17, sorry

401 65 7
                                    

"Wah, kepalaku sepertinya akan meledak. Ini benar-benar rumit sekali," Ucap Beomgyu sembari memijat keningnya, menatap kelima orang lainnya yang pasti sama pusingnya seperti dirinya.

Setelah keenam orang tersebut—Yeonjun, Soobin, Beomgyu, Taehyun, Huening, dan Narin— berkumpul diruang tengah markas, Narin dengan segera menjelaskan hubungannya dengan Mark Lee. Membuat Yeonjun yang sudah muak dengan pria itu ditambah muak lagi setelah mendengar penjelasan dari gadisnya.

"Mengapa kau tidak bilang padaku kemarin?" tanya Yeonjun pada Narin yang sedang menundukkan kepalanya. Ia benar-benar takut saat ini mendengar suara Yeonjun yang kembali dingin seperti saat mereka pertama kali bertemu.

Prianya itu benar-benar sedang marah saat ini.

"Maaf, aku tidak mau merepotimu lag—"

"SUDAH BERAPA KALI AKU BILANG KAU SAMA SEKALI TIDAK MEREPOTIKU AHN NARIN!" pekik Yeonjun memotong ucapan Narin sembari bangkit dari duduknya dan membanting map yang berada di genggamannya.

Emosinya sudah tidak dapat ditahan lagi saat ini.

"Malah jika sudah seperti ini yang membuatku repot!" pekik Yeonjun lagi.

"M-ma.. maaf—"

'Brakk!'

Ucapan Narin lagi-lagi terhenti saat tiba-tiba Yeonjun pergi meninggalkan mereka ke kamarnya, membanting pintu kamarnya membuat kelima orang lainnya terkejut.

Tanpa disadari air mata Narin mengalir di pipi gadis itu. Ia tidak dapat menahannya lagi. Selama ini ia selalu diperlakukan dengan halus oleh Yeonjun sampai gadis itu lupa, kalau sebenarnya Yeonjun juga bisa seperti saat ini.

"Tidak usah menangis, noona. Yeonjun hyung kalau sedang marah memang begitu, nanti juga dia kembali lagi." ucap Huening sembari menepuk bahu Narin, berusaha menenangkan gadis itu.

———

"Yeonjun-ah,"

Yeonjun yang sedang sibuk berkutat dengan komputernya menoleh ketika namanya disebut. Lebih tepatnya menoleh pada seorang gadis yang sedang berdiri didepan pintu sembari memilin ujung kaosnya.

"Hm," balas Yeonjun singkat sembari kembali fokus pada komputernya.

"Maaf, aku hanya—"

"Kemarilah," Ucap Yeonjun memotong perkataan Narin. Dengan ragu-ragu gadis itu pun berjalan menghampiri Yeonjun, lalu berdiri disamping meja kerja pria itu.

Tiba-tiba lengan Yeonjun menarik pinggang Narin sehingga gadisnya itu jatuh dipangkuannya. Narin membulatkan kedua belomatanya terkejut, sontak gadis itu langsung bangkit dari duduknya namun ditahan oleh lengan Yeonjun. Membuat gadis itu pasrah duduk dipangkuan prianya.

"Maaf karena tadi membentakmu," ucap Yeonjun sembari menenggelamkan wajahnya di bahu Narin.

"Tidak perlu minta maaf, ini semua salahku."

"Tetap saja, tidak seharusnya aku membentakmu seperti tadi."

Narin tersenyum kecil, lalu membalik tubuhnya menjadi menghadap Yeonjun. Tangan gadis itu terurai untuk mengelus kepala pria dihadapannya.

"Baiklah, aku maafkan. Tapi, maafkan aku juga, ya?" ucap Narin.

"Tentu saja!" balas Yeonjun sembari mengeratkan pelukannya pada pinggang Narin, "Asal jangan seperti itu lagi ya!" sambungnya.

Criminal | yeonjun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang