DREAM 17 : Rival

125 14 8
                                    

12 Februari 2019

'Apa yang bisa dibanggakan dari perkelahian ?? Bukankah pepatah mengatakan menang jadi arang kalah jadi abu'
-Ruby Rajendra Ratri-

###

'Jika saya bilang bahwa saya menyukai kamu,apa kamu akan menerima saya ??'

'Tunggu dulu...'

'Kalau gue juga bilang gue jatuh sama lho,apa lho bakal nangkap gue ??'

'Kalian sudah kehilangan akal ??'

HAH

Ruby mengusap wajahnya pelan,mimpi yang sama yang terjadi satu bulan yang lalu.Kenapa mimpi itu harus datang lagi,padhahal Ruby sudah berharap mimpinya kala itu hanya sebatas mimpi tanpa alasan.

Menuruni ranjang tempat tidurnya, Ruby membuka laci meja samping tempat tidurnya dan mengambil buku catatan mimpi yang dia miliki.Sepertinya Ruby harus mencatat yang satu itu bisa saja kan itu akan kejadian.

Katakan Ruby begitu percaya diri,tapi bisa saja melihat bagaimana kedua kakak beradik itu memperlakukannya jelas Ruby tahu ada yang spesial darinya yang berhasil menarik perhatian 2 pentolan di sekolahnya itu.

***

"Jadi maksud lho,lho mimpi Kak Satya sama Kak Zen nembak lho barengan ??" Tanya Revi tak percaya.

Ruby menggedikkan bahu acuh,toh dia juga tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa itu akan menjadi kenyataan.

"Gue nggak tahu,cuma mimpi itu udah hadir 2 kali ini dan pertama kalinya datang satu bulan yang lalu.." Jelas Ruby acuh.

Revi mendecak kesal,dia mengambil buku novel yang dibaca Ruby.

"Kenapa lho setenang itu ?? Gimana kalau hal itu bakal kejadian beneran. Emang lho udah siap siapa yang bakalan lho pilih diantara mereka ??" Balas Revi tampak bingung.

Ruby menatap teman sebangkunya itu kesal.

"Kenapa jadi lho yang ribet,toh itu belum kejadian.Lagian siapa yang bakal milih sama biang onar kayak Zen disaat lawannya adalah pria sesempurna Kak Satya ?? Lho juga pasti sepimikiran kan sama gue ??" Ujar Ruby santai.

Revi mengangguk pelan,hingga dia teringat pembicaraannya dengan Zen digudang Minggu lalu.Dia hanya takut Zen akan benar-benar mencelakai Satya dan Ruby.Bagaimana pun juga Zen bisa melakukannya,dia kaya dan kedua orang tuanya jelas tidak akan membiarkan hal buruk menimpa putra semata wayangnya.

"Kok lho ngelamun ??" Ujar Ruby.

Revi menggeleng pelan,apakah sebaiknya Revi memberitahu Ruby untuk berhati-hati dari Zen ??

"Kemarin gue ketemu sama Kak Zen digudang lama,kita sempat berbicara dan sedikit bertengkar.Kami juga membahas beberapa hal mengenai dia,lho sama Kak Satya.Gue tahu ini akan terkesan negatif pada Kak Zen,tapi..." Ucapan Revi menggantung.

Ruby menatap Revi cepat.Apakaj Zen mengatakan hal penting pada sahabatnya ini ??

"Tapi apa ??" Balas Ruby.

DREAM (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang