P A R T . 23

6.9K 494 13
                                    

**Happy Reading**





Ara berjalan di koridor kampus dengan perasaan berbunga-bunga. Entahlah sepertinya dia sudah semakin yakin membuka hatinya untuk Rafa. Semoga saja tidak ada masalah apapun lagi yang bisa menghancurkan kehidupan barunya dengan pria itu.

"Araaaa," panggil Nay dari kejauhan, Ara pun langsung menghentikan langkahnya untuk menunggu Nay yang tengah berlari kecil menghampirinya.

"Tumben baru nyampe Mbak?" tanya Ara ketika Nay sudah berada di sampingnya. Nay mengatur nafasnya yang ngos-ngosan karna berlari.

"Mobil gue mogok jingan, gue jadi terpaksa naek ancot gegara gak ada taxi," jawab Nay dengan nada kesalnya. Ara hanya menjawabnya dengan ber'oh' ria.

"Eh, gimana? Lo udah baikan sama Rafa?"

"Hmm? Yaaa ... gitulah,"

"Gitu gimana munarr, oh iya katanya lo putus ya sama Alan?"

"Tau darimana lo?"

"Udah si jawab aja, bener lo putus?"

"Ck, iyaa gue udah putus sama dia."

"Kok bisa? Ceritain dong mak,"

Ara berfikir sejenak kemudian mengajak Nay untuk duduk di bangku taman. Setelah itu pun Ara langsung menceritakan tentang kronologis putusnya hubungan dengan Alan, lengkap tanpa ada yang terlewat. Nay yang mendengarnya hanya manggut-manggut mengerti. Dan juga sedikit tidak percaya, karna–

Bagaimana bisa seorang Alan dengan senang hatinya merelakan Ara yang jelas-jelas sudah berjuang bersamanya selama dua tahun lebih. Dia juga tidak percaya saat Ara bilang bahwa Alan yang menyuruhnya untuk memperbaiki hubungan dengan Rafa. Ah, sepertinya dia memang sudah salah duga tentang mantan kekasih temannya itu.

"Anjerr beneran sih. Seriusan Alan bilang gitu woyy? Gila gak nyangka gue, padahal gue kira bakal ada adegan baku hantam loh," ujar Nay setelah Ara menyelesaikan ceritanya.

"Yeuuu, Alan tuh baik gak mungkin dia ngajak berantem-beranteman."

"Iyaa sih, gak nyangka gue dia ternyata aslinya baik bener. Jiwa jablay gue jadi pengen nyomot dia Raa." Nay menopang dagunya dengan kedua tangan sambil membayangkan jika dia bisa memiliki hubungan dengan lelaki seperti Alan atau Alannya juga tidak apa-apa, karna dia pasti akan menerimanya dengan senang hati. Haha.

"Hushhh! Gak boleh! Cowok baik kaya dia tuh gak cocok sama jalang yang bau bawang kaya lo!" Ara menoyor kepala Nay untuk membuyarkan haluan iyaa-iyaa yang memenuhi pikiran temannya itu.

"Ishh, syaland lo!" Nay yang tidak terima mendapat toyoran Ara pun membalasnya dengan mencubit kaki Ara dengan kuku-kuku panjangnya.

"Anyinkk siahh Nay!"

"Apa lo!"

"Gue geplak lo njeng!"

"Bodo amatt gak takutt wlekk!!" Nay beranjak dari duduknya lalu berlari meninggalkan Ara sambil tertawa girang. Ara mengusap bekas tindak kejahatan Nay di kakinya sambil terus mengumpat. Lalu dia berdiri untuk mengejar sahabat kurang ajarnya itu, namun tiba-tiba kerah baju belakangnya di tarik oleh seseorang yang membuat tubuhnya oleng ke belakang.

"Eh woyy! Syaland. Ish, Evann apaan sih, ngeselin banget, lepas gak!" protes Ara karna ternyata Evan lah yang sudah menariknya dengan sangat tidak sopan. Evan langsung melepas tangannya dan menunjukkan ekspresi yang menyebalkan.

°メDipaksa Kawinメ° [SELESAI]~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang