DREAM 5 : Berani

262 40 0
                                    

15 Januari 2019

'Hanya karena suara tangis gue kedengeran keras,bukan berarti gue lemah. Gue cuma marah karena membiarkanmu melakukannya..'
-Ruby Rajendra-

###

Pagi ini terasa sedikit aneh,ini kali pertama Ravi menjalankan perjalanan bisnisnya sendiri.Biasanya kakaknya akan menyuruh bawahannya yang lain untuk mengurus hal sejenis itu namun kali ini berbeda.

Tidak keberadaan sang kakak membawa banyak perubahan dari kegiatan Ruby,biasanya sang kakak akan membangunkannya atau paling tidak sang kakak akan sarapan bersama dengannya.

Menghela nafas kasar,entah bagaimana harinya pagi ini.Apa yang terjadi kemarin,membuatnya enggan untuk kembali kesekolah apalagi bertemu dengan kakak kelas yang membuatnya seperti itu.Ruby hanya bingung,bagaimana jika Ravi tahu mengenai hal yang kemarin,apa dia akan menuntut Zen karena melecehkannya ??

***

"Kemarin lho dibawa kemana sama Kak Zen ?? Kok balik-balik lho make jaket dan bilang nggak enak badan ??" Tanya Revi penasaran.

Ruby diam,dia tidak tahu harus menjawab apa.Mengatakan ya g sebenarnya jelas bukan sesuatu yang patut untuk dibicarakan,dia sudah cukup malu karena Satya bagaimana jika lebih banyak orang yang mengetahui itu.

"By.." Panggil Revi sedikit keras.

Ruby mengerjap,berusaha membuat semuanha senatural mungkin.

"Nggak apa-apa,dia cuma bilang buat nggak cari masalah sama dia.Dia cuma minta gue buat minta maaf sama dia.." Jelas Ruby.

Revi mengernyit menatap Ruby,dia tidak tahu apakah temannya itu mengatakan sang sebenarnya atau tidak tapi mendengar bahwa temannya baik-baik saja sudah membuatnya sedikit tenang.

"Syukur deh kalau lho nggak diapa-apain sama Kak Zen,masalahnya banyak berita yang muncul kalau orang yang diajak Kan Zen bicara 4 mata biasanya dia nggak lagi aman..." Jelas Revi.

Ruby mengernyitkan dahinya tipis.

"Maksud lho gimana ??" Tanya Ruby.

Revi menyingkirkan buku pelajarannya yang berserak.

"Gue pernah denger kalau Kak Zen itu pernah ngelecehin banyak wanita disekolah ini,hanya karena mereka kyak lho..."

Ruby menunjuk dirinya sendiri.

"Kyak gue ??"

Revi mengangguk.

"Mereka yang nggak mau nurutin dia, biasanya bakalan dilecehin sama dia. Ya meski nggak sampek ketempat tidur tapi namanya dilecehin kan ada banyak macamnya dan nggak ada yang bisa menghentikan dia.." Jelas Revi.

"Kenapa nggak ?? Apa gunanya anak kesiswaan ??" Tanya Ruby kesal.

Revi menggedikkan bahunya acuh.

"Denger-denger setiap kali Kak Zen buat masalah,keluarganya bakal langsung turun tangan..." Ungkap Revi.

Ruby mengerutkan keningnya lebih dalam.

"Masak lho nggak tahu sih,semua orang kaya pasti gitu kan ?? Gue bahkan agak heran aja gitu sama kakak wanita yang nitipin adiknya sama Kak Zen,nggak takut apa bakalan diapa-apain sama dia.." Ujar Revi kesal.

Ruby tersenyum getir.

"Gue wanita yang bakal dititipin sama tuh iblis.." Balas Ruby pelan.

Revi membelalakkan matanya.Apa dia tidak salah dengar ??

"Lho serius ??" Tanya Revi shock.

"Emang muka gue kurang serius apa ?? Tapi lho tenang aja gue bakal kuat ngadepin orang kyak dia.." Balas Ruby.

DREAM (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang