelaskan semuanya, dari awal bagaimana dirinya dijebak oleh Eliana dalam perjodohan yang dibuatnya dengan Eliska, sampai dia harus dengan sangat terpaksa resmi menjadi Istri Sah dari seorang Ceo bernama Rafa dan dipaksa pula untuk tinggal bersama. Ara menjelaskan semuanya dengan sejelas-jelasnya, tanpa terkecuali.
Sementara Alan terlihat tengah berusaha menahan dirinya agar tidak memperlihatkan kekecewaannya di depan Ara. Dia tidak mau Ara sampai menjadi pelampiasan amarahnya.
"Jadi intinya, kalian dijodohin?" tanya Alan setelah mendenger penjelasan panjang lebar dari Ara. Ara mengangguk lemas, Dia yakin kini Alan pasti sangat kecewa padanya.
"Ta-tapi kamu tenang aja, kita gak pernah macem-macem kok, aku sama dia juga pisah kamar, dan–" Ara menghentikan ucapannya ketika telunjuk Alan menempel di bibirnya. Ara menatap lelaki itu dengan tatapan sedih. Sementara Alan tiba-tiba saja tersenyum, lalu setelahnya Dia memeluk Ara dengan sangat erat, seperti takut jika dia akan kehilangan kekasihnya ini.
"Kamu harus tetep jaga hati kamu buat aku ya Ra, aku gak mau kehilangan kamu," ucap Alan sendu, setetes air mata pun mengalir di pipi Ara.
"Maafin aku ya Lan, harusnya aku ngasih tau kamu dari awal, tapi aku malah diem aja. Aku bahkan udah bohong sama kamu, maaf."
"Sstt, yang penting sekarang kamu udah jelasin kan? Kamu tenang aja yaa, pokoknya aku gak akan pernah ninggalin kamu," kata Alan sambil melepas pelukan mereka dan mengusap pipi Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
°メDipaksa Kawinメ° [SELESAI]~
Roman pour AdolescentsBukan apa-apa sih sebenernya, cuma cerita gaje tentang seorang Ceo muda dan Cewek petakilan yang menikah karna terpaksa. Pemaksaan dari masing-masing orang tua mereka yang menjodohkan anaknya dengan cara yang berbeda. Tapi karna kepolosan mereka yan...