18 Februari 2019
'Jika kematian adalah jalan yang akan aku tempuh,maka jadikan detik terakhir kehidupanku dengan bahagia Tuhan...'
-Ruby Rejendra Ratri-###
Ruby membuka kedua matanya terkejut,dia baru saja memimpikan hal yang sama.Dia akan tiada hari ini ? Kenapa mengetahui kematian begitu berdampak buruk baginya ?? Apakah ini akhirnya ?? Sekarang ??
Apakah dia siap ?? Tentu saja tidak, malaikat mau tidak akan mencabut nyawa seseorang ketika orang itu sudah siap.Sama seperti dunia,dunia itu kejam ketika kau begitu peduli padanya maka ketika kau mati maka dunia akan mengukungmu didalamnya dengan kejam.
"Kakak nggak suka lihat kamu merenung terus By....Kan kakak udah bilang kalau kamu akan baik-baik saja.Mimpi itu bukan hal yang nyata dan kamu tidak perlu memikirkannya,hanya karena memikirkan hal itu akan membuatmu sedih dan tertekan..." Nasehat Ravi.
Ruby mengangguk pelan.Seberapa sering seseorang menasehatinya agar tidak memikirkan mimpi itu maka semakin sering juga mimpi itu berdatangan,jangankan ketika dia tertidur bahkan saat dia memejamkan mata saja mimpi itu terputar begitu saja didalam otaknya.
"Kak,Ruby tahu kakak nggak percaya sama mimpi Ruby kali ini.Tapi tolong jangan sedih dan melakukan hal bodoh ketika nanti By bakalan benar-benar tiada.Kakak harus janji tentang hal itu...." Balas Ruby.
Ravi menghela nafas kasar.Dia benci membahas mimpi ini terus menerus. Kenapa adiknya harus seperti itu ?? Apakah tidak bisa hal ini digantikan saja olehnya,nyawanya saja jangan nyawa adiknya.Tapi kembali Ravi tidak bisa dan Tuhan juga tidak menghendakinya.
"By keatas buat ganti baju,kakak bakal anterin By kan ??" Tanya Ruby pelan.
Ravi mengangguk dan mengelus pundak kepala sang adik sebelum memeluknya erat.
***
"Jadi mimpi itu terus mendatangi pikiranmu ?? Bagaimana bisa ?? Bukannya kamu sama Kak Satya udah berjauhan kenapa mimpi itu terus datang ??" Ujar Revi tak percaya.
Ruby menghela nafas kasar.Ada sesuatu yang membuat dia tidak bisa lepas dari Satya,Ruby terjerat akan pesona pria jangkung itu.Bohong jika Ruby tidak menyukai Satya,dia menolak Satya bukan karena tidak suka tapi karena dia tidak ingin mati karena dia.
"Karena gue nggak bisa melepaskan Kak Satya dari pikiran gue Rev,gue suka sama dia..." Balas Ruby cepat.
Revi menganga tidak percaya,bahkan Revi menatap Ruby dengan pandangan 'apakah kau sudah kehilangan akal ??' Tapi seumur hidup Ruby baru Satya orang yang berhasil mengetuk hatinya,selama ini cintanya adalah Ravi dan sang papa, dia tidak pernah jatuh cinta pada siapapun dan baru Satya.
"Jadi lho siap mati karena dia ?? Lho mau mati karena dia By ??" Ujar Revi kesal.
Ruby diam,dia takut mati tapi dia tidak bisa melupakan Satya dengan cepat.Padhahal saat ini dia harus segera melupakannya tapi itu sulit.
"Apapun,gue bakal pasrah dan menyerahkan segalanya sama tuhan. Gue bahkan nggak tahu apa yang gue lakuin,apa yang terjadi sama gue. Yang pasti gue nggak akan bisa bebas dari hal ini,entah dengan gue yang dekat sama Kak Satya atau bahkan tidak..." Ujar Ruby tenang.
Revi menjambak rambutnya kesal. Mana ada orang yang akan menjemput kematian bisa sesantai Ruby ??
"Lho bakalan mati karena dia dan lho bersikap setenang itu ??" Teriak Revi tertahan.
"Sebab gue tahu semuanya nggak akan pernah dicegah..." Jelas Ruby.
Revi berdecak,apapun yang akan terjadi nanti semoga hal itu tidak akan menghancurkan semua orang. Entah itu Ruby,Satya,Zen atau bahkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM (Completed)
FanfictionApa yang akan kalian lakukan jika semua yang kalian mimpikan menjadi kenyataan ?? Mensyukuri atau merutuki ?? *** 'Bagaimana cara untuk menghentikan mimpi yang terus menjadi kenyataan ??' -Ruby Rajendra Ratri. 'Semuanya pasti akan berhenti,tapi mun...