DREAM 18 : Kilas Balik

108 14 10
                                    

12 Januari 2016

"Tidak bisakah kakak mengalah padaku untuk bersama dengan Lucy ??" Ujar pria berlesung pipi itu.

Pria bertahi lalat dibawah mata itu menatap adik tirinya teduh.

"Kenapa kakak harus mengalah sama kamu ?? Kita sama-sama harus berjuang,sportif sama kakak..." Balas pria bertahi lalat itu.

Pria berlesung pipi itu mengulurkan tangan kanannya pada kakak tirinya.

"Deal.." Balas pria berlesung pipi itu.

"Deal.." Jabat pria bermole dibawah mata itu.

###

12 Febuari 2016

"Kamu bakalan relain aku demi perasaan adik kamu Sat ??" Tanya wanita berambut panjang itu.

Pria bernama Satya itu mengangguk pelan.

"Aku nggak punya pilihan lain Cy, kalau ada hal yang lebih penting dari keluarga itu apa ??" Balas Satya pelan.

Lucy menggeleng pelan.

"Didalam mimpiku,dia akan membuatku dalam masalah Sat.Aku tahu kamu tidak akan percaya sama semua mimpi itu,tapi tidak bisakah kamu berusaha mempercayai apa yang aku mimpikan ??" Balas Lucy pelan.

Satya menoleh kearah wanita yang dia sukai itu.

"Mimpi itu hanya bunga tidur Luc dan tidak seharusnya kamu mempercayainya...Percaya padaku, Zen pasti akan menjagamu dengan baik.Dia sudah berjanji padaku.." Jelas Satya sembari mengelus punggung tangan Lucy.

Lucy menghapus air matanya kasar. Dia tidak suka menangis dihadapan seseorang tapi Satya bukan orang lain,dia memiliki tempat sendiri didalam hati dan kehidupannya. Apakah hubungan mereka akan berakhir seperti ini ?? Hanya begini ??

"Kamu mau aku menerima Zen ?? Disaat aku begitu menyukai kamu ??" Balas Lucy sedih.

Satya mengelus puncak kepala kekasihnya.

"Sekarang pilihlah,kebersamaan kita dengan niat jahat Zen atau kebahagian dia dan kesehatan kita ?? Lucy,jika tuhan menakdirkan kita bersama maka sejauh apapun kamu dari aku kita akan tetap bertemu. Sesenang apapun kamu sama pria lain jika kamu ditakdirkan untukku maka kamu akan tetap kembali padaku,paham ??" Ujar Satya sabar.

Lucy tidak pernah percaya dengan ucapan seseorang kecuali Satya. Pria itu benar-benar membuatnya merasa dirumah,ditempat dimana dia bisa berlindung dan merasa tenang.

"Berjanjilah padaku,ketika aku tidak bisa bersamamu sekarang maka kita akan bersama dimasa depan.Satya berjanjilah padaku untuk tidak mengalah demi Zen lagi ketika kita berjumpa lagi,berjanjilah Satya..." Desak Lucy pada pria jangkung itu.

Lucy mengulurkan jari kelingking kanannya didepan wajah Satya dan Satya mengaitkan jari itu dengan jarinya sendiri.

"Aku berjanji.." Ujar Satya.

###

12 Maret 2017

'Apa kamu bahagia bersama dengan Zen ??'

Pesan itu terkirim.

'Kapan kamu akan menjamputku ?? Kapan kita bersama lagi Satya ?? Sampai kapan kamu akan menitipkanku pada Zen ??'

Balas orang diseberang panjang.

'Berjanjilah Lucy,sebelum aku menjemputmu kamu harus terus menungguku.Ketika masanya tiba aku akan berada disampingmu dan kita akan bahagia bersama...'

Balas pria itu panjang.

'Kamu terlalu banyak berkorban Satya,sampai kapan ?? Sampai kapan kamu membahagiakan adik tirimu dan merenggut kebahagiaanmu sendiri ??'

DREAM (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang