Dua😆😆

22 0 0
                                    

"Lu kabur dari rumah?Oke. Mau main kejar kejaran?" tanya orang diseberang. Suara yang mengancam.

"Eh...lu siapa sih?emangnya gue pu...."belum selesai Marvel bicara, orang itu sudah menutup panggilannya.

Marvel mematikan ponselnya. Berkali kali, dia mendapat telepon dari orang tak dikenal.

Dia selalu menyimpan nomor orang orang yang menelponnya. Tapi orang itu selalu menelpon dengan nomor yang berbeda. Dia diteror.

Orang itu mengancam Marvel. Katanya, Marvel membuat karirnya menurun sehingga dia meminta Marvel untuk tidak menerima peran film film lagi.

Tentu saja Marvel tak mau. Karena itu adalah satu satunya pekerjaan yang menghidupinya.

Karena Marvel menolak, orang itu sering menelponnya sambil mengancam akan membunuhnya, mengikutinya.

Bahkan Marvel pernah pulang dari syuting dan mendapati rumahnya tidak terkunci dan berantakan.

Rem mobilnya pernah dirusak, dan banyak percobaan untuk membuat Marvel menyerah dan tak menerima tawaran film lagi.

Marvel pernah berkeinginan melaporkan orang tersebut ke polisi, tapi orang itu seakan tahu dan berkata bahwa melaporkan ke polisi berarti membuat urusan semakin rumit.

Marvel sangat ketakutan sampai pernah berpikir bahwa lebih baik dia bunuh diri daripada harus mati di tangan peneror itu yang membuatnya depresi.

Tiba tiba ada pesan masuk.
"Gue kira lu berani nelpon balik..takut kan?"
Marvel membaca pesan itu dan melempar ponselnya.

Ini semakin rumit. Semakin dia takut,semakin dia diteror.

'Cklik' suara pintu dibuka.
Marvel yang sedang ketakutan jadi makin ketakutan. Keringat dingin mengucur di dahinya.

Meskipun dia sedang di bawah kolong, tapi dia tetap sangat ketakutan. Dia takut kalau itu adalah salah satu komplotan peneror.

"Vel...makan vel.." Ternyata suara Audrey. Marvel menghela napas lega. Oh iya..dia baru ingat kalau sekarang dia ada di rumah Audrey.

"Eh..iya iya"kata Marvel lalu keluar dari kolong.

"Lu lama banget...ngapain aja sih?" tanya Marvel agak kesal.

"Ya..ngobrol lah..sama keluarga gue. Udah gih..makan nih..." Ujar Audrey sambil menyodorkan makanan yang ada di piring.

Marvel melihat ke arah makanan dari Audrey. Daging?

"Kenapa lu ngasih gue daging? gue vegetarian" Kata Marvel agak kesal.

Pernyataan Marvel membuat Audrey menoleh sadis.

"Ternyata lu tuh orangnya suka milih milih ya? makan aja sih apa susahnya? yang penting lu bisa kenyang" kata Audrey kesal.

Marvel tak peduli. Dia hanya mengambil sayuran yang ada di sekitar daging. Sayuran penghias berupa selada dan tomat.

"Eh..ini hp lu?kok disini?"tanya Audrey saat melihat ponsel Marvel di sampingnya dan hendak mengambilnya.

"Ettt...jangan sentuh hp gue"Kata Marvel sambil langsung menyambar ponselnya.Layar ponselnya retak karena dia melemparnya tadi.

"Lu emang orangnya begini ya?"tanya Audrey sambil menoleh pada Marvel.

"Begini gimana maksud lu?"Marvel balik bertanya.

"Sok sokan,egois, manja, pemilih dan ga bisa nerima apa adanya."Ujar Audrey yang lagsung membuat Marvel melongo.

"Emang gue seburuk itu apa?"Tanya Marvel polos.

The Unique CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang