P A R T . 5

7.5K 537 8
                                    

Pagi ini Ara sudah siap dengan baju casualnya untuk segera meluncur menuju Kampus tercinta agar bisa menuntut ilmu yang tidak bersalah.

Tapi sebelum itu, Dia dan juga Suami barunya kini tengah sarapan pagi dengan makanan yang Ara buat beberapa menit yang lalu.

"Gimana masakan gue? Enak kan? Nahh makanya, udah gue bilang gue tuh emang jago masak udah, gak heran lagi gitu loh," ucap Ara bangga dengan hasil Masakan yang Dia buat sambil membereskan piring yang sudah kosong.

"Cih, gak usah belagu Mbaknya, awas aja kalo nanti pas gue nyampe Kantor malah tewas seketika karna keracunan sianida yang gue makan di masakan lo!" ketus Rafa yang kini tengah merapikan dasi hitamnya.

"Takut keracunan, tapi abis juga ya ini hemm, sampai tak bersisa. Sungguh munafik sekali anda Tn.Rafa." Ara mengambil piring bekas Rafa dan menaruhnya di wastafel.

"Gak sengaja!" tekan Rafa sambil mengambil tas kerja miliknya, kemudian melangkah keluar.

"Gak sengaja katanya, cih!" gerutu Ara sambil berjalan keluar menyusul Rafa, kemudian tanpa ijin Dia langsung masuk ke dalam mobil Suaminya itu.

Rafa yang juga baru masuk pun terkejut dengan kedatangan Ara yang tiba-tiba ada di dalam mobilnya.

"Weh, ngapain lo?!"

"Nebeng."

"Ih, gak boleh gak boleh. Bensin gue kaga bakal cukup kalo nganterin lo dulu, keluar sono, huss!" usir Rafa sambil mendorong-dorong tubuh Ara yang kini tengah memanyunkan bibirnya.

"Woyy! Malah bengong, keluar sana!" usir Rafa lagi.

Ara yang kesal pun langsung turun dari mobil Rafa dan berjalan keluar dari halaman rumahnya sambil menghentakan kaki.
Rafa yang melihat itu jadi merasa serba salah. Jujur, Dia tidak bohong tentang bensin mobilnya yang memang tidak akan cukup sampai Kantornya jika mengantar Ara terlebih dulu.

Jadi sekarang Dia harus bagaimana? Haruskah Rafa mengalah?
Sepertinya iya, karna sekarang mobil Pemuda itu sudah melaju mencari keberadaan Ara.

Rafa melihat Ara sudah berada di depan komplek, berdiri menunggu Taxi mungkin. Rafa segera menjalankan mobilnya mendekat ke arah Ara. Tapi sayang nya, tiba-tiba saja ada seorang laki-laki yang terlebih dulu menghampiri Gadis itu.

Rafa pun menghentikan mobilnya untuk memperhatikan Ara dan Lelaki tersebut yang kini tengah mengobrol dari dalam mobil. Dan tak lama setelahnya, Lelaki yang tidak Rafa ketahui namanya itu menggenggam tangan Ara dan menariknya menuju mobil yang terpakir di dekat sana.

Rafa sempat terdiam sejenak memikirkan siapa gerangan Lelaki yang sudah berani membawa Istrinya itu. Tapi sedetik kemudian Dia tersadar dengan apa yang sedang dilakukan nya.

"Gue kenapa jadi kepo gini sih? Urusan tuh cewek ama tuh cowok apaan sama gue? Aishh!" Rafa memutuskan untuk kembali melajukan mobilnya menuju Kantor dan mencoba tidak peduli dengan Ara yang pergi bersama laki-laki lain. Mungkin itu Pacar dari Gadis itu, mengingat Ara pernah bilang bahwa Dia memang sudah memiliki pacar bahkan sebelum Menikah dengannya.


°°°°

Universitas Esmod Jakarta, Ara baru saja sampai di Kampusnya setelah beberapa menit perjalanan. Sang pemilik mobil pun dengan segera turun dan membukakan pintu untuk penumpang di sampingnya, yang tak lain adalah Ara.

"Makasih," ucap Ara setelahnya.

"Aku anter sampe kelas ya? Yuk." Lelaki yang tak lain dan tak bukan bernama Alan itu menggenggam lembut tangan Ara untuk mengantarnya menuju kelas. Ara hanya bisa menurut sambil sesekali menahan senyumannya.

Perlu kalian tau, Alansya Fernando adalah seorang Mahasiswa tingkat akhir Jurusan Business Management. Lelaki yang terkenal dengan ketampanan dan sikap coolnya itu bisa saja memikat para kaum hawa dalam sekali kedip. Dan tentu saja, Ara adalah salah satu dari sekian banyak perempuan yang beruntung karna berhasil meluluhkan hati Pemuda itu dua tahun lalu saat tiba-tiba saja Alan menyatakan cinta pada Ara di depan seluruh penghuni Kampus.

"Kemaren kamu gak ada, aku telfonin kamu juga gak aktif, kemana?" tanya Alan di tengah perjalanan mereka menuju kelas.

"Ah, eumm. Kemaren tuh aku ada– urusan sama Mama, iyaa sama Mama, hehe," jawab Ara ragu-ragu. Ara terpaksa berbohong, karna tidak mungkin jika Dia bilang kalo kemarin Dia telah Menikah dengan seseorang. Yang ada hubungannya kini dengan Alan akan selesai begitu saja.

Ara tidak mau hubungannya kenapa-napa. Bisa dibilang Ara mungkin sudah buta dengan cintanya sendiri. Dan demi Alan, Dia rela melakukan apapun agar pernikahannya dengan Rafa berakhir tanpa kecurigaan sedikitpun.

"Terus kenapa handphone kamu gak aktif?"

"Hape aku lagi disita sama Mama, ini aja aku gak bawa Hape."

"Kok bisa?" tanya Alan lagi yang masih penasaran.

"Yaa, sebenernya ada sedikit problem sih kemaren. Makanya Mama langsung nyita Hape aku. Tapi gapapa kok, nanti sore paling udah di balikin lagi."

Alan menganggukan kepalanya mengerti. Kemudian Mereka berdua berhenti saat sudah sampai di depan kelas Ara.

"Yaudah, lain kali kalo ada apa-apa bilang sama aku yaa. Jangan bikin aku khawatir kaya kemaren yang tiba-tiba ngilang tanpa kabar. Pokoknya nanti gak boleh diulang lagi oke," ucap Alan sembari mengusap pipi Ara lembut.

"Iyaa Alan, maaf ya kemaren aku bikin kamu khawatir."

"Iya gapapa, yaudah kalo gitu aku langsung ke kelas yaa. Kamu belajar yang bener, jangan tidur mulu."

"Siap Boss," Ara berucap semangat dengan tangannya yang bersikap hormat. Alan pun terkekeh melihat kelakuan Kekasihnya itu yang menurutnya lucu. Kemudian tanpa aba-aba Alan mengecup kening Ara sekilas lalu pergi setelah mengatakan 'Bye'.

Sepeninggal Alan, Ara masih berdiri di depan kelasnya dengan mulut menganga dan tangannya yang masih berada di pelipis membentuk hormat karna tidak percaya dengan apa yang dilakukan Alan tadi.

"Demi apa Alan nyium gue?! Demi apaaa?!" teriak Ara yang seketika menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Ara merasa seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, sungguh mengenakan hati, Hihi.

Ara memeluk pilar disampingnya dan membayangkan kejadian beberapa menit yang lalu, dan seketika Dia menutup wajahnya sendiri karna merasa gemas.

"Alann," gumam Ara sambil tertawa-tawa sendiri. Lalu berjalan setengah melompat untuk masuk ke kelasnya, dan tiba-tiba,

Bughh.

Ara terjatuh dengan bokongnya yang mendarat terlebih dulu ketika Dia tidak sengaja menabrak pintu kelas yang masih tertutup.

"Huwaaa, bujur aing!!"



 

 

TBC.

Follow Ig akohhh : Maa_0428

°メDipaksa Kawinメ° [SELESAI]~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang