Bagian 16

887 62 26
                                    

Hai hai reader-nim aku balik lagi dengan karya yang makin nggak jelas ini. Maafkan kalau ada kesalahan dalam penulisan a.k.a typo yang bertebaran🙈🙈. Aku harap kalian menikmati karyaku💕
Let's read. Don't forget to vote and comment😉😉

***

Ye Jin tengah melakukan syuting iklan meski saat ini wanita tersebut sedang hamil muda. Awalnya, Hyun Bin menentang keinginan Ye Jin yang masih ingin bekerja di tengah keadaannya yang berbadan dua namun Ye Jin berhasil meyakinkan Hyun Bin bahwa ia beserta calon bayi mereka akan baik-baik saja. Ye Jin berjanji akan mengurangi kegiatannya di luar dan akan lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk beristirahat. Bernegosiasi dengan Hyun Bin bukanlah hal yang mudah, tapi memutuskan kontrak kerja hanya akan menimbulkan konflik baru meskipun Hyun Bin mampu mengganti biaya ganti rugi yang tidaklah sedikit.

Ye Jin ingin Hyun Bin percaya padanya bahwa ia bisa menjaga calon anak pertama mereka dengan baik. Ye Jin bahkan berjanji pada Hyun Bin untuk beristirahat total setelah semua kontraknya selesai dan karena janji yang ditawarkan Ye Jin, Hyun Bin akhirnya menyetujui keinginan Ye Jin dengan syarat kemanapun Ye Jin pergi harus ada yang mendampingi, Ye Jin harus selalu mengaktifkan handphone miliknya dimanapun wanita itu berada.

Seperti saat ini, bodyguard yang biasa menemani Hyun Bin kini beralih menemani Ye Jin di lokasi syuting. Hyun Bin sudah mewanti-wanti bodyguardnya untuk selalu mengawasi karena di lokasi syuting hanya Ye Jin beserta staff dan pengawal Ye Jin saja yang mengetahui kehamilan Ye Jin.

Seperti biasanya, selama proses syuting semua berjalan dengan lancer tanpa hambatan. Syuting yang dijadwalkan akan selesai sore hari, nyatanya telah selesai sebelum jarum pendek menunjuk angka 1 siang. Ye Jin memiliki waktu lebih banyak untuk beristirahat.

“ Selamat siang eonni.” Sapa salah satu staff yang bekerja di Vast Ent dengan tatapan kagum. Ye Jin yang awalnya berencana untuk pulang ke rumah, tiba-tiba di tengah perjalanan, ia mengubah keinginannya dan meminta sang supir untuk mengantarkannya ke kantor sang suami.

“ Selamat siang.” sapa Ye Jin ramah membuat salah satu staff tersebut semakin kagum akan aktris papan atas yang menjadi istri dari CEO mereka. Sejak mengandung, aura Ye Jin semakin bersinar yang membuat wanita tersebut terlihat berkali-kali lipat lebih cantik daripada biasanya.

“ Siang Oppa.” Ye Jin menyapa Hyun Bin. Entak kenapa, setelah memasuki ruangan suaminya, Ye Jin ingin sekali memanggil Hyun Bin dengan sebutan oppa, dan benar saja Hyun Bin menatapnya aneh terlihat dari kerutan di dahi laki-laki tersebut.

“ Kenapa tidak langsung pulang ke rumah jika sudah selesai pemotretan?” tanya Hyun Bin pada wanita yang dengan seenaknya sudah mengambil duduk di pangkuannya.

“ Kau tidak senang aku datang kemari? Ah, benar juga. Kau bahkan tadi tidak terkejut dengan kedatanganku. Jelas saja kau tidak mengharapkan kehadiranku.” Racau Ye Jin menunjukkan wajah sendu yang membuat Hyun Bin harus menahan nafas melihat istrinya yang selalu bernegatif thinking padanya.

“ Bukan begitu Jin-ah. Tentu saja aku senang kau berada disini. Hanya saja, aku tidak ingin kelelahan.” Jelas Hyun Bin memberi pengertian pada istrinya.

“ Tapi aku tidak lelah dan aku juga ingin menemanimu bekerja. Jikapun aku lelah, aku bisa beristirahat disini.” Ye Jin tidak ingin suaminya terlalu mengkhawatirkannya.

“ Apa anak appa lelah setelah menemani eomma bekerja?” Hyun Bin mendekatkan wajahnya tepat di depan perut Ye Jin, menyapa calon anaknya. Menyapa anaknya adalah satu hal yang membuat Ye Jin maupun dirinya tidak jadi beradu mulut. Hyun bin paham betul seperti apa Ye Jin sejak wanita tersebut dinyatakan mengandung.

“ Aku baik-baik saja appa, eomma menjagaku dengan baik.” Ucap Ye Jin mewakili calon anak mereka.

“ Aegi-ya jaga eomma selama appa tidak berada di sisi ibumu ya. Jangan nakal, selalu ingatkan ibumu untuk berhati-hati karena malaikat kecil appa sedang bertumbuh disini.” Ucapan Hyun Bin membuat hati Ye Jin menghangat. Sekecil apapun bentuk perhatian yang ditunjukkan Hyun Bin pada Ye Jin, lelaki itu selalu mampu membungkam mulut Ye Jin yang seringkali tidak mendengarkan nasihat dari suaminya. Ye Jin paham Hyun Bin menginginkan yang terbaik baginya sekaligus buah hati mereka, namun Ye Jin juga ingin menjadi ibu yang baik bagi calon anaknya.

“ Maafkan aku Bin-ah karena membuatmu terus mengkhawatirkanku.” Ye Jin meminta maaf secara tulus kepada suaminya karena Ye Jin sadar ia banyak salah karena sering membantah ucapan Hyun Bin padanya.

“ Maafkan juga suamimu yang terlalu banyak menuntutmu.” Hyun Bin bukanlah manusia sempurna, sama seperti suami pada umunya ia menyadari bahwa terkadang ia juga terlalu banyak menuntut pada istrinya. Ye Jin menganggukkan kepala tanda bahwa ia telah memaafkan suaminya.

Cinta dan maaf merupakan dua kata yang tak bisa di pisahkan. Berumah tangga, berarti menggabungkan dua pemikiran yang berbeda, tujuannya bukan untuk mencari siapa yang paling benar namun untuk mencari penyelesaian dalam setiap permasalahan yang datang. Begitupun yang dialami Hyun Bin dan Son Ye Jin. Dalam perjalanan cinta mereka, kerapkali mereka menemukan perbedaan yang terkadang membuat keduanya bertengkar, tapi karena cinta mereka mampu mengesampingkan ego masing-masing hingga keduanya menemukan jalan tengah. Ke depannya, Hyun Bin dan Son Ye Jin akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi karena tujuan mereka adalah hidup bersama hingga keabadian.

Dua bulan berlalu, kini kandungan Ye Jin memasuki akhir trimester awal, perut Ye Jin sudah mulai menonjol. Di saat tengah asik menikmati lagu bersama dengan calon anaknya, Ye Jin melihat berita di tv yang sengaja ia nyalakan dengan suara pelan agar tidak mengganggu rutinitasnya bersama calon anaknya. Ye Jin tengah mengandung menjadi headline berita di beberapa chanel televisi Korea, hal ini diguga karena hiatusnya ia dari dunia hiburan. Ponsel Ye Jin berdering saat ia masih focus dengan berita di depannya. Tertera nama suaminya di layer ponselnya, Ye Jin segera menggeser tombol hijau dari di handphonenya.

“ Yeoboseo Bin-ah.” ucap Ye Jin setelah mengangkat telfon suaminya.

“ Jin-ah, apa kau sudah melihat berita di tv?” tanya Hyun Bin memastikan apakah istrinya sudah mengetahui berita tentangnya di tv atau belum.

“ Aku sedang menontonnya sekarang.” Jawab Ye Jin santai dengan cemilan di tangannya.

“ Apa kau sudah siap jika kita mengumumkannya ke public?” tanya Hyun Bin hati-hati karena Hyun Bin tahu bahwa Ye Jin masih takut akan respon masyarakat nantinya. Meskipun memiliki banyak fans, Hyun Bin dan Son Ye Jin juga memiliki haters yang tidak sedikit bahkan beberapa dari mereka ada yang terang-terangan mengancam Ye Jin. Hyun Bin selama ini mendiamkan para haters karena perintah dari Ye Jin yang melarangnya membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

“ Cepat atau lambat semua juga akan tahu, bukan? Aku tidak mungkin bisa menyembunyikan kehamilanku terus menerus jadi mari kita buat surat pernyataan jika sebentar lagi kita akan menjadi orang tua.” Tegas dan pasti merupakan jawaban yang diberikan Ye Jin pada Hyuin Bin.

“ kau serius?” ragu Hyun Bin.

“ Aku akan baik-baik saja karena ada suamiku yang akan selalu melindungi kami dengan seluruh jiwa raganya.” Hyun Bin rasakan kelegaan dalam dirinya saat Ye Jin mengungkapkan kata-kata bahwa wanita itu mempercayai Hyun Bin untuk menjaga keduanya.

“ Baiklah, aku akan meminta bantuan pada Vast ent untuk menulis surat pernyataan bahwa saat ini kau tengah mengandung.” Putus Hyun Bin dan disetujui oleh Ye Jin.
Ye Jin hanya perlu menunggu surat yang akan dikeluarkan oleh Vast ent dengan begitu ia akan tahu bagaimana respon fans padanya.

To Be Continue

Selamat malam readers tercinta, gimana kabarnya? Kali ini aku update cepet ya

Terima kasih banyak buat yang selalu nungguin cerita aku, thank you so much untuk vote dan komennya😍😍

Ditunggu kritik dan sarannya ya

Sungguh komentar kalian membuatku senyum-senyum sendiri😊😊

See u next chapter

Btw hari ini authornya lagi baik hati dan on wattpad ya jadi bisa balesin komen" readers tercintaa💕💕

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang