Bau anti-septik yang munusuk hidung membuat wanita berambut sebahu membuka kedua matanya perlahan.
Merasa kepalanya berputar membuatnya kembali memejamkan matanya,dia menemukan tas seseorang teronggok dikursi samping bankarnya.
Dia dirumah sakit ?? Apa yang terjadi ??
"Kamu sudah sadar.."
Wanita itu__Ruby,terkejut mendengar seruan pria dihadapannya sekarang.Pria itu__Satya baru saja keluar dari kamar mandi ruangannya dengan wajah basah.
Ruby dan Satya saling beradu pandangan selama beberapa menit sebelum Ruby memutus pandangan itu dan memandang sekitarnya.
"Kenapa ??" Tanya pria itu setelah tak mendengar tanggapan Ruby.
Ruby mengerutkan keningnya heran, kenapa apanya ?? Kenapa pria itu aneh ??
"Kenapa apa kak ??" Ujar Ruby akhirnya.
Pria itu menatap Ruby hangat,Ruby tercekat melihat tatapan itu.Dia ingat dengan almarhum sang papa yang selalu melihatnya dengan pandangan teduh seperti itu.Ruby berusaha menguasai dirinya,menghela nafas dalam.
"Kenapa kamu membahayakan diri kamu sendiri ?? Bagaimana jika dia benar-benar akan membunuhmu tadi.Bagaimana jika pisau tadi benar-benar menusukmu ??" Ujar pria itu.
Ruby mengangkat sebelah alisnya heran,bukankah dia seharusnya bersyukur karena tidak terluka tapi kenapa malah memarahinya ??
"Kakak bakal ngeliat dia bunuh diri atau mungkin yang lebih buruk dari itu.." Ujar Ruby tanpa menatap balik Satya.
Satya mengangguk.
"Saya tahu,sebenarnya itu lebih baik daripada saya melihat oranglain sakit karena saya,bagaimana saya harus menebus kesalahan saya sekarang sama kamu ??" Tanya Satya sedih.
Ruby mengenyitkan dahinya,baru kali ini dia bertemu dengan orang yang begitu tidak mau berhutang dengan seseorang.
"Saya nggak butuh apa-apa,dengan Kakak mengucapkan terimakasih sudah cukup untuk saya.." Jelas Ruby heran.
Satya menatap Ruby dengan pandangan memincing.
"Saya tidak suka melihat oranglain terluka karena saya,apalagi jika orang itu kamu.Kita tidak terlalu dekat dan kamu sudah terluka hanya dengan beberapa pertemuan dengan saya..." Balas Satya sedikit ketus pada Ruby.
Ruby tidak mengerti kenapa Satya begitu hiperbola,dia hanya tergores pisau makan__memang tangannya sekarang sedikit kebas tapi tidak sampai membuatnya seperti akan mati.
Ruby bangun dari berbaringnya dan memegang lengannya yang diperban. Dia menatap Satya heran.
"Kalau seperti itu alasannya,kenapa kakak harus datang ketempat yang bahkan tidak pernah kakak datangi sebelumnya ?? Juga kakak nggak mengenal siapa wanita yang akan kakak temui tapi ?? Dengan percaya dirinya kakak tetap memutuskan untuk menemuinya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM (Completed)
FanfictionApa yang akan kalian lakukan jika semua yang kalian mimpikan menjadi kenyataan ?? Mensyukuri atau merutuki ?? *** 'Bagaimana cara untuk menghentikan mimpi yang terus menjadi kenyataan ??' -Ruby Rajendra Ratri. 'Semuanya pasti akan berhenti,tapi mun...