DREAM 19 : Niskala

107 11 6
                                    

13 Februari 2019

'Kapan mimpi itu akan berhenti ??' -R

'Mimpi pasti akan berhenti,tapi mungkin tidak sekarang..' -S

'Mimpi tidak akan pernah berhenti,kecuali kau yang menyerah pada mimpi' -Z

###

Ruby berdecak kesal kenapa dari kemarin dia tidak bisa berhenti memikirkan ucapan Satya dan kenapa Satya harus menyukainya ?? Apakah mimpi itu benar akan terjadi ?? Satya ?? Zen ??

"Argh.." Teriak Ruby kesal.

Ravi yang saat itu membuka pintu kamar adiknya terkejut kafena teriakan Ruby.

"Kamu nggak apa-apa By ??" Ujar Ravi khawatir.

Ruby meringis pelan,kenapa juga Ravi menjemputnya kekamar ?? Pasti setelah ini kakaknya itu akan penasaran.

"Nggak apa-apa kak,cuma kepentok aja kali Ruby..." Balas Ruby.

Ruby merutuk dalam hati 'jawaban yang tolol untuk seorang Ruby yang perfeksionis..' Terbukti dari bagaimana Ravi memincing kearah sang adik.

"Kepentok ?? Kamu bahkan nggak pegangin kaki kamu dan malah duduk anteng aja dikasur,kamu nggak coba bohongin kakak kan By ??" Ujar Ravi penuh selidik.

Ah sial,ini semua karena kakak tingkatnya yang jangkung itu.Dia harus bersikap sedemikian bodohnya, kalau sampai Zen juga ikut mengutarakan perasaannya mungkin Ruby akan lebih kehilangan akal dari ini.

Ruby tersentak saat Ravi menjentikkan jarinya didepan wajah Ruby.

"Malah ngelamun ?? Nggak mau kesekolah ?? Nanti telat By..." Suruh Ravi sabar.

Dengan cekatan Ruby meraih tas punggung dan handphonenya,dia bahkan meninggalkan kakaknya dikamar.Tak ayal itu juga semakin membuat Ravi memincing curiga,jangan-jangan Ruby menyembunyikan sesuatu darinya.

***

"Gue harus gimana ??" Ujar Ruby pada Revi.

Revi otomatis berdiri dengan wajah dibuat seakan-akan Ruby mengemukakan hal yang begitu berat. Ya sebenarnya berat sih,bagaimana jika apa yang dimimpikan oleh sahabatnya itu benar ?? Kasihan Zen kan ??

"Nggak usah nemuin Kak Satya,lho sama gue aja kemana-mana.Nanti kalau Kak Satya bertindak radikal dengan narik lho,gue bakalan teriak minta tolong kalau Kak Satya berniat jahat sama lho.Gimana ?? Bagus nggak ide gue ??" Jelas Revi panjang.

Ruby berdecak kesal.Jika masalahnya sesimpel itu mungkin dia tidak akan takut,tapi ini Satya___jelas ucapan pria itu kemarin akan selalu membekas pada ingatannya.

"Nggak bisa,kemarin dia udah ngancam gue kalau sampek gue nggak dateng dia bakalan ngumumin nama gue dispeaker sekolah.Gue nggak mau ya nama gue jadi jelek karena panggilan dari ketua OSIS..." Jelas Ruby kesal.

Revi tampak memutar akal,tapi jika permasalahan ini sudah sampai pada Satya yang menggunakan wewenangnya sebagai Ketos maka kelar sudah hidup Ruby.

"Kalau gitu lho nggak bisa lari. Sekarang semua jawaban ada sama lho,lho suka apa nggak sama Kak Satya ?? Kalau suka terima kalau nggak tolak.Udah gitu aja,soalnya lho nggak punya pilihan lain.." Balas Revi cepat.

DREAM (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang