Narin menatap pantulan dirinya didepan cermin. Ia tidak diperbolehkan Yeonjun untuk kembali kerumahnya, walau hanya sekedar mengambil barang-barangnya. Terpaksa ia menggunakan beberapa pakaian yang baru saja dibelikan oleh Yeonjun.
Ia berjalan keluar dari kamarnya, mengintip sedikit kamar Yeonjun yang tepat berada disamping kamarnya, memastikan apakah pria itu sedang dirumah atau tidak. Karena selama hampir 3 hari Narin berada disini, ia jarang sekali melihat Yeonjun berkeliaran diluar kamarnya."Sedang apa?"
Narin yang sedang sibuk mengintip terkejut mendengar suara berat yang sangat ia kenali dari belakang dirinya. Tanpa sadar kakinya tersangkut disalah satu kaki meja yang berada disampingnya, membuat gadis itu kehilangan keseimbangan.
"AAAAAHH!"
'Brukk!'
Narin menutup kedua matanya bersiap menerima sakit saat tubuhnya bertabrakan dengan lantai. Namun gadis itu mengerutkan keningnya, mengapa ia tidak merasakan sakit sedikitpun?
"Mau berapa lama memeluk ku?"
Narin langsung membuka kedua matanya saat mendengar suara berat itu tepat ditelinganya. Lalu membulatkan kedua matanya terkejut saat melihat Yeonjun yang berada dibawahnya sembari memeluk pinggangnya. Dan satu hal yang perlu kalian tahu, jarak antara wajah mereka berdua sangat dekat, bahkan tidak sampai 3 senti meter.
Yeonjun diam-diam menatap lekat wajah manis gadis dihadapannya itu. Mata besarnya yang bersinar, hidungnya, dan juga bibir tipis yang menggoda itu. Tanpa sadar ia tersenyum kecil, senyum yang sudah lama hilang itu, akhirnya terukir kembali diwajah dingin Choi Yeonjun.
"M-maaf, aku hanya ingin melihat kau sedang ada dirumah atau tidak." ucap Narin gugup sembari berusaha bangkit.
"Mau kemana?"
"Kuliah. Aku ada kelas siang ini,"
"Dan sekarang masih jam 8 pagi, kau tahu?"
"Aku akan ke cafe terlebih dahulu,"
"Aku antar."
"Tidak perlu! Aku naik bus saja," ucap Narin sembari menggelengkan kepalanya.
Yeonjun menaikkan sebelah alisnya, menatap Narin lekat lalu berjalan mendekati gadis tersebut. "Kenapa? Kau berniat untuk kabur?" ucapnya.
"B-bukan! bukan begitu maksudku! A-aku—"
"Seumur hidupku aku tidak pernah menerima penolakan. Mengerti, Ahn Narin?"
———
"Aku sudah menambahkan nomor ku diponsel mu, jika terjadi sesuatu pastikan untuk langsung menghubungiku! Mengerti? Dan jangan coba-coba untuk kabur, ingat itu."
"Siap, Captain!" sahut Narin sembari meletakkan telapak tangannya diujung keningnya, lalu tersenyum lebar.
Tanpa sadar tangan Yeonjun mengelus lembut surai hitam milik Narin, sembari terkekeh kecil. Narin yang baru pertama kali melihat pria dihadapannya itu tersenyum membeku ditempatnya. Kemana Choi Yeonjun yang dingin dan kaku?
"Yeonjun,""Hm?"
"Teruslah tersenyum seperti itu. Kau sangat tampan, kau tahu?" ucap Narin tanpa sadar.
Yeonjun yang tersadar atas perbuatannya barusan dengan cepat menarik tangannya dari atas kepala Narin, lalu memasang kembali wajah datar serta tatapan tajamnya seperti biasa.
"M-maaf, maksudku bukan begitu. T-terimakasih atas tumpangannya." cicit Narin malu dengan ucapannya barusan. Bisa-bisanya ia mengatakan itu kepada pria dingin yang baru ia kenal selama dari 3 hari? Sepertinya Narin memang sudah gila.
———
"Yeonjun hyung!"
Yeonjun yang sedang duduk santai sembari meneguk segelas kopinya spontan menoleh kearah sumber suara. "Tidak perlu berteriak, Kang Taehyun. aku mendengarnya." ucap Yeonjun.
"Sepertinya Kim Doyeon mengaktifkan ponselnya kembali, lihat! dia ada diseki—"
"Bukan," ucap Yeonjun memotong perkataan Taehyun.
"Maksudmu? Kau sendiri kan yang bilang kalau kau menghubungkan gps di ponsel Doyeon ke internet ku?"
"Ya, tapi sayangnya itu bukan Kim Doyeon. Itu Ahn Narin, gadis yang membuat Kim Doyeon berhasil kabur. Aku sengaja menghubungkan gps ponselnya ke internet ku dan juga kau, perhatikan kemana gadis itu pergi, aku hanya tidak ingin dia kabur begitu saja." jelas Yeonjun panjang lebar.
"Tapi—"
"Ck! Apala—"
"Mengapa gadis ini menuju markas Albrecht? Bukankah markas tersebut berada didekat hutan? untuk apa ia kehutan?"
Setelah mendengar ucapan Taehyun barusan, dengan sigap Yeonjun segera mengambil jaket kulitnya beserta kunci mobilnya.
"Ck! Sialan!"
Satu yang ia ketahui saat ini, gadisnya sedang dalam bahaya.
"Cepat hubungi Huening dan Beomgyu untuk menyusul, kita ke markas Albrecht sekarang juga!"
Yeonjun bersumpah didalam dirinya, ia tidak akan membiarkan siapapun dari Albrecht menyentuh apalagi sampai melukai Ahn Narin, gadisnya.
———
jangan lupa vote comment nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal | yeonjun.
FanfictionBagaimana kisah cinta Ahn Narin dengan Choi Yeonjun, pria angkuh yang hampir membunuh seseorang didepan matanya? ©yeonderfool, 2020.