Last chap!
Hari-hari yang biasanya gue habiskan sendiri, kini ada seseorang yang menemani. Yang awalnya gue kesepian, sekarang selalu rame. Gue sayang sekali sama dia.
Masih ingat ketika dulu kepikiran untuk menggugurkan anak ini. Mungkin sekarang gue sedang menyesal tanpa akhir. Romeo benar, dia sangat berharga lebih dari apapun. Melihat dia tersenyum manis dalam tidurnya, seolah hanya dia dunia gue.
Gue lupa kalau setelah anak ini lahir, maka gue harus segera mengurus perceraian gue dengan Bright segera. Gue gak mau menghalangi dia atau menghambat hubungannya. Sekarang gue sudah menemukan kebahagiaan gue sendiri.
"Hai ganteng, Clark Axelio Galaxy."
"I will call you mine haha, sorry mama just kidding, Acel aja ya?"
Gue tidak tahu kalau bayi yang gue bawa kemana-mana selama sembilan bulan itu bisa menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaan. Mungkin kalau Bright lihat jagoan kecilnya dia bakal senang.
Tapi sayang, gue selalu sedih dan sakit kalau mengingat dia selalu meragukan Axel sebagai anaknya.
***
"Halo?"
"Rom, you still remember me? Your sweet heart? Haha I'm just kidding." balas gue
Romeo terdengar kaget saat gue menelpon. Setelah sekian lama gue akhirnya menunjukan keberadaan gue sama dia.
Mungkin sekarang gue lebih siap menghadapi dunia. Sekarang gue punya Axel yang menjadi sumber penyembuh dikala gue merasa sakit dan lelah.
"Kak? Serius ini kak Jennie?"
"No, I'm Taylor Swift."
"Kak, kemana aja? Hampir tiap hari aku nunggu kakak telepon tapi gak pernah ada satu pun."
Ketika dengar Romeo bilang gitu, jujur aja gue terharu. Romeo masih sama seperti dulu.
"Aku udah bilang, aku bakal kembali dan kamu orang pertama yang aku hubungi."
"I miss you so much kak."
"I miss you too."
"Kapan kakak kembali? Dedeknya sehatkan?" Romeo terdengar sangat bersemangat.
"Namanya, Clark Axelio Galaxy. Anak gantengnya mama Jennie haha." sesungguhnya gue masih rada ngeli ngomong imut saat gue depan Axel.
"Iya, cepetan kesini ya anak ganteng. Biar Om Romeo bisa gendong kamu, dan ketemu sama mama kamu yang ngegemesin itu."
Gue memang tidak untuk tidak tersenyum kalau sedang mengobrol dengan Romeo. Dia selalu bisa bikin gue senyum tanpa alasan.
"Iya Om, mama aku makin cantik dan seksi. Tapi katanya Om Romeo udah punya pacar." canda gue
Romeo sendiri malah ketawa juga.
"Mama kamu yang nyuruh Om punya pacar dan harus ngundang kalau nikah. Haha"
"Udah ah kak, pokoknya kalau balik sini kabari. Aku jemput,"
"Iya, minggu depan aku pulang. Banyak hal yang harus aku selesaikan, termasuk ngurusin penyelesaian hubungan sama Bright."
"Iya kak, hati-hati ya."
"Oke, Romeo aku harus nidurin Axel dulu." pamit gue
"Kak aku juga pengen ditidurin hehe."
"Oh, mulutnya minta disumpel emang. Bye ah, gak akan selesai kalau ngobrol sama kamu tuh."
Gue buru-buru menutup telepon. Sebenarnya Axel anteng-anteng aja. Tapi gue harus menyiapkan barang-barang yang harus dibawa buat pulang. Ditambah sekarang gue harus mempersiapkan keperluan Axel yang lebih ribet daripada gue sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Right [Jennie X Bright Vachirawit]
FanfictionBerawal dari perjodohan konyol yang tidak disangka oleh Jennie ketika ia kembali dari Singapura. Dipaksa situasi untuk berada dalam satu atap dengan tetangga masa kecil yang merupakan kawan bermain adiknya dan pujaan hati teman-temannya. Semuanya di...