Tujuh belas

11 0 0
                                    

"Jalan aja yuk vel. Gue pengin ngerasain jalan jalan malem di kota dalam pandangan pejalan kaki. Pasti seru"Ujar Audrey.

"Ntar kalo...iya deh" jawab Marvel akhirnya.

Mereka pun berjalan bersama meninggalkan restoran.

"Tanpa gue sadari, ternyata ada orang yang lebih peduli sama gue daripada diri gue sendiri. Dia luar biasa. Sampe ga mikirin nasib dia sendiri nanti. Rasanya pengin banget ngebales kebaikan dia. Tapi..ga tau caranya" ujar Marvel panjang lebar sambil memandang lurus ke jalanan.

"Lagi ngafalin naskah lagi, ya? bakal ada proyek film lagi?" tanya Audrey.

Marvel agak kaget saat mendengar tanggapan Audrey.

Marvel pun memalingkan wajahnya karena sebal.

"Nih cewek ga peka banget, sih..orang gue lagi muji dia" ujar Marvel sendiri dalam hati.

"Judulnya apa?" tanya Audrey lagi. Membuat Marvel semakin bete.

Tiba tiba Marvel melihat toko aksesoris dan gantungan kunci di pinggir jalan.

"Dream catcher!" Teriak Marvel kegirangan lalu buru buru berlari meninggalkan Audrey.

Audrey agak kaget. Apa? Marvel bilang, dream catcher?

Audrey mengejar Marvel dan ikut masuk ke dalam toko.

Ternyata Marvel sedang mengitari gantungan dream catcher itu. Dia terlihat mengagumi gantungan dream catcher di depannya.

"Dream catcher warna pink putih..warna biru putih.." gumam Marvel sendiri. Seperti orang gila.

"Vel.." panggil Audrey yang merasa malu sendiri saat melihat kelakuan Marvel.

"Gue ada di surga dream catcher dek..."Ucap Marvel yang masih tergila gila.

Audrey benar benar merasa malu. Apalagi di belakangnya ada fans Marvel yang meminta berfoto dengan Marvel.

"Vel..disini ada fans lu loh..ga malu, apa?" bisik Audrey.

"Hah? emang iya? mana?" tanya Marvel kaget dan langsung berusaha bersikap tenang dan kalem.

"Di belakang lu itu.."ujar Audrey sambil berbisik.

Marvel berbalik badan. Dan melihat 2 orang cewek remaja yang juga sedag membawa dream catcher di tangannya.

"Ini ka Marvel, ya? mau minta foto boleh, ga?"tanya seorang cewek yang berbaju hijau.

"Oh..boleh kok. Drey..tolong fotoin dong" ujar Marvel pada Audrey.

Lalu mereka memberikan ponsel pada Audrey agar Audrey memotret mereka.

"Oke..liat sini ya, satu..dua..tiga.." ucap Audrey memberi aba aba.

Setelah selesai memfoto mereka, Audrey mengembalikan ponsel mereka.

"Ini ka Audrey ya? asistennya ka Marvel? Kalian cocok tau..kenapa ga jadian aja?" tanya cewek berbaju ungu.

Audrey langsung mengerutkan dahi. Siapa dia, bisa seenaknya saja menilai kalau Audrey dan Marvel itu cocok?

"Eh..ish..kan ada Bianca" balas cewek yang berbaju hijau.

"Tapi cocokan sama ka Audrey.." bisik yang berbaju ungu.

"Cocokan sama gue lah" tukas cewek berbaju hijau.

Audrey dan Marvel hanya tertawa geli mendengar perkataan mereka.

Dua orang cewek itu pun pergi karena malu ditertawai oleh Marvel dan Audrey.

The Unique CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang