Audrey mengusap peluh di dahi Marvel. Marvel terlihat pucat dan ketakutan. Tadi dia telah menerima kiriman baju yang dia pesan untuk Marvel dan sudah menaruh salad di atas meja barangkali Marvel terbangun dan kelaparan.
Genggaman Marvel makin kuat. Sehingga Audrey tak bisa kemana mana. Dia pun hanya duduk sambil terkantuk kantuk di samping Marvel yang tertidur lelap.
Jam 12 malam
Marvel terbangun dari tidurnya. Dia agak kaget ketika melihat Audrey duduk disampingnya sambil tetidur dan menggenggam tangan Marvel.
Marvel melepaskan tangannya dari Audrey. Apa yang telah cewek itu lakukan padanya?
Marvel meraba dahinya. Ada sebuah kain basah tertempel di dahinya. Ada wadah air juga di atas meja. Apa...Audrey yang mengompresnya?
Marvel duduk dan kemudian mencari jam. Sekarang sudah pukul 12 malam. Dan dia merasa lapar.
Ada salad di atas meja. Ada kertas di sampingnya yang bertuliskan 'makan ya Vel..' Karena merasa lapar, Marvel memakan salad yang ada di atas meja.
Marvel turun dari kasur dan hendak mandi. Dari sore dia belum mandi.
Tiba tiba pandangan matanya tertuju pada Sebuah kotak di atas lantai. Ada kertas lagi dan bertuliskan 'gue beliin baju, pake lo yah...'
Marvel tersenyum kecil lalu mengambil baju dalam kotak dan segera mandi.Usai mandi, dia masih mendapati Audrey terkantuk kantuk di ujung kasur.
Kasihan. Dia sangat baik dan memahami Marvel. Meskipun mereka baru bertemu sehari, Audrey sudah memahami dia.
Marvel menghela napas panjang. Dia merasa sangat bersalah karena sudah mengganggu Audrey. Audrey baik, kenapa dia harus curiga?
Marvel melihat laptop di atas meja belajar yang masih menyala. Marvel mendekat dan kemudian duduk di kursi.Mencoba membantu tugas kuliah Audrey.
Kebetulan, dulu dia juga lulusan jurusan sastra. Jadi dia cukup paham dengan tugas Audrey.
Selesai mengerjakan tugas Audrey, Marvel membangunkan Audrey.
"Drey..drey..bangun drey.." ucap Marvel sambil menepuk pundak Audrey pelan.
Audrey terbangun kaget. "Hah!Iya iya..bangun..." Audrey kaget.
"Marvel? lu udah mendingan? ini jam berapa?" tanya Audrey sambil menoleh ke kanan kiri.
"Jam 12...gue udah mendingan kok...eh..Drey..lu jurusan sastra ya?" tanya Marvel.
"Iya...kenapa? eh..gue lupaaa..gue belum ngerjain tugas makalah buat minggu depan.." kata Audrey sambil buru buru menghampiri meja belajar.
"Udah gue kerjain. Drey..keluar yuk.." ajak Marvel.
"Keluar? kemana?" tanya Audrey yang masih bingung karena baru bangun tidur.
"Gue mau pulang sekalian mau ngomong sama lu.." kata Marvel.
"Ooh..oke deh. Bentar.Gue pake jaket dulu. Dingin soalnya." ujar Audrey.
"Lu punya jaket lagi ga? gue pinjem dong..." kata Marvel seenaknya.
"Argh...ga modal" kata Audrey kesal lalu mengambilkan hoodie berwarna merah dan melemparna ke arah Marvel.
"Lu udah pake baju dari gue? gimana?" tanya Audrey.
"Udah. Jelek bajunya." balas Marvel.
Huft...lagi lagi..mencela pemberian orang.
Mereka pun keluar dari rumah dengan hati hati agar tidak ada yang bangun dan menyadari kalau Audrey keluar dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unique Couple
Teen Fictionseorang aktor sensasional dan mahasiswi sastra yang cuek