Insecure? Ya itu yang dirasain Irene beberapa minggu belakangan ini. Ya emang ironis sih, cewek kayak Irene bisa ngerasain perasaan cemas nggak percaya diri kek gitu.
Sebabnya apa? Tak lain dan tak bukan adalah Seulgi.
Irene heran kenapa Seulgi nggak pernah menyentuhnya. Perlu digaris bawahi, kata menyentuh disini bukan kulit kena kulit udah, tapi lebih intim lagi, dan nggak bijak kalo kudu dijelasin secara terperinci.
Halah, boro-boro sentuhan intim, diajak cipok dalem aja Seulgi nolak terus. Banyak banget alesan Seulgi tiap diajak cipokan. Kayak, malu dilihat Seohyun padahal Seohyun nggak ada di apart, malu dilihat Papi Taeyeon padahal itu cuma fotonya aja, dan yang terakhir dia bilang malu dilihat upin ipin katanya nggak baik untuk tumbuh kembang bocah kembar itu.
Aku kenapa?
Aku salah apa?
Apa aku bau mulut?
Apa aku bau badan?
Apa aku nggak menggairahkan?
Dan itulah beberapa contoh dari banyaknya pertanyaan yang berputar-putar diotak Irene. Ya emang terdengar kek murahan, obralan gitu, tapi balik lagi dia udah jatuh ke jurang kebucinan dan nggak mungkin buat keluar.
Segala hal udah dilakuin Irene, dia udah ganti pasta giginya jadi yang mengandung mint, terus pake obat kumur-kumur dirutinin juga, pake deodoran padahal sebelumnya dia nggak pernah pake obat ketek apapun, beli minyak wangi bibit yang wanginya everlasting sama yang terakhir beli minyak bulus biar lebih gede dan menggoda.
Dan hasilnya tetep nihil, nggak ada perubahan, sama aja.
Ya walaupun sifat dan perhatiannya Seulgi ke dia tetep penuh seratus persen sih, nggak pernah luntur, nggak menunjukan tanda-tanda pengurangan sedikitpun. Tapi kan Irene pengennya lebih dari sekedar perhatian, elus-elusan sama sentuhan enak juga.
"Good afternoon bundanya Seulgi tersayang~"
Karena terlalu lama ngelamun ngebuat Irene nggak sadar kalo pacarnya udah ada di sini, kamarnya Irene.
Irene masih aja nampilin muka plongah plongoh pas Seulgi nyium puncak kepalanya.
"Ini aku bawain sekalian es campur favoritnya bunda, less sugar. Sama... tara! Kebab tiga biji yeee!" teriak Seulgi kayak ngajak ngobrol bocah kecil.
Irene yang lemah akan kegemoy-an Seulgi lupa sama masalah yang dia pikirin tadi, dia langsung melukin bayi beruangnya itu.
"Ihhh~ Kamu kok lucu banget anaknya siapa sih yaang?" tanya Irene nggelendot manja di pelukannya Seulgi.
"Anaknya siapa yaa? Bunda bantuin aku mikir dong~"
"Kan aku lagi melukin kamu, jadi aku nggak bisa mikir yaang~" jawab Irene sambil ndusel ke lehernya Seulgi.
Duduk dikasur, pangku-pangkuan, peluk-pelukan, saling sahut menyahut obrolan nggak guna kek gitu sampe satu jam lamanya. Sampe es batu dies campurnya Irene mencair nggak bersisa.
"Bun, ini kita mau kek gini aja? Nggak jadi nonton film?"
Lahdalah Irene lupa!
Dia ada misi hari ini, buat ngajak Seulgi nonton film, nyekokin Seulgi sama hal yang dikuasai Irene. Tapi nggak film bokep juga, kan sudah dibilang Irene nggak sebobrok itu! Mohon dicamkan baik-baik ya.
"Oh ya, aku lupa yaang."
Irene langsung gercep ambil laptop ungu, laptop favoritnya. Buka kotak kuning di barisan taskbar terusan nyari file film yang udah dia siapin dari kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEULRENE || SAYANG DADAKAN
FanfictionSexual harassment atau sexual excitement? (End) Seulrene rasa lokal || gxg || non baku || harsh words -230320 -210920