07, be like this

510 85 5
                                    

"Sedang apa kau disini?!"

"Aku yang membawanya."

Yeonjun seketika menoleh kearah sumber suara. Lebih tepatnya kepada seorang pria paruh baya yang berdiri dibelakangnya.

"Aku hanya ingin tahu seperti apa gadis yang dapat menaklukan hati dingin anakku ini. Kau pintar memilih, Choi Yeonjun."

Yeonjun memutar kedua bola matanya kesal, menatap Taehyung—Ayahnya— dengan tatapan tajam dan dingin yang menusuk.

"Jangan pernah menyentuhnya, atau jangan harap aku akan kembali ke perusahaanmu ini." ucap Yeonjun lalu menarik lengan Narin untuk segera keluar dari gedung besar dan megah itu, yang tak lain dan tidak bukan adalah perusahaan Ayahnya.

"Hei, kenapa menangis?" tanya Yeonjun pelan sembari menarik dagu Narin agar menghadap kearahnya.

"Kau.. menarikku terlalu kencang. Sakit," cicit Narin pelan sembari memegangi lengan kanannya yang terlihat memerah.

Yeonjun menarik rambutnya frustasi. Ia terlalu emosi pada Ayahnya sampai-sampai melampiaskannya pada Narin. "Maaf, aku tidak bermaksud. Maafkan aku," ucapnya.

 Maafkan aku," ucapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



———

Narin menggonta-ganti saluran televisi dengan tidak bersemangat. Sudah seminggu semenjak kejadian dengan Ayah Yeonjun kemarin, ia harus kembali tinggal dirumah Yeonjun dan tidak diperbolehkan keluar dari mansion pria itu. Benar-benar membosankan.

"Yeonjun!" pekik Narin sembari menatap Yeonjun yang sedang duduk diseberangnya, sibuk dengan ipadnya.

"Hm?"

"Lihat aku!"

"Apa Narin?" ucap Yeonjun sembari meletakkan ipadnya diatas meja, lalu beralih menatap gadis dihadapannya lekat.

"Aku bosan," jawab Narin sembari memanyunkan bibirnya gemas, sampai-sampai Yeonjun ingin melahap gadis itu saat ini juga.

"Mau keluar?"

"Boleh?"

"Tentu saja!"

"Assa!" pekik Narin sembari mengambil ponselnya, lalu menghubungi seseorang.

"Sedang apa?"

"Menghubungi temanku,"

"Untuk?"

"Keluar bersama,"

"Siapa bilang kau boleh keluar sendiri?"

"Aku tidak keluar sendiri, aku bersama Heejin, teman kampusku."

Yeonjun memutar kedua bola matanya, lalu mengambil jaket kulit andalannya beserta kunci motornya. "Kau pergi denganku."

———

"WAAAA! SEGARNYAAA!"

Yeonjun menggeleng-gelengkan kepalanya saat gadis yang duduk dibelakangnya sibuk berteriak sembari merentangkan tangannya. "Kau ini, seperti tidak pernah keluar rumah." ucapnya.

"Memang tidak! Aku—YAK! PELAN-PELAN CHOI YEONJUN!" pekik Narin saat Yeonjun tiba-tiba menambah laju kencang sepeda motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang tidak! Aku—YAK! PELAN-PELAN CHOI YEONJUN!" pekik Narin saat Yeonjun tiba-tiba menambah laju kencang sepeda motornya.

Yeonjun terkekeh kecil, benar-benar Ahn Narin. Gadis satu-satunya yang berani berteriak kepada dirinya seperti ini. Tanpa ba-bi-bu, Yeonjun menarik lengan Narin untuk memeluk dirinya.

"Ahn Narin,"

"Hm?" balas Narin sembari sedikit memajukan dirinya agar dapat mendengar suara Yeonjun dengan jelas.

"Tetaplah seperti ini. Aku menyukainya."

"Tanganku? Tentu saja! Aku masih ingin hidu—"

"Dirimu. Tetaplah seperti Ahn Narin yang kukenal. Aku menyukainya."


———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



———

maaf ya part ini pendek, janji part selanjutnya lebih panjang! jangan lupa vote comment nya ya!^^

Criminal | yeonjun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang