" Bin-ah aku benar-benar ingin menikah denganmu sebelum kau berangkat ke Jordan. Kali ini, aku menginginkanmu atas dasar kemauanku sendiri tanpa paksaan dan tekanan dari siapapun." Ungkap Ye Jin pada Hyun Bin yang ternganga mendengar ucapan kekasihnya. Hati Hyun Bin berdetak sangat kencang seolah ia tengah mengikuti lari estafet.
***********************************" Kau yakin?" tanya Hyun Bin dengan ragu.
" Aku yakin." Dengan kesungguhan Ye Jin menjawab pertanyaan dari Hyun Bin.
Ye Jin ingin memiliki Hyun Bin sebelum mereka berpisah untuk waktu yang cukup lama." Baiklah, minggu depan kita menikah. Aku akan menyiapkan segala keperluan pernikahan kita." Ucap Hyun Bin memutuskan tanggal pernikahan mereka yang akan diselenggarakan minggu depan.
Tidak akan sulit menyiapkan pernikahan dalam kurun waktu seminggu, mengingat mereka akan menikah secara diam-diam dan hanya akan dihadiri oleh kerabat dekat saja.Segera setelah mereka memutuskan akan menikah, keduanya menghubungi orang tua masing-masing dan keputusan mereka untuk menikah minggu depan mendapatkan dukungan dan respon positif dari keluarga, mengingat umur mereka yang sudah cukup matang untuk melangsungkan pernikahan.
" Eonni aku akan menikah." Ye Jin tak mampu menyembunyikan perasaan bahagianya hingga ia menelfon Hyo Jin di waktu larut malam.
" Chukkae Ye Jin. Akhirnya kau akan menikah juga dengan pangeranmu." Jawaban Hyo Jin tak kalah senangnya mendengar kabar kalau sahabat dekatnya akan segera menikah dalam waktu dekat.
" Rasanya semua beban di pundakku hilang semua." Ucap Ye Jin merasa lega akan keputusannya.
" Seharusnya kau melakukannya sejak dulu Ny. Kim." Sindir Gong Hyo Jin pada sahabatnya itu.
" Margaku masih Son kalau eonni lupa." Ucap Ye Jin mengingatkan Hyo Jin tentang marganya.
" Dan kau merasa bahagia kan akan menyandang status sebagai Ny. Kim?" Hyo Jin masih berusaha menggoda Ye Jin yang sudah pasti wajahnya akan memerah saat ini.
Cukup lama Hyo Jin dan Ye Jin bercengkrama lewat telfon saling menggoda satu sama lain hingga suara Hyun Bin mengalihkan perhatian Ye Jin dari telfon di genggamannya." Eonni sudah dulu ya, Hyun Bin memanggilku." Kata Ye Jin meminta Hyo Jin mengakhiri obrolan mereka malam ini.
" Arraseo calon pengantin baru. Ya Ye Jin-ah, nikmati malam ini bersamanya, jangan terburu-buru ok?" tanpa menunggu jawaban dari Ye Jin, Hyo Jin menutup telfonnya terlebih dulu setelah menggoda Ye Jin. Hyo Jin bisa pastikan kalau saat ini Ye Jin tengah mengumpat padanya.
" Eonni berhenti menggodaku." Teriak Ye Jin menggema di kamar tidurnya setelah Hyo Jin menggodanya dan memutuskan telfon secara sepihak. Bisa Ye Jin pastikan, saat ini Hyo Jin tengah tertawa dengan keras karena telah berhasil mengerjainya.
" Chagiya jangan berteriak nanti tetangga bisa dengar dan disangka kau sedang ku apa-apakan." Bisik Hyun Bin berusaha menggoda Ye Jin.
" Kenapa memangnya? Tidak masalah kan tetangga mendengarnya, lagipula sebentar lagi kita akan menikah." Bukannya takut, Ye Jin justru menggoda balik Hyun Bin dengan nada tak kalah sensual.
Rumah Ye Jin sangat terjaga keamanan dan privasinya, jadi tidak akan ada yang tahu jika saat ini Hyun Bin menginap di rumahnya.
Bagi seorang artis papan atas seperti mereka, membayar mahal untuk kenyamanan dan privasi tempat tinggal bukanlah hal yang sulit." Kau selalu pandai menggodaku, jangan salahkan jika malam ini aku akan lepas kendali." Seringai Hyun Bin tunjukkan pada wanita di depannya.
" Berhenti berpikir yang tidak-tidak. Sebaiknya kau kembali ke kamar tamu. Malam ini kita tidur terpisah." Ye Jin segera mengusir Hyun Bin dari kamarnya dan meminta Hyun Bin untuk menggunakan kamar tamu.
" Wae? Biasanya juga kita tidur di ranjang yang sama saat sedang berdua, kenapa sekarang aku harus tidur sendiri di kamat tamu?" Protes Hyun Bin karena Ye Jin tidak mempercayainya.
" Berhenti bicara dan segera kembali ke kamarmu." Dengan wajah yang dibuat marah, Ye Jin mengusir Hyun Bin dari kamarnya.
Sinar mentari pagi membangunkan Ye Jin dari tidurnya. Ye Jin berusaha bangkit dari tidurnya, namun sebuah lengan melingkar di perutnya. Ye Jin tolehkan kepalanya ke belakang dan menemukan lelaki yang tadi malam ia usir tiba-tiba berbaring di sampingnya dengan memeluk erat perutnya. Bagaimana bisa lelaki itu masuk ke kamarnya? Pikir Ye Jin.
Namun setelah ia ingat kembali, pintu kamarnya tidak ia kunci setelah mengusir lelaki tersebut sehingga memudahkan Hyun Bin untuk masuk kekamarnya dan tidur di ranjangnya. Ye Jin menatap Hyun Bin yang masih terlelap dalam tidurnya, menyusuri setiap lekuk wajah lelaki yang akan menjadi suaminya itu. Ye Jin usap lembut keningnya, kemudian ia usap kedua kelopak mata lelaki tersebut dengan pelan supaya tidak mengganggu tidur lelap Hyun Bin hingga berlanjut menuju hidung bangir dan di elusnya kedua pipi yang selalu menjadi kesukaannya setiap kali lelaki tersebut tertawa dan menampilkan lesung pipinya yang indah. Ye Jin menelusuri setiap jengkal wajah tampan kekasihnya sampai berhenti di bibir ranum kekasihnya. Ia pandangi bibir Hyun Bin yang terlihat menggoda di pagi hari.
" Apa kau akan menciumku setelah menikmati wajah tampanku secara diam-diam?" dengan kelopak mata yang masih tertutup, Hyun Bin menggoda Ye Jin.
" Aish, sekarang kau semakin pandai menggodaku Bin-ah. Dimana Hyun Bin yang katanya " No Jam" itu hah?" tanya Ye Jin setengah menyindir Hyun Bin yang diberitakan banyak media akan sikapnya yang pendiam dan tidak menyenangkan.
" Son Ye Jin yang paling tahu bagaimana seorang Hyun Bin." Kata Hyun Bin dengan kedipan matanya.
To Be Continue
Terima kasih untuk para pembaca serendipity😊😊, terima kasih juga untuk yang sudah memberikan vote dan komentarnya😍😍. Mohon beri kritik dan sarannya agar saya lebih baik lagi dalam menulis cerita ini☺☺
Kamsahamnida Yeorobun💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
FanfictionSelama ia masih terlihat dalam jarak pandangku, aku akan terus berusaha untuk membuatnya aman berada di sisiku. Kebahagiaannya adalah tujuan hidupku setelah aku mengenalnya. ~ Hyun Bin ~ Terima kasih telah hadir di hidupku, melenyapkan sepi yang sel...